Chap 9

451 84 26
                                    


Pulang dari rumah sakit Saint langsung ke rumah nya, dan mengemas barang-barang nya. Sesuai perintah Perth hari ini ia harus pindah ke penthouse pria itu, dan Saint tidak bisa berkata tidak.

Tepat pukul 7 malam Saint datang, dengan membawa 2 koper besar milik nya. Begitu masuk ke dalam ia melihat Perth  sedang berada di dapur, sepertinya pria itu sedang membuat kopi untuk diri nya sendiri.

" Kenapa baru datang ? Bukankah aku menyuruh mu datang sore tadi." dengus Perth, karena ia sudah menunggu selama 2 jam tapi Saint baru datang sekarang.

" Aku ke rumah sakit dulu." sahut Saint singkat.

" Kamar mu di atas, di depan kamar ku." cetus Perth, lalu menyesap kopi panas nya.

Saint mengangguk mengerti." Aku_ke atas dulu..."

Perth hanya menganggukkan kepala nya, seraya menatap Saint yang kini menaiki tangga dengan 2 koper di tangan nya.

" Ku harap keputusan ku sudah benar, setidaknya bajingan itu tidak akan pernah lagi menganggu mu..." gumam Perth.

Selesai merapihkan isi kopernya Saint langsung mandi, untuk menghilangkan keringat yang menempel di tubuhnya.
Hari ini ia merasa lelah sekali, padahal hari ini ia tak pergi ke kantor.

Selesai mandi Saint langsung membaringkan tubuh nya di atas ranjang, di tangan nya sudah ada benda pipih yang kini jadi perhatian nya.

" Bagaimana kabar nya ya..." monolog Saint, di layar ponsel nya kini tertera nama Joong.

Ingin rasanya Saint menghubungi mantan kekasih nya itu, namun ia meragu. Saint takut kalau Perth tau, dan berujung dengan menyakiti Joong lagi.

Huff

Di hembuskan nya nafas nya dengan kencang, untuk melepaskan rasa sesak yang kini ia rasakan.
Setelah menimbang baik dan buruk nya akhirnya Saint mencoba menelpon Joong, namun beberapa kali mencoba tak satu pun panggilan nya di jawab oleh mantan kekasih nya itu.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, dengan cepat Saint beranjak dari atas ranjang.

Ceklek

Pintu pun terbuka, Saint melihat Perth yang kini sedang berdiri di depan pintu kamar nya.

" Apa kau lapar ?" tanya Perth to the point.

" Err...aku_" bingung Saint, ingin bilang tidak lapar tapi ia belum makan sejak siang tadi.

" Ck lama sekali." decak Perth, seraya menatap jengah kepada Saint.

" Cepat turun, temani aku makan..." cetus Perth, dan berjalan menuju ke tangga.

Saint langsung menutup pintu kamar, dan menyusul langkah Perth menuruni anak tangga.

" Kau ingin makan apa ? Biar aku buatkan..." cicit Saint.

" Tidak perlu, aku sudah pesan makanan dari luar...cepat sajikan, aku sudah lapar." Perth berjalan menuju ke meja makan, menarik satu kursi lalu langsung duduk.

Saint melihat di atas table kitchen sudah ada beberapa paperbag yang berisi makanan.
Tanpa di suruh lagi Saint langsung mengeluarkan isi nya dari paperbag, dan menyajikan nya di atas piring.

Perth langsung menyantap makan malam nya, begitu juga dengan Saint. Keduanya makan dalam diam, yang terdengar hanya bunyi sendok dan garpu yang saling bertabrakan.

BECOME MY SLAVE ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang