Sulung » 18

2.6K 468 76
                                    

Bacanya santai aja ya, soalnya agak panjang

Trus kalau misalnya kyk ke space banyak gitu, sebenarnya itu ada gambarnya, kalau ga muncul brarti masi loading ya

Btw author note di bawah jangan di skip ya? Please :"

Maap juga baru sempat up

Happy reading














"TEH HANGAT DI MEJA 12 MANA WOI?!" teriak Renjun sembari meletakkan beberapa piring kotor di dapur.

"JENO BURUAN BIKIN!" sahut Yangyang yang sibuk membungkus nasi.

"GELASNYA GAADA BOS! LO NYUCINYA LAMA BANGET JAEM!" jawab Jeno sambil memeras jeruk yang akan di buatnya jus.

"SABARAN KENAPA MARPUAH?! LAGIAN KENAPASIH GELAS DISINI TERBATAS?!" teriak Jaemin dari dapur.

"BUKAN TERBATAS, TAPI EMANG PELANGGANNYA YANG BANYAK!" Jeno tak terima rumah makannya di-cap tidak bermodal oleh Jaemin.

"GAUSAH TERIAK-TERIAK, GUE GA DENGAR PEMBELI MESAN APA!" Haechan melayangkan tatapan maut pada kelima temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GAUSAH TERIAK-TERIAK, GUE GA DENGAR PEMBELI MESAN APA!" Haechan melayangkan tatapan maut pada kelima temannya.

"PERASAAN GUE DIAM AJA!" Bela Shotaro sambil meletakkan sambal di meja pembeli.

Keenam cowok itu sibuk mondar-mandir melayani pembeli sambil terus berteriak satu sama lain. Malam ini adalah malam minggu, tidak seperti malam-malam biasanya yang dimana mereka akan nongki-nongki ganteng sambil gibah di balkon rumah Haechan atau kedai Jaemin, tapi malam ini ibaratkan penjajahan jaman Jepang, bisa di sebut romusha atau kerja paksa, karena Jeno memperkerja paksa kelima temannya itu, padahal kan yang blasteran Jepang si Taro.

Beberapa jam yang lalu Jeno meminta kelima temannya untuk datang ke rumah makan milik keluarganya, dengan embel-embel makan gratis untuk merayakan UAS mereka yang telah selesai. Tanpa adanya pikiran negatif pada Jeno karena emang dasarnya mereka doyan gratisan, apalagi si Jaemin, kelima cowok itupun langsung mengiyakan permintaan Jeno tanpa menelaah dahulu salah satu pesan Jeno yang berisi : Gausah makai baju ganteng

Dan sekarang mereka paham mengapa Jeno melarang mereka menggunakan baju ganteng, gimana engga, saat mereka baru tiba di depan rumah makan keluar Jeno, teman bersuku minang mereka itu langsung memasangkan celemek yang kental akan bau bawang itu ke leher mereka, membuat sebotol parfum Yangyang yang tadi mereka pakai bersama kalah telak.

Jeno meminta mereka untuk menolongnya melayani pembeli pada malam ini dengan imbalan makan gratis selama satu minggu ke depan, iyasih ujung-ujungnya emang tetap makan gratis, ya tapi namanya juga hidup, gaada gratisan yang jatuh dari langit. 

✔Sulung • lhc [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang