Bab 13 (mimpi)

35 11 0
                                    


bahkan aku telah meragukan perasaanku sendiri

****

Suzy sedang menyusun album-album yang ia ambil dari kamar myungsoo..begitu banyak fhotonya yang tersimpan di album itu, hanya ada beberapa fhoto bersama myungsoo, sesekali suzy tersenyum masih membalik album itu pelan  dan sesekali berhenti memandang fhoto agak lama ia sangat fokus..sampai tidak menyadari seseorang mengambil tempat di sisinya yang sedang duduk di sofa kamarnya...

Merasakan seseorang duduk disampingnya membuat suzy mengakat pandangannya namun betapa terkejutnya ia..wajah itu adalah wajah yang begitu ia rindukan...seseorang yang membawa hatinya pergi jauh membuat ia harus berusaha lebih untuk bertahan, seseorang yang mengisi harinya dengan kasih sayang yang menemaninya, seseorang yang memilki senyum yang mampu membuatnya ikut tersenyum, seseorang yang bisa membuatnya memimpikan masa depan bersama..dan sosok itu ada di sisinya menatapnya dengan hangat

Tidak ada yang berbicara suzy merasa tercekat matanya mulai memerah dan air mata itu mengalir pelan di pipinya..suzy tidak mengedipkan matanya sama sekali takut jika wajah itu akan menghilang dari jarak pandanganya, Myungsoo.. sosok itu masih tersenyum hangat mengulurkan tangannya pelan ke arah wajah suzy mengusap air mata itu dengan ibu jarinya tanpa melepaskan tatapannya dari suzy...

"bagaimana kabarmu?" akhirnya myungsoo bertanya pelan masih mengelus wajah itu pelan, Tidak ada jawaban suzy malah menangis dengan terisak kecil, menimbulkan senyum hangat di wajah myungsoo lagi...

"kenapa menangis?.." myungsoo bertanya pelan..membuat suzy malah semakin terisak..ini terasa sangat nyata membuatnya takut karena merasa sangat bahagia, "aku merindukanmu.." myungsoo bergumam pelan membuat suzy menghentikan isakannya namun air mata masih terus mengalir di pipinya, suzy mengangkat tangannya menggenggam tangan myungsoo yang berada di pipinya

"aku juga.., aku sangat merindukanmu.." meski suaranya tersendat karena tangisannya myungsoo bisa mendengar dengan jelas ucapan suzy

"aku tau.." myungsoo berujar hangat

"aku tau... aku bisa melihatnya.., terimakasih karena sudah mencintaiku suzy-ah" suzy menggelang pelan sambil mencoba menghentikan tangisannya

"jangan berterima kasih itu menakutiku jangan..mengucapkannya seolah-olah kau akan per.." myungsoo memegang kedua sisi wajah suzy pelan..

"aku tau kau mencintaiku...aku tau kau sudah mengalami kesulitan selama ini..tapi kau telah melupakan satu hal bahwa aku lebih mencintaimu dari apapun yang kau bayangkan.. sangat tidak menyenangkan bertemu denganmu seperti ini...aku tidak ingin membawa cintamu bersamaku karena cintaku lebih besar dari itu semua dan itu cukup bagiku...jangan menderita karenaku..aku tidak ingin kau malah tersiksa seperti ini karena mencintaiku.." suzy semakin terisak masih mencoba menggelengkan kepalanya

"tidak maafkan aku aku tidak bermaksud...aku hanya.." suzy tidak menemukan kata-kata apapun sementara myungsoo masih terus memandanginya hangat

"tidak..aku yang meminta maaf..maaf karena begitu butuh yang waktu lama untuk mengunjungimu..maaf karena membiarkanmu menunggu terlalu lama...maafkan aku..tapi bolehkah aku meminta satu hal padamu..jangan tersakiiti karena mencintaiku.." suzy mengaguk anggukan kepalnya pertanda mengerti

"makanlah dengan baik, temui teman-temanmu, jangan terlalu memaksakan diri..dan bertemu dengan orang-orang baru...aku akan sangat marah jika ingatan tentangku membuatmu bersedih.." semakin terisak suzy sangat bahagia sudah sangat lama...ia lupa kapan terakhir kali wajah ini bisa digapainya

"berjanjilah padaku suzy.." myungsoo kembali berujar, membuat suzy mengangguk-anggukan kepalanya lagi... "aku tidak akan pergi aku akan selalu mengawasimu dan aku harap kau selalu bahagia.." tidak ada balasan suzy punya banyak hal untuk dibicarakan tapi tidak ada satupun yang dapat ia katakan. 

air mata itu mengalir pelan meski masih terpejam, seketika badan itu bergetar pelan sesaat suzy tersadar bahwa itu semua adalah mimpi,Suzy bahagia meski hanya dalam mimpi akhirnya ia melihatnya bahkan myungsoo berbicara padanya... meski ia masih sangat merasa kehilangan tapi ada perasaan lega yang tidak dapat ia jelaskan....ia terus meragukan dirinya apakah ia bisa menghadapinya...

*****

Panggilan pagi itu.. adalah sebuah berita besar..meski telah menduganya tapi masih saja bahwa  kepergian masih tetap menyakitkan..akhirnya setelah penantian panjang dengan harapan yang berusaha mereka tekan..pagi ini pihak kemiliteran menghubungi mereka jika jasad sang putra dari keluarga kim...kim myungsoo telah ditemukan dan berhasil diindentifikasi...

Tn kim mendesah pelan berusaha tetap kuat sementara yerin menutup mulutnya berusaha meredam tangisnya. Ny kim yang terisak pelan terduduk di samping hala yang memeluknya erat.

Suzy sedang bersiap-siap untuk ke kampus ssaat Ny bae memasuki kamrnya,"eomma..?" suzy masih sibuk membereskan beberapa buku yang akan ia bawa pagi ini..

"kau akan ke kampus nak..?" Ny bae bertanya pelan, pertanyaan itu membuat suzy berbalik menatap Ny bae lekat ada nada ragu dan sesak di saat bersamaan membuat suzy sempat terdiam..

"ada apa eomma..?" suzy bertanya dengan senyum kaku yang dipaksakan saat berbalik menatap eommanya yang menunjukkan kesedihan

"kita harus ke tempat yerin.." Ny bae berujar pelan, suzy merasa badannya seketiika memanas sekujur tubuhnya menjadi kaku bahkan telinganya berdengung "eomma..wa..wayo?.." suzy mendekati sang ibu yang berusaha menahan tangisnya

"jasad myungsoo telah ditemukan.." kalimat itu membuat suzy merasa kabur dengan pandangannya pegangan di kedua tangan ibunya mengerat ia masih menatap lekat sang ibu yang menatapnya khawatir.


bersambung....


past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang