"Ini mau membasmi lemak apa menimbun lemak?"
"Nimbun dulu, baru di basmi."
Jeno menggelengkan kepalanya pasrah mendengar percakapan antara Yangyang dan Renjun. Di samping Yangyang yang tengah menyantap sotonya dengan hikmat, ada Veela yang tengah menjilati eskrim ke tiganya sejak mereka mendudukkan diri di taman kota dengan tujuan awal lari pagi.
Tapi ya namanya juga manusia ya, suka ga konsisten sama tujuan awal.
"Vi, katanya gamau makan manis karena takut gendut?" tanya Jeno sambil memantul-mantulkan bola basketnya.
"Gampang, habis ini kan lari," jawab Veela tak peduli.
"Tadi pas makan eskrim pertama juga katanya gitu," cibir Shotaro yang sedang pemanasan.
"Dih, biarin aja tau Vivi makan apa yang dia mau, komen lagi gue jejelin tai ayam ke mulut lo." Jaemin melototi Shotaro dengan muka yang super julid khas Renjun kalau lagi ribut sama bang Doyoung.
Haechan yang sejak tadi hanya menyimak percakapan teman-temannya bergerak mendekati Veela, lalu mengambil ikat rambut yang di jadikan gelang oleh gadis itu.
"Buat apa?" tanya Veela bingung saat Haechan mengambil ikat rambutnya.
"Rambutnya terbang-terbang tuh kena angin, nih liat, ada eskrim nya." Haechan menunjukkan beberapa helaian rambut Veela yang sudah terkena eskrim,"Biar gue kepangin dulu."
"Ih jangaaannnn," rengeknya.
"Biar rapi."
"Ikat ekor kuda aja."
"Tetap aja ntar rambutnya masi bisa terbang-terbang, trus kena eskrim."
"Kalau di kepang ntar rambutnya ngembang Channnnn." Veela semakin merengek.
"Ya trus emangnya kenapa kalau ngembang?"
"Ntar jelek."
"Dih, lo dari sananya juga udah jelek," cibir Haechan sambil membagi tiga rambut Veela.
Mendengar itu Veela langsung memukul lengan Haechan,"HEH GINI-GINI GUE CANTIK TAU!"
Haechan tak mengubris, seakan-akan pukulan Veela barusan hanyalah remahan rengginang,"Jelek aja gue sayang, ngapain harus cantik-cantik banget?"
lagi-lagi Veela memukul Haechan, kali ini di bagian perut, membuat Haechan merintih pelan,"Lo mau liat perang naruto vs akatsuki lagi apa gimana? Pagi-pagi udah ngebuaya?" tanya Veela kesal.
"Yang ngebuaya siapa, orang gue serius," tanpa rasa bersalah Haechan tetap melanjutkan kegiatan mengepang rambut Veela.
"WOI LO BUDEG APA GIMANA, GUE BILANG JANGAN DI KEPANG KENAPA MASI DI LANJUTIN?!" teriak Veela tiba-tiba, membuat keenam cowok itu terkejut, yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung terfokus pada Veela dan Haechan. Bahkan Jaemin yang tadi sedang menggoda degem yang lewat langsung menoleh.
"Heh urusan rumah tangga jangan di bawa kemari," celetuk Yangyang yang hampir tersedak karena posisinyalah yang paling dekat dengan Veela.
"Tuh dengar," kata Haechan masi tetap mengepang rambut Veela. Sepertinya Haechan memang ingin melihat perang kedua Naruto vs Akatsuki, buktinya Veela kini tengah melototinya sampai saraf-saraf di sekitar mata gadis itu keluar.
Engga ah becanda.
"Yaudah iya-iya." Haechan pasrah, lalu melepas kepangan yang sudah ia bikin, membuat Veela tersenyum lebar melihat wajah Haechan yang manyun, lalu membiarkan Haechan mengikat rambutnya dengan lembut sesuai permintaanya,"Makan nya jangan belepotan, gue gamau ngebersihin kayak di film-film," bisik Haechan tepat di telinga Veela.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Sulung • lhc [00L]
FanfictionPART 1 OF SIBLINGS SERIES "Gimana kalau homo cuman alasan gue biar bisa dekat lo terus." Haechan, si sulung dari tiga bersaudara, yang hidupnya tak jauh-jauh dari kata belajar untuk sekedar memenuhi tuntutan orang tuanya. Bertahan sekuat tenaga men...