Yuk mungkin bisa baca chap sblm ini kalau lupa alur
Happy reading
•
•
•
•
•
•
•Jaehyun menggeleng takjub melihat banyaknya manusia di dalam kamar rawat Haechan. Di banding kamar inap, ini lebih terlihat seperti sedang piknik keluarga.
Betapa terkejutnya lagi Jaehyun saat mendengar bahwa Chenle —yang notabenenya punya uang yang terlalu banyak sampai gatau harus di apain— sengaja membeli karpet baru di toko yang tak jauh dari RS tempat Haechan di rawat hanya karna dia tidak sudi duduk di lantai karena Haechan melarangnya duduk di sofa sedangkan yang lain—terdiri dari anak nolnol, Mark Hendery, Felix Hyunjin dan Sungchan— duduk di lantai.
Dan berakhirlah Chenle mengeluarkan uang nya untuk membeli karpet dadakan. Mereka semua juga tidak habis pikir bagaimana bisa karpet sebesar itu lolos masuk ke kamar Haechan tanpa di hentikan security. Tapi mereka tetap bersyukur atas hal ini, karna dengan begini mereka tidak perlu kedinginan duduk di lantai.
"Tegak mulu lo, nagih utang?" tanya Jeno pada abangnya itu yang masi tertegun di depan pintu.
"Masuk bang, sini-sini rebahan," kata Jaemin yang sedang memainkan hp nya.
Lagi-lagi Jaehyun menggeleng takjub,"Gokil sih kamar inap malah jadi tempat penampungan beban Indonesia," julidnya sambil berjalan masuk ke dalam.
"Kalau nio mancacek ancak pai ang kini."
(Kalau cuman mau julid mending lo pergi deh)Kata Jeno dengan bahasa yang hanya dia dan abangnya yang mengerti. Jaehyun hanya mendelik tajam, tak ingin terlalu menanggapi adiknya.
"Rame bener Chan." Jaehyun berjalan mendekati Haechan sambil meletakkan plastik berisi buah,"Eh, lo udah ingat gue belom?" tanya Jaehyun, dengan ragu Haechan menggeleng, membuat Jaehyun mengangguk paham,"Gapapalah santai aja, pelan-pelan." Jaehyun mengelus pundak Haechan lembut.
"Kosong kelas lo bang?" tanya Jaemin yang masi sibuk memainkan hp nya.
"Kosong," jawab Jaehyun,"Si Yuta mana Ro?" tanyanya pada Shotaro yang sedang menonton tv.
"Gatau, tadi papasan di bawah doang sama dia," jawab Shotaro.
Tok tok!
Seketika seluruh orang menatap ke arah pintu. Disana ada dua orang cowok yang mukanya sama takjub nya sama Jaehyun tadi.
"Ini beneran kamar inap Haechan?" tanya salah satu dari mereka kepada Haechan.
"Udah liat ada gue disini gausah banyak bacot, buru masuk," jawab Yangyang gaada ramah-ramahnya pada abangnya Kun yang datang bersama sohibnya Doyoung.
"Loh kok kesini?! Kan ini giliran lo jagain rumah!" Renjun tak kalah ngegasnya saat mendapati abangnya itu di hadapannya.
"Brisik ya ini dua bocah," kata Kun tersenyum menyebalkan.
"Diam yah lo, gue sama Kun kesini mau ketemu adek kita Haechan, bukan Renjun," kata Doyoung sambil memasang muka super julidnya, yang sudah di akui se-rt rw sebagai manusia terjulid di komplek perumahan mereka.
"Dihhh...." Renjun mendelik.
Doyoung dan Kun berjalan mendekati Haechan yang di sampingnya masi ada Jaehyun yang tengah duduk di kursi.
"Jadi kalian abangnya Renjun sama Yangyang?" tanya Jaehyun saat kedua cowok itu berdiri di kanan kiri Haechan.
Mereka mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Sulung • lhc [00L]
FanficPART 1 OF SIBLINGS SERIES "Gimana kalau homo cuman alasan gue biar bisa dekat lo terus." Haechan, si sulung dari tiga bersaudara, yang hidupnya tak jauh-jauh dari kata belajar untuk sekedar memenuhi tuntutan orang tuanya. Bertahan sekuat tenaga men...