Bab 6 ( melepaskan)

59 12 1
                                    

jangan salah paham.., melpaskan tidak selalu tentang melupakan

****

Tidak ada hal yang serius seperti itulah yerin dan suzy mengatasi semua perdebatan, mereka hanya tidak perlu bertemu beberapa hari setelah itu keduanya akan kembali baik-baik saja. Hari ini hana berulang tahun, putri bungsu keluarga kim yang baru memasuki sekolah menengah pertamanya. Acara yang di adakan tidak terlalu besar hanya beberapa orang terdekat yang hadir. Tentu saja suzy datang, keluarga kim sangat menyayangi suzy karena itu mereka terus mencoba meyakinkan suzy agar segera memulai kehidupannya yang baru yang selalu saja dibalassuzy seadanya.

Sejujurnya suzy sangat tidak menyukainya, bagaimana orang-orang terdekatnya menatapnya, ketika mereka memberikan tatapan yang dapat suzy artikan adalah sebuah pengasihanan, ia tidak suka, memang benar ia merasa tersiksa dengan kabar myungsoo yang belum jelas sampai sekarang, tapi menunggu.., itu adalah pilihan yang ia buat, karena ia mencintai lelaki itu.

"eonni..."hana berseru senang sesaat ia mendapati suzy datang ke pestanya, Keduanya berpelukan hangat

"wah.. lihat ini, sebentar lagi kau akan menjadi gadis dewasa.." mendengar penuturan suzy, hana sedikit tersipu malu tapi ia tidak berniat melepaskan pelukaan itu.

"baiklah hana, saatnya untuk memotong kue..." ny kim berseru membuat hana harus melepaskan pelukannya, yerin mengambil posisi di samping suzy memeluknya hangat karena sedari tadi ia belum bisa menyapa suzy

"bagaimana kabarmu eonni..?" yerin berujar pelan. Yerin tau suzy tidak akan menjawab pertanyaannyya seperti biasa, ia memejamkan matanya menikmati tepukan pelan di punggungnya. Ia sangat menyayangi wanita ini seperti kakaknya sendiri karena itu ia ingin suzy segera melanjutkan hidupnya tanpa myungsoo.

Flash back....

Begitu banyak  polaroid yang berserakan di atas lantai kamar yang sepertinya dihuni oleh seorang lelaki..,ia masih asyik menyusun kembali polaroid yang harus ia pindahkan ke album baru, karena albumnya yang lama sudah rusak

"oppa..." yerin berseru kencang membuka pintu kamar itu tanpa mengetoknya terlebih dahulu.., tapi sang pemilik kamar juga tidak begitu memusingkan itu ia masih saja asyik menyusun polaroid itu

"oppa...?," yerin kembali memanggil sang oppa

"hem.." melihat myunggsoo  duduk di lanati kamar danbersandar di badan ranjangnya sambil menyusun beberapa lembar polaroid membuat ia penasaran

"apa ini...?" yerin mengikuti myungdoo yang duduk di lantai meraih satu photo yang begiru menarik di matanya

"oh...?" bukankah ini suzy eonni?".. yerin bertanya dengan terkejut

"hem.." sementara myungsoo masih menjawabnya singkat, meski menerima respon seperti itu, tidak akan membuat yerin kesal, kakaknya yang memang terkadang akan menjadi sangat irit bicara ketika dalam mode serius

"Wah... oppa yang mengambil ini semua..?" yerin berujar tak percaya, wajar saja jika ia terkejut, hampir semua polaroid  yang berserakan itu menampilkan sosok suzy, dari wanita itu yang sengaja melihat kamera atau tidak

"kau seperti stalker..uh kenapa menyeramkan seperti ini?..." yerin berujar berlebihan memeluk dirinya sendiri, melihat respon sang adik myungsoo menghentikan gerakan tangannya kemudian menyentil dahi yerin tidak terlalu keras

"apa yang kau pikirkan bocah nakal...?" yerin mengelus dahinya pelan, sementara myungsoo kembali menyusun albumnya.., yerin tau fhoto-fhoto itu juga suzy pasti sudah mengetahuinya, dan yerin tau bahwa sanga oppa tidak akan berbuat yang aneh-aneh, ia hanya mencoba menggodanya saja

"suzy eonni sangat cantik..." yerin berujar sesaat ia melihat fhoto yang baru saja myungsoo susun

"kau benar..." myungsoo menjawab santai masih dengan wajah sok kerennya

"opaa..." yerin memanggil myungsoo lagi

"hem..."

"aku sangat penasaran, kalian kan berpacaran sudah sangat lama, apakah suzy eonni tidak pernah merasa bosan atau jenuh padamu.." dengan wajah polosnya yerin bertanya santai, membuat myungsoo memicingkan matanya padanya

Yerin menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melambaik-lambaikan tangannya

"bukan seperti itu.., maksudku..,oppa dan suzy eonni sangat jarang bertemu seperti beberapa pasangan lainnya, suzy eonni sibuk dengan kuliahnya, dan oppa sibuk dengan tugas-tugas kemiliteran oppa.., apakah oppa tidak khawatir jika suzy eonni menemukan lelaki lain...?" myungsoo mengulum senyumnya merasa geli dengan pertanyaan yerin, bohong jika ia tidak pernah memikirkannya ia juga kerap kali kepikiran tapi suzy..., gadis itu selalu berhasil membuatnya tenang hanya dengan senyuman dan mendengar suaranya

"kenapa malah tersenyum aku serius tau...,ah aku sangat menyukai suzy eonni akan sangat menyenangkan jika suzy eonni menjadi bagian dari keluarga kita..." yerin menyandarkan tubuhnya dengan gaya lemah yang di buat-buat

"sepertinya aku tidak akan siap jika mendengar oppa dan suzy eonni berpisah..." tidak ada lagi senyuman yangg ia tahan kini myungsoo malah terkekeh pelan

Membuat yerin mendengus melihat respon myungsoo

"tapi.., aku juga penasaran bagaimana jika suzy eooni tidak berakhir dengann oppa..?" yerin kembali bertanya penasaran mendekati posisi myungsoo yang menyamping,myungsoo sempat terdiam memblas tatapan sang adik, namun hanya sebentar karena setelah itu ia kembali seibuk dengan album-albumnya

Baru saja yerin hendak menggerutu lagi karena tangggapan myungsoo

"aku tidak pernah bisa membayangkannya, karena itu aku tidak tau bagaimana perasaanku jika itu terjadi padaku, aku tidak masalah jika suzy menemukan lelaki lain di luaran sana, tapi kalau aku sepertinya tidak akan mampu menemukan wanita lain selain dia..." myungsoo berujar tanpa melihat yerin, meski myungsoo mengatakannya dengan gaya santainya tapi yerin merasakannya bahwa sang oppa sangat menicintai  suzy...kekasihnya.

****

Yerin  tau bagaimana myungsoo menyayangi suzy, tapi dia tidak menduga jika kedua pasang manusia itu akan saling mencintai sebesar itu lebih dari dugaannya..., sudah 1 tahun lebih tidak ada kepastian bagaimana kabar myungsoo, keluarga mereka merasa begitu terpukul dengan fakta itu, awlanya keluarga kim tidak berniat mengadakan pemakaman sampai ada bukti nyata jika myungsoo telah pergi, mereka terus menunggu tapi sudah satu tahun, mau tak mau akhirnya mereka mengadakan penghormatan untuk myungsoo, awalnya banyak pihak yang menentang dan orang pada barisan pertama pada penolakan itu adalah suzy..., karena itu pada hari pemakaman dan peringatan kematian myungsoo, suzy tidak pernah hadir.

Yerin masih berdiri di depan fhoto myungsoo di antara tempat abu, hanya fhoto keluarga, fhoto myungsoo dengan seragamnya, kali ini yerin membawa fhoto baru ia hendak meletakkannya fhoto sang oppa dan suzy yang saling merangkul dengan senyum cerah

"oppa...?, bagaimana kabarmu..?" yerin berujar lirih keluarga kim telah pulang terlebih dahulu ia ingin tinggal lebih lama

"suzy eonni baik-baik saja, dia makan dengan baik, kuliah dengan rajin, dan dia juga memiliki banyak kesibukan, tapi aku tidak bisa memastikan apakah ia tidur dengan baik.." yerin tersenyum kecil meski matanya sudah memerah

"oppa.., apakah kau tidak merindukan eonni...?, jika merindukannya kunjungilah ia sesekali...." kali ini yerin terkekeh kecil seolah myungsoo mendengarnya

"kemarin aku lagi-lagi berdebat dengannya karena aku menyuruhnya untuk membuangmu, bukankah wajaar aku memintanya untuk begitu?, karena kau tidak kunjung datang..., aku marah padamu karena membiarkan eonni..." yerin berdeham pelan nafasnya sedikit tercekat

"oppa.., aku sangat merindukanmu..., setiap kali aku melihat suzy eonni aku akan semakin merindukanmu.., kau tau ketika semua orang menganggapmu benar-benar pergi, hanya suzy eonni yang menolak itu..., karena itu kenapa kau tega sekali meninggalkannya jika ia sangat mencintaimu begitu besar..., oppa aku sangat merindukanmu.." tidak dapat menahannya lagi yerin terisak pelan, rasa sakit itu mengisi sudut-sudut pemakaman yang lengang membentuk keputusasaan yang tak kunjung bisa menemukan sebuah pengakhiran.



bersambung....

*****

past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang