Bab 8 ( ketika kamu)

63 14 0
                                    

ketika kamu datang maka ingatan itu akan mengikutimu

*****

Sehun tidak banyak berbicara saat dia turun dari bus tadi, seulgi langsung mendatangi suzy dan membawanya ke dalam penginapan agar segera beristirahat. Masih berbaring meski ia sudah merasa lebih baik,tapi seulgi mengatakan untuk tidak memaksakan diri, karena itu suzy mau tidak mau memilih untuk beristirahat lebih lama. Dia hanya diam memandang ranjang sebelahnya yang kini masih kosong..suzy tidak bodoh ia tau alasan kenapa lelaki itu sering mengaganggunya meski terdengar percaya diri suzy yakin sehun pasti punya niat lain karena selalu mengajaknya berbicara di tiap kesempatan, dan bagi suzy hal ini bukanlah asing bukan hanya sehun ia sudah banyak menerima perlakuan teman-teman kampusnya yang ingin lebih dekat dengannya.. tapi ini berbeda dengan ia yang biasanya, kali ini suzy merasa terganggu dan ia sedikit menyesalkannya, bukan karena ia merasa malas berurusan dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan padanya.. hanya saja ia merasa tidak yakin dengan dirinya karena myungsoo telah membawa semua hatinya. Dia tidak ingin menyakiti siapapun ia merasa baik-baik saja karena ini pilihannya.. dan ia tidak ingin menyakiti siapapun.

flashback...

Suzy sedang sibuk dengan buku dan laptop yang menyala di hadapannya sampai lelaki kini yang duduk di sampingnya memasang wajah malasnya.. jarang mereka mempunyai waktu seperti ini.. saat ini ia sedang mendapatkan hari libur karena itu myungsoo mengunjungi suzy sebagai sebuah kejutan tapi ternyata gadisnya itu malah sibuk dengan buku dan jurnal-jurnalnya membuat myungsoo merasa diabaikan. Bukan tidak menyadarinya dari tadi myungsoo terus berdecih malas sambil membuka acak buku yang masih belum suzy gunakan tapi ia hanya membiarkannya saja, ia senang dengan kedatangan myungsoo tapi sepertinya waktunya kurang tepat, ajakan kencan yang sudah myungsoo rencanakan  secara tiba-tiba berganti dengan myungsoo yang menunggui suzy yang sedang belajar karena ada ujian.

Suzy menyunggingkan senyum kecilnya saat melirik myungsoo yang kini bersandar malas dan membuka handphonenya.

"apakah kau bosan...?"suzy bertanya tapi masih fokus dengan buku bacaannya

Mendengar pertanyaan suzy myungsoo segera meletakkan handphonenya dan beralih meletakkan dagunya di pundak suzy sambil melingkarkan tangan kanannya di pinggang sang kekasih, seolah merasa tidak terganggu suzy membiarkannya saja masih fokus dengan bacaannya

"tidak... aku tidak bosan..." myungsoo berucap lirih

"bagaimana mungkin aku bosan jika berdua denganmu begini.." suzy mengangkat sebelah alisnya kemudian melirik myungsoo yang masih meletakkan dagu dibahunya, suzy menatap nya diam

"kenapa...?" myungsoo bertanya karna suzy hanya melihatnya saja. Suzy segera mengalihkan pandangannya kembali ke bukunya

"bukan..., tidak apa-apa, aku merasa kau mulai pandai bermain kata-kata.."

"aku serius ..." myungsoo mengoceh sebal tapi tidak juga menjauhkan dirinya dari suzy

Myungsoo sangat tidak senang karena suzy mengabaikannya karena itu ia memutuskan untuk mengganggu suzy.

"cup.." myungsoo mencium pelan leher suzy, tapi gadis itu membiarkannya saja karena tau myungsoo hanya menggodanya saja, tapi seolah merasa tertantang myungsoo kembali melancarkan serangannya ia lanjut mengecup pelan leher suzy pelan kemudian beralih menuju telinganya

"kim myungsoo.." suzy berujar untuk memperingati

"oh..?, kau memanggilku..?' sejenak myungsoo menghentikan ciumannya berujar dengan wajahnya yang santai membuat suzy merasa kesal, Merasa suzy mulai kesal myungsoo malah mengulas senyum hangatnya dan tertawa kecil

"jangan mengabaikanku..., aku sangat merindukanmu.., tapi kau malah memilih bermesraan dengan buku-bukumu, aku cemburu.." myungsoo berujar dengan posisi keduanya yang masih menempel, mendengar itu suzy mau tidak mau menghela nafasnya pelan dengan tawa kecilnya ia akhirnya berbalik menghadap myungsoo ,kini posisi keduanya berhadapan sehingga kedunya bisa merasakan nafas masing-masing

Tanpa kata-kata suzy menempelkan bibirnya di atas bibir myungsoo memberikan ciuman pelan yang begitu hangat merasakan kehangatan itu myungsoo semakin mengeratkan tanga pada pinggang sang kekasih hendak membawanya lebih dekat, keduanya masih berciuman pelan dan dalam tidak terburu-buru seolah keduanya sedang menikmati suasana itu, suzy adalah orang pertama yang menghentikan ciuman itu mendorong myungsoo pelan mencipatakan sedikit jarak namun kening keduanya maasih menyatu,myungsoo tidak keberatan ia hanya tersenyum melihat suzy yang mengatur nafasnya

"sudah cukup..., aku harus menyelesaikan ini hanya sedikit lagi setelah itu aku tidak akan mengabaikanmu lagi.." suzy berusaha kompromi....

Myungsoo menunduk kembali mencium kening suzy lama membuat suzy menutup matanya dengan bibir tersenyum, kemudian myungsoo kembali memberikan ciuman bertubi-tubi di seluruh wajah suzy membuat keduanya tertawa

"baiklah lanjutkan perselingkuhanmu..., aku merasa haus dan aku tidak yakin bisa menahan diri lagi jika melihatmu lebih lama..."

flashback end

Kenapa setiap sehun mulai mengusiknya beberapa kenangan dengan myungsoo perlahan mulai menyelimutinya lagi.

****

"ah sepertinya waktu begitu cepat berlalu.." seulgi merenggangkan badannya di pinggiran pantai menikmati matahari yang mulai terbenam, keduanya menggunakan pakaian santai seperti biasa tidak ada baju pantai keduanya tidak terlalu senang dengan hal tersebut, tidak membalas ucapan seulgi suzy hanya diam masih menikmati pemandangan di hadapannya

"bukankah begitu...?"tidak mendapat respon seulgi kembali berujar membuat suzy beralih melihat seulgi yang tidak menatapnya

"begitu...?" suzy bertanya kembali kemudian mengulas senyum kecil

"aku rasa sepertinya waktu juga suka mempermainkan orang-orang.., jika merasa menyenangkan ia akan bergerak cepat sampai itu hanya terasa seperti sebuah sekelibat cahaya yang tidak sengaja melintas, dan jika itu membosankan ia akan bergerak lambat dan itu terasa mencekik.."

Seulgi hanya mendengarkan suzy dalam diam ia memahaminya..ucapan suzy,

"cara yang mana waktu gunakan untuk mempermainkanmu sekarang..?" mengikuti alur pembicaraan suzy seulgi bertanya

"entahlah... aku merasa tidak yakin...,di satu sisi aku merasa seperti melihat cahaya yang terlalu terang meski hanya sekelebat tapi aku yakin itu adalah cahaya, tapi karena meyakini itu aku merasa aku juga seperti tercekik karena terlalu yakin..."

Semakin lama nada suara suzy semakin lirih seulgi kembali berbalik namun sosok yang kini sedang berada di samping suzy mengejutkannya ia tau lelaki itu sehun orang yang seulgi pikir dapat menjadi sebuah harapan bagi sahabatnya suzy. Bukan tanpa alasan seulgi bisa melihatnya bagaimana sehun selalu mencoba berinteraksi dengan suzy bahkan dengan cara yang tidak masuk akal.. mulai dari meminta jaebum agar menyuruh suzy membeli soju agar ia bisa menemaninya, meminta jaebum agar menyuruh suzy mengangkat kotak besar sehingga ia akan membantunya seperti pahlawan, cukup menggelikan tapi lelaki itu cukup baik meski terlihat tidak peduli.

"jika kau benar-benar merasa yakin kau tidak akan seperti itu...," suzy berlaih melhat ke sisi kirinya yang menampilkan sehun yang beberapa hari ini selalu berusaha lebih dekat dengannya, "tercekik...? tidak ada keyakinan yang menyakitkan, orang-orang yang merasa percaya dengan apa yang mereka  putusakan tidak akan terluka karena mereka telah memilih untuk diri mereka sendiri..."

Suzy tertegun...ucapan itu adalah kata-kata yang pernah ia katakan untuk myungsoo, dan kali ini kata-kata itu digunakan orang lain untuknya..., berbalik pelan kini sosok sehun dengan kaos putih dan celana denimnya, suzy menatap lekat sehun..ia tidak tau kenapa tapi ia merasa sangat sakit saat ini..apakah ia salah?..kenapa ia merasa perkataan itu begitu menohok..apa ia tidak benar-benar yakin dan berakhir membohongi dirinya sendiri...

bersambung....

jangan lupa buat ngevote, gak comment juga gak papa, tapi kalau boleh heheh karena itu berarti banyak buat ku

stay heallthy dan semoga kita akan selalu menemukan untuk cara benar baik-baik saja

past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang