Bacanya santai aja yorobun, agak panjang ni soalnyaa
Happy Reading
.
.
.
.
.
."Ada telfon tuh," ucap Veela saat mendengar lagu milik Shawn Mendes yang Haechan setel sebagai ringtone di HP nya saat mereka dalam perjalan menuju panti.
Haechan segera merogoh kantung celananya dan segera mengangkat panggilan itu.
"Kenapa Le?" tanya Haechan segera setelah mengangkat panggilan tersebut,"Kamu sama Uchan udah izin Mama kan kalau mau main kesana?... Berdua aja kalian?... Oh Jisung sama Alin juga ikut... Yaudah hati-hati.... Abang bentar lagi juga balik ini... Rumah jangan lupa di kunci, abang bawa serap nya kok.... Gausah, gausah bawakin abang apa-apa, kamu have fun aja mainnya, yang penting hati-hati... Yaudah iya."
Haechan mematikan panggilan secara sepihak, lalu menoleh Veela yang sejak tadi menyimak pembicaraannya dengan Chenle.
"Kamu tau Alin sama Jisung mau main sama mereka?" tanya Haechan.
"Tau, tadi mereka udah sempat izin lewat chat."
Haechan mengangguk mengerti,"Kamu udah lapar?"
"Udah sih, tapi ntar makannya bareng anak-anak aja di luar."
"Haechan mengangguk setuju,"Aku mau nanya dong," kata Haechan tiba-tiba.
"Apaan?"
"Kamu sejak kapan suka sama aku?"
Mendengar itu Veela sontak tertawa, lalu menutup wajahnya salah tingkah,"Dih apaan pertanyaan bocah sd." Veela mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Haechan di belakang.
"Ih jawabbb." Haechan segera menyeimbangi langkah Veela yang tentu tak sulit di lakukan, sebab besar langkah Veela itu setengahnya dari langkah Haechan.
"Gamau-gamau." Veela masi berusaha menghindar, tapi Haechan dengan cekatan memblokir jalan Veela, tapi Veela lebih cekatan lagi untuk menyelip di bawah tangan Haechan, lalu Veela berlari dengan cepat dan meninggalkan Haechan di belakang sambil berteriak.
"AKU MAU PAKAI ADAT KOREA!!"
Haechan yang mendengar itu salah tingkah bukan main. Dengan cepat ia menyusul Veela lalu meraih tangan Veela dan berlari bersama.
"Vi boleh minta sesuatu ga?" tanya Haechan di tengah-tengah pelarian mereka.
"Apaan?" jawab Veela ngos-ngosan.
"MINTA WAKTUNYA SEUMUR HIDUP!!"
"HAHAHAHAHAAHAH NAJIS COWO PRIKK!!" tawa Veela sambil memperlambat langkahnya, lalu perlahan ia berhenti dan di ikuti oleh Haechan.
"Kenapa?" tanya Haechan sambil menatap Veela.
"Nyari restaurant yang buy one get you dimana ya?"
Setelah mengatakan itu Veela kembali berlari meninggalkan Haechan, bedanya kali ini lebih cepat karena ia benar-benar malu setelah mengatakan itu. Ntah darimana pula ide itu muncul, dan tah darimana pula keberaniannya itu muncul.
Haechan yang mendengar itu merasa bahwa jantung nya sudah melorot ke usus besar. Senyumnya terukir jelas seperti orang gila. Kakinya juga serasa seperti jelly, mungkin ini yang di namakan mleyot.
Setelah tersadar dari dunia permleyotannya, Haechan segera menyusul Veela yang kini telah memasuki pintu panti.
"Kenapa dah pada lari, dikejar hantu?" tanya Mark saat Haechan memasuki panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Sulung • lhc [00L]
FanficPART 1 OF SIBLINGS SERIES "Gimana kalau homo cuman alasan gue biar bisa dekat lo terus." Haechan, si sulung dari tiga bersaudara, yang hidupnya tak jauh-jauh dari kata belajar untuk sekedar memenuhi tuntutan orang tuanya. Bertahan sekuat tenaga men...