Yuta tersenyum ramah setiap berpapasan dengan beberapa perawat di perjalanannya menuju kamar Haechan.
Sekarang sudah jam makan siang, sudah saatnya ia mengisi kembali energinya, tapi bukannya berjalan ke kantin, ia malah berkunjung ke kamar Haechan setelah tadi Jaehyun menghubungi nya dan memintanya untuk mampir.
Soalnya Jaehyun bawakin nasi bungkus gratis untuk Yuta, jadi Yuta lagi semangat banget nih jalan ke kamar Haechan, bahkan dia tadi milih naik tangga karna lift nya kelamaan.
"Buat Haechan ya kak?" tanya Yuta pada perawat yang akan membawa masuk makan siang ke dalam kamar Haechan.
"Eh Yuta, iya nih," balas perawat itu
"Biar Saya aja yang bawak ke dalam kak, adek Saya soalnya." Yuta menawarkan diri sambil tersenyum manis, buaya nya keluar.
"Gapapa?" perawat itu balas tersenyum.
"Iya beneran." Yuta mengambil alih nampan makanan itu,"Yaudah Saya masuk dulu ya kak."
Yuta menarik tuas pintu ke bawah, lalu mendorong pintu perlahan. Baru saja ia melongok kedalam, mulutnya mengaga lebar melihat banyaknya kepala di dalam kamar ini, tunggu sebentar, sepertinya Yuta ingin menghitung dulu total kepala yang ada di dalam kamar ini.
Di lantai beralaskan karpet ada sekitar tujuh orang yang sedang rebahan dengan model ikan kalengan, di sofa ada empat orang juga yang sepertinya sedang mabar, lalu tiga lainnya berada di kiri kananya Haechan, termasuk Jaehyun di antaranya.
"Buset, ini ga pada rebutan oksigen seramai ini?" tanya Yuta sambil geleng-geleng heran.
"Bang!" seru Shotaro semangat, lalu ia bangkit dari tidurnya dengan tiba-tiba, membuat Jeno yang meminjam punggung nya sebagai bantal kaget bukan main, soalnya dia lagi tidur gitu gez,"Baru kelar urusan lo bang?" tanya Shotaro sambil mengambil napan yang Yuta bawa sambil menyalim abangnya itu, membuat Jaehyun, Kun dan Doyoung menganga.
"Renjun gapernah gitu," ucap Doyoung tanpa sadar.
"Jeno kalau baru ketemu gue langsung ngajak ribut," tambah Jaehyun
"Kalian tadi liat sendiri kan gimana Yangyang nyambut gue?" sambung Kun.
Haechan yang mendengar suara hati ketiga abang temannya itu sontak tertawa. Tiba-tiba memori nya kembali, moment dimana pertama kali ia mengenal keempat orang itu. Hatinya tiba-tiba menghangat.
"Kenapa pada bengong?" tanya Yuta sembari berjalan ke arah mereka.
"Shotaro boleh jadi adek gue aja gasih?" tanya Jaehyun langsung.
Mendengar itu Yuta sontak tertawa,"Aneh lo. Siapa nih?" tanya Yuta menatap Doyoung dan Kun bergantian.
"Gue Doyoung, abangnya Renjun, ini Kun abangnya Yangyang," jawab Doyoung,"Lo brarti Yuta kan? Abangnya Taro?" tanya Doyoung pasti.
Yuta mengangguk sambil duduk di pinggir kasur Haechan,"Akhirnya kita berempat ketemuan ya, padahal setau gue Taro gamau kita sampe ketemuan."
"Lah kenapa?" tanya Kun.
"Beda dunia katanya." Yuta menoleh pada Shotaro,"Dek makanan Haechannya bawak sini."
Shotaro yang di panggil langsung berjalan mendekat,"Mau gue suapin apa makan sendiri?" tanya nya pada Haechan.
"Dih apaan, tarok disana aja nantik gue makan," balas Haechan ogah.
"Yaudah." Shotaro meletakkan nampan berisi makanan itu di meja samping Haechan, lalu ia berpindah berdiri di belakang abangnya, lalu memijat pundak Yuta, yang lagi-lagi membuat Doyoung, Kun, dan Jaehyun menganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Sulung • lhc [00L]
FanficPART 1 OF SIBLINGS SERIES "Gimana kalau homo cuman alasan gue biar bisa dekat lo terus." Haechan, si sulung dari tiga bersaudara, yang hidupnya tak jauh-jauh dari kata belajar untuk sekedar memenuhi tuntutan orang tuanya. Bertahan sekuat tenaga men...