Sulung » 5

4.3K 672 219
                                    

Jam yang menunjukkan pukul setengah sepuluh malam cukup membuat Veela ngeri untuk memasuki rumahnya, takut-takut Bunda nya sadar bahwa anak gadis sulung nya baru saja pulang keluyuran bersama anak tetangga.

Dengan perlahan Veela menarik tuas pintunya ke bawah, membuat sedikit decitan di sana. Kakinya yang tadi menapak dengan utuh ia ubah menjadi berjinjit saat sudah berhasil melewati pintu. Hembusan nafas lega berhasil ia lepas sembari membalikkan badannya setelah menutup pintu dengan halus.

"Kak."

Tubuh Veela langsung merosot ke lantai tatkala suara adik bungsunya itu menyapanya yang bersikap layaknya seorang pencuri yang akan mencuri barang-barang mewah dirumah ini. Jantungnya berdetak kencang saking kagetnya.

"Kenapasih?" tanya Jisung bingung, lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri kakaknya itu,"Habis dari mana lo?" Jisung memberikan tangannya untuk membantu Veela berdiri, tapi ternyata kakaknya itu lebih suka berdiri sendiri.

"Habis duduk di depan doang," dustanya sambil mengarahkan jempolnya ke arah pintu.

Jisung ngangguk-ngangguk,"Gue dari tadi di luar tuh, kok gaada lo ya?" tanyanya memasang muka yang sangat menyebalkan bagi Veela,"Ah gue tau, lo punya mantel yang kayak di Harry Potter itu kan? Yang kalau di pake bisa bikin kita ga keliatan?" tanyanya lagi berusaha memojokkan kakaknya.

Veela cengengesan, sepertinya skill acting nya masi sangat buruk, atau mungkin memang adiknya yang tak bisa bisa di tipu.

"Mau di larang berapa kalisih kak biar ga keluar-keluar malam mulu? Walaupun sama bang Echan sekalipun," katanya berusaha menasehati Veela.

Sang kakak lantas membuang nafas kasar sambil berlalu melewati adiknya. Namun, tampaknya malam ini Jisung benar-benar ingin menasehati Veela, kalau tidak, mana mau dia merelakan kaki panjangnya ini kelelahan untuk menaiki tangga menuju kamar Veela, sedangkan kamarnya sendiri di lantai dasar.

"Ngapain sih ngikut?" tanya Veela saat Jisung langsung melompat ke kasurnya setelah memasuki kamarnya.

"Kangen main sama kakak," jawab Jisung yang tiba-tiba terlihat kembali seperti bayi bagi Veela, walaupun Veela sendiri hanya melihatnya dari foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kangen main sama kakak," jawab Jisung yang tiba-tiba terlihat kembali seperti bayi bagi Veela, walaupun Veela sendiri hanya melihatnya dari foto.

"Emang dulu sama kakak mainnya apa?" tanya Veela duduk di pinggir kasurnya.

"Masak-masakan? Dokter-dokteran? Gue jadi pasien lo jadi dokter."

"Trus Guanlin jadi perawat," tambah Veela terkekeh saat ingatan emasnya itu kembali terputar.

Veela dan kedua adiknya di lahirkan dalam waktu yang berdekatan, setahun setelah kelahiran Veela, lahirlah Guanlin, setahun kelahiran Guanlin, lahirlah Jisung. Dan sejak saat itu Bunda dan Ayah baru sadar bahwa mereka akan membayar uang masuk sekolah dalam tiga tahun berturut-turut hingga berkali-kali saat ketiga anaknya memasuki bangku pendidikan. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai ke perguruan tinggi.

✔Sulung • lhc [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang