Bab 4 ( ingatan itu)

68 13 1
                                    

ingatan itu menjadi kenangan nyata yang mulai menakutkan 

*****

Tidak seperi tujuan awalnya, suzy malah berakhir di taman kecil yang tidak terlalu jauh dari kampusnya, ucapan yerin begitu menyakitinya, ia dengan sekuat tenaga selalu mencoba mengingkarinya, tapi mendengar itu dari mulut orang lain membuat ia merasa takut, bagaimaana jika usaha dan pertahanan yang selama ini ia bangun manjadi sia-sia..., tidak ada lagi air mata hanya wajah sedih yang kini terpampang nyata di wajahnya..., suzy kembali mengatur nafasnya membuang dan menghirupnya dengan pelan mencoba menenangkan dirinya, dan kembali perlahan ingatan tentang myungsoo menghantuinya

****

"oppa!!!..." suzy mencoba mengagetkan myungsoo yang duduk sendirian di taman kota karena menunggunya, tapi seperti biasa myungsoo sama sekali tidak terkejut ia hanya menunjukkan ekspresi yang selalu suzy katakan tampang sok kerennya

"kau gagal lagi..." myungsoo berujar pelan...membiarkan suzy duduk di sampingnya

Masih dengan seragam sekolah, keduanya hanya bersantai setelah seharian lelah dengan kegiatan yang berhubungan dengan belajar.

Suzy melirik selebaran yang myungsoo pegang..

"oh..?" suzy berseru pelan, sedikit melirik suzy yang kini mengambil kertas yang dari tadi myungsoo perhatikan

"oppa tidak akan melanjutkan kuliah...?" suzy bertanya penasaran

"karena kau sudah melihatnya.., bagaimana menurutmu..?" myungsoo malah berujar santai setelah semua keterkejutan yang suzy dapati, seorang myungsoo yang memilki segudang prestasi, memilih pilihan yang begitu berbeda dengan perkiraan orang-orang.

Suzy hanya menatap myungssoo dengan tatapan syok, melihat itu myungsoo malah tertawa pelan menoyor kepala suzy tidak terlalu keras..

"aku sedang bertanya zy.."

"oh..? wae..?" suzy malah bertanya terputus-putis ia cukup terkejut

"sebenarnya.. tidak terlalu banyak yang mendukung pilihanku, rasanya semua orang telah menetapkan pilihan untuuku sebelum aku mendengar opsi apa yang harus aku pilih, orang-orang sudah mendikte kehidupanku, bahwa aku akan menjadi ini dan itu dengan bantuan keluargaku, awalnya aku tidak terganggu sama sekali, tapi akhir-akhir ini aku sering memikirkannya..., aku seharusnya bagaimana, untuk menyenangkan dan memenuhi ekspekati orang lain apakah aku harus mengubur mimpiku sendiri...?"

Suzy menatap myungsoo dengan sayang terbukti dengan bagaimana senyuman hangat itu terlampir di wajahnya, membiarkan myungsoo menikmati matahari yang hampir tenggelam di depan sana...

"aku tidak tau jika lelaki populer juga berpikiran seperti itu...?" myungsoo tersenyum kecil mendengar suzy yang seperinya berusaha menggodanya

"oppa...?"panggil suzy mencoba membawa myungsoo ke dalam tatapannya, meraih kedua tangan itu kedalam genggamannya, seakan itu adalah sebuah sungai yang begitu tenang myungsoo serasa diguyur dengan sebuah kehangatn.

"bukankah oppa pernah bilang...,jika semua pekerjaan akan terlihat bagus jika kau yang melakukannya, karena apa...?.., karena oppa tampan.." myungsoo terkekeh pelan menundukkan kepalanya sebentar sembari mengeratkan genggaman suzy di tangannya

"tapi sepertinya...,pekerjaan atau hal apapun yang akan oppa lakukan akan terlihat keren jika hatimu juga menyukainya tanpa tekanan.., terlepas dari anggapan orang lain, tuntutan keluargamu, aku rasa apapun yang akan oppa lakukan akan terasa menyenangkan, karena oppa juga menyukainya, aku tidak akan bilang untuk tidak mendengarkan anggapan orang-orang karena itu terlalu sulit, tapi oppa harus percaya satu hal..apapun plihanmu aku akan selalu mendukung mu, hanya  cobalah untuk dengarkan orang-orang yang berada di sisimu.."myungsoo terdiam menikmati wajah suzy yang sangat tenang

past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang