Bab 14 ( bukan seperti ini)

50 12 2
                                    


aku tidak menyukai perasaan ini dan itu menyebalkan

****

Akhirnya keluarga kim memutuskan untuk melakukan penghormatan yang sesungguhnya...meminta agar mereka bisa mengkremasi jasad myungsoo dengan layak..., yerin memandang sendu suzy yang hanya terdiam tanpa kata..tidak ada tangisan keras bahkan setelah sang ibu memberitahunya, suzy hanya diam tanpa kata meski sempat merasa tidak percaya...,tidak ada raungan keras hanya wajah sendu yang kehilangan cahayanya namun masih terlihat sangat tenang...

Tempat penghormatan sudah sangat sepi hanya beberapa cahaya yang dinyalakan, kelurga kim dan bae sudah istirahat sementara suzy masih duduk di tempat penghormatan memandang lama fhoto kim myungsoo...ia tida tau begitu banyak emosi yang bersarang di dadanya...dulu ia sangat percaya diri jika ia akan memutuskun untuk merelakan myungsoo ketika ia sudah melihat jasad lelaki itu bahkan myungsoo telah menemuinya dalam mimpi tapi entah kenapa ini masih terasa berat bahkan ia sendiri telah menyepelakan perasaannya terhadap myungsoo

Yerin mengambil posisi di samping suzy yang masih duduk tenang..suzy hanya melirik yerin sekilas kemudian kembali menatap fhoto myungsoo,, entah kenapa yerin tiba-tiba ingin menangis lagi, ia memalingkan wajahnya sebentar mencoba menghapus air matanya

"tadi malam ia baru saja mengunjuki setelah sekian lama.." yerin tersentak saat suzy mulaii berbicara

"itu terasa sangat nyata dan aku sangat bahagia sampai membuatku merasa takut, tapi aku sangat senang sepertinya myungsoo baik-baik saja... ia mendatangiku dengan keadaan yang sangat baik..bahkan lesung pipinya masih terlihat dengan jelas..kukira ia akan kesulitan..setiap hari aku terus bertanya-tanya apakah myungsoo makan dengan baik?, apakah ia tertidur dengan nyenyak, apakah ia memiliki tempat berteduh..aku terus mengkhawatirkannya.., dan tadi malam sepertinya ia melakukann semuanya dengan baik.."

"eonni.." yerin bergumam pelan suaranya terdengar bergetar

"yerin-ah...myungsoo memintaku untuk hidup dengan baik...dia memintaku untuk hidup dengan baik..aku menyanggupinya..tapi..bisakah kau tidak memberi tahu myungsoo tentang ini" air mata itu kembali mengalir pelan dipipinya, suzy menangis dalam diam membirkan yerin yang kini menggenggam tanganya erat menangis terisak dengan sura pelan...

"aku berjanji akan hidup dengan baik dan tidak memaksakan diri lagi tapi aku..kenapa initerasa sangat menyesakkan...aku akanmengecewakan myungsoo bukan..?." yerin menggeleng-gelengkan kepalanya keras.."eonni.." yerin berujar tersendat dengan suaranya yang sengau...

*****

Hari berlalu dengan cepat namun  terasa menyesakkan tidak ada banyak perubahan..entah siapa yang berusaha ia bohongi tidak ada yang buta luka itu seperti diperlihatkan dnegan jelas mata itu semakin redup bahkan kosong...satu  hari setelah pemakaman myungsoo suzy memilih mengurung dirinya di dalam kamar tidak menampakkan batang hidungnya sedikitpun, sang ibu terus merasa khawatir namun berusaha di kuatakan oleh sang suami yang mengatakan berikan ia waktu...berapa lama waktu yang suzy butuhkan?akan kah ia menyiksa dirinya seumur hidup..?

Semenjak hari dikabarkan bahwa ditemukannya jasad myungsoo, sehun tidak pernah bertemu dengan suzy sama sekali bahkan beberapa pesan yang ia kirimkan tidak dibaca sama sekali..tentu saja ia merasa khawatir di lain sisi ia juga ingin mengetahui keadaan gadis yang telah menarik perhatiannya itu...

Dan disinilah ia sekarang di depan rumah gadis itu tidak memencet bel sama sekali ia hanya berdiri memandangi rumah itu lama, sebelumnya ia sempat bertemu dengan seulgi yang baru saja keluar hendak meninggalkan rumah...meski berhasil menemui suzy, seulgi hanya mengulas senyum miris saat sehun bertanya keadaan gadis itu

"kau bisa melihatnya sendiri..." perkataan seulgi membuatnya melamun banyak dan membuat ia ragu, jujur saja ia mulai tidak merasa percaya diri perlahan keyakinan bahwa ia akan bisa menjadi obat bagi gadis itu memudar...sehun tidak tau hanya saja cinta dari orang yang ingin ia cintai membuatnya merasa tidak pantas...

"ah sial aku sangat tidak menyukai perasaan ini.." akhirnya sehun memencet bel itu

****

Tidak banyak yang Tn Bae katakan hanya bertukar kabar, setelah itu Tn bae mempersilahkan sehun mengunjungi sang putri di kamarnya, awalnya sehun merasa tidak pantas tapi sehun menyadarinya bagaimana terselip harapan dari Tn bae untuknya sekiranya mampu membujuk atau menghibur sang putri...

Sehun berdiri di depan pintu kamar itu cukup lama kemudian mengetuk pintu itu pelan,"suzy..ini aku sehun.." tidak ada sahutan, sehun tidak masalah sama sekali ia sudah menduganya. Kembali mengetuk pintu itu pelan

"aku akan masuk" tidak dikunci, sehun memutar kenop pintu itu pelan pemandangan pertama yang sehun dapati adalah posisi gadis itu yang berbaring miring di tempat tidurnya tirai cream panjang di kamarnya masih tertutup rapat...kamar gadis ini sesuai dengan gaya gadis itu..,sehun tidakmenutup pintu kamar suzy dengan rapat sesaat ia telah memasuki ruangan itu..

Ia terdiam merasa miris dengan pemandangan yang ia dapati, sehun menghela nafasnya pelan, kemudian bergerak mendekati jendela besar itu membuka tirainya pelan membuat cahaya berebut masuk langsung menimpa wajah yang berbaring miring itu yang menghadap ke arah jendela

"biarkan saja tirai itu.." suzy bergumam pelan namun sehun dapat mendengarnya dengan jelas, tidak mengindahkan perkataan itu, sehun semakin membuka lebar jendela itu membuat suzy membuka matanya namun tidak bergeming sama sekali.. akhirnya sehun berbalik mentap suzy yang masih berbaring sementara ia sudah menyandarkan punggungnya di didinding samping jendela sambil bersedakap santai..

"ku kira kau sudah mati..." ketus sehun berbeda dengan apa yang ingin diutarakan hatinya,tidak ada jawaban sehun kembali mendengus keras

"setidaknya kau harus terkejut atau bahkan berteriak saat mendapati lelaki tampan berada di kamarmu seperti ini.." sehun kembali berujar santai, suzy akhirnya membalas pandangan sehun, entah sudah berapakali sehun mendengus, ia mendekati tempat suzy yang masih berbaring miring sehun mensejajarkan dirinya dengan menekuk lututnya di samping tempat tidur suzy sehingga posisi kepalanya keduanya cukup dekat.

"bukan seperti ini caranya..." tidak ada lagi nada ketus sehun berbicara dalam dan hangat

"jika marah maka kau harus marah, jika merasa kesal kau juga harus kesal, jika tidak suka kau boleh mengatakannya, jika bersedih kau harus bersedih dan jika kau ingin menangis maka kau harus menangis, tidak baik jika kau terus mengalihkan dan menolaknya yang ada kau akan semakin tersiksa..bae suzy bukankah aku sudah pernah menatakannya kau bisa memnafaatkanku untuk membuang semua emosi itu.." perlahan air mata itu mengalir pelan, tidak ada yang memutus tatapan itu...suzy merasa aman ia hanya sangat merasa sangat aman..

"benar seharusnya seperti ini..." sehun mengulurkan tangannya mengusap air mata suzy sesekali membiarkan suzy  pelan terisak pelan...


bersambung....

past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang