Bab 3 (itu menyakitkan)

80 14 1
                                    

dan itu tetap saja menyakitkan 

****

Pagi itu suasana meja makan cukup ramai, mendapati kedatangan yerin pagi ini, membuat Ny bae merasa senang, dengan semangat Ny bae memasak banyak makanan padahal hanya akan ada mereka berempat yang akan memakannya.

"bagaimana kabarmu yerin?..." Ny bae bertanya masih sibuk menyiapkan sarapan

"aku sangat baik eomma.." yerin berujar ramah tidak merasa canggung meski sudah lama tidak berkunjung, terakhir kali dia berkunjung sekitar 3 mingggu lalu. Masih memperhatikan Ny bae yang sibuk di dapur, yerin sesekali memperhatikan sekelilingnya, menyadari tingkah Yerin, Ny bae hanya tersenyum hangat.

"sebentar lagi suzy juga akan turun.., kau tunggu saja.., kalau tidak..? kenapa tidak kau kunjungi saja kamarnya?..." yerin hanya menggeleng pelan

"tidak apa-apa eomma aku menunggu di sini saja..."

"wah... siapa gadis cantik ini?..." Tuan bae yang baru memasuki dapur berseru sambil menggoda

"appa..." yerin bergegas mendekati tuan bae memberinya pelukan hangat, melihat pemandangan itu membuat Ny bae hanya tersenyum kecil.., kembali berkutat dengan masakannya.

****

Tidak ada yang berbicara, suasana di ruang makan begitu tenang, setelah menyapa kedua orang tuanya dan yerin yang kehadirannya begitu membuat dia terkejut namun kembali mengontrol diri, suzy menikmati sarapannya...,

"aku sudah selesai..., aku pergi dulu..." suzy bergegas bangkit mendekati ayah dan ibunya untuk memberi ciuman selamat pagi dan menepuk pundak yerin pelan, tanpa berbalik suzy berjalan meninggalkan kedua orang tuanya yang kembali menyantap sarapannya dengan yerin yang tertunduk lesu.., ia tau tidak seharusnya ia terus mencecar suzy agar melupakan oppanya.. myungsoo, tapi ia merasa suzy sangat jauh untuk ukuran mencintai kakaknya, tentu ia senang, seorang myungsoo begitu dicntai oleh gadis yang begitu baik dan sangat mencintainya, tapi tidak seperti ini, bukan dengan cara seperti ini..,

"aku sudah selesai.., eomma,appa aku menyusul suzy eonni dulu.." yerin segera bergerak meninggalkan ruang makan, meninggalkan Ny bae dan Tn bae yang kembali menghela nafas mereka pelan

****

Beruntung yerin masih bisa mengejar suzy yang berjalan santai menuju halte bus

"eonni..." yerin memanggil suzy dengan berlari kecil mendekati suzy yang memandangnya bingung

"aku ingin bicara..." suzy memejamkan matanya pelan ia mengerti apa yang akan yerin bicarakan, masih terlalu pagi untuk berdebat

"aku sudah memaafkanmu, jika itu soal kemarin.., aku sudah memafkanmu..., aku harus ke kampus, ada kelas pagi yang kuambil..." suzy hendak meninggalkan yerin yang menatapnya sedih

"eonni.." yerin mencegat suzy dengan berdiri di hadapannya..

"aku ingin bicara.." yerin masih dengan tekadnya

Kembali mencoba meninggalkan yerin, suzy mengambil jalan yang tidak terhalang tubuh yerin kembali mencoba mengabaikannya, ini tidak baik setiap mereka memulai pembicaraan pasti berakhir tidak baik seperti sebelum-sebelumnya

"dia sudah mati,, myungsoo oppa..dia sudah mati.." yerin berujar dingin dengan nada yang cukup tegas, bohong jika ia tidak merasa terluka setelah mengatakan itu, tapi yerin lebih merasa terluka melihat suzy yang seperti ini.

Tubuhnya terasa menegang, yerin terlalu berani.., dari semua perdebatan meraka..tidak satu kalipun... yerin tidak pernah mengatakan ini padanya, suhu tubuhnya terasa memanas, masih dengan posisi membelakangi yerin suzy mengepalkan tangannya, berusaha mengontrol dirinya, dengan langkah pelan yerin kembali mencoba mendekatinya, kembali berhadapan

"eonni.." yerin sedikit merasa bersalah sesaat ia mendapati ekspresi suzy yang begitu hancur..

"aku bilang aku ada kelas pagi..." masih seperti sebelum-sebelumnya suzy kembali mengabaikan yerin yang kini terisak pelan menatap pungung suzy yang masih menegang

"bianhe eonni.." yerin berujar lirih

bersambung...

past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang