" Untuk mu..." Joong menyodorkan segelas kopi panas kepada Mean, yang sedang duduk sendirian di depan ruang operasi.
" Terima kasih..." ucap Mean, lalu menerima kopi pemberian Joong.
Tanpa di minta Joong pun duduk di samping Mean, sembari menyesap kopi panas nya.
" Bagaimana keadaan Saint, dan bayi nya ?" tanya Mean, memulai percakapan antara dirinya dan Joong.
" Mereka baik, dan kedua nya sehat...Saint sudah di pindah ke kamar nya." ucap Joong.
" Syukurlah..." timpal Mean.
" Err...lalu, bagaimana dengan keadaan Perth ?" kali ini Joong yang bertanya, mengenai keadaan rival dalam cinta nya itu.
Mean menggeleng pelan.
" Operasi nya belum selesai, jadi aku tidak tau..." ucap Mean.Lalu kedua nya pun terdiam, sama-sama menyesap kopi panas yang ada di tangan mereka masing-masing.
Joong menoleh, dan menatap Mean.
" Ada apa? Jika ingin bertanya katakan saja." cetus Mean, yang mengerti arti tatapan Joong.
Joong tersenyum tipis, merasa malu juga karena isi pikiran nya bisa terbaca oleh pria datar bermata sipit itu.
" Kalian, boleh ku tau...apa yang kalian lakukan di sini ?" akhirnya keberanian itu muncul juga pada diri Joong.
Mean menyesap kopi nya, kemudian ia menghela nafas nya.
" Kami mencari Saint...tapi sayang, belum bertemu tapi presdir sudah mengalami kecelakaan..."Joong terkekeh pelan, refleks membuat Mean menoleh dan menatap nya heran.
Apa dia mentertawakan musibah yang di alami presdir ? Itulah isi pikiran Mean saat ini.
" Lucu juga ya...kok bisa, Perth dan Saint masuk ke rumah sakit di saat bersamaan. Dan aneh nya lagi...mereka di pertemukan dalam keadaan yang seperti ini..." cicit Joong.
" Tapi presdir belum bertemu dengan Saint, dia belum melihat Saint ada di sini..." cetus Mean.
" Kau tau...ini kedua kalinya aku di tugaskan untuk mencari keberadaan Saint." tambah Mean.
" Dua kali ?" tanya Joong, bingung. Dan Mean mengangguk.
" 1 tahun yang lalu aku di tugaskan untuk mencari keberadaan Saint, hingga aku menemukan keberadaan nya di Chiang mai...presdir sangat mencintai Saint, namun karna satu kebohongan dari seseorang rasa cinta nya berubah menjadi kebencian." Mean menjeda ucapan nya, dia menatap Joong yang kini menunggu cerita nya berlanjut.
" Presdir sangat mencintai nya, dia mencintai Saint dengan cara nya sendiri." sambung Mean.
" Aku tau, aku pun dapat melihatnya..." ucap Joong.
" Dan kau, apa kau masih mencintai Saint ?" tanya Mean intens.
" Perasaan ku masih sama, namun aku tidak mau berharap lebih...karena yang aku tau Saint sangat mencintai Perth." ucap Joong, butuh keberanian yang besar bagi Joong untuk mengatakan hal itu.
Satu tepukan pada bahu nya Joong rasakan. Mean tersenyum kepada nya.
" Terima kasih karna kau mau mengerti..." Joong mengangguk, mengiyakan ucapan Mean.
" Oh ya...aku heran, kenapa kau bisa ada di sini...bukankah kau tinggal di Chiang mai ?"
tanya Mean." Aku memang tinggal di sana, tapi setiap satu bulan sekali aku ke sini...untuk menemui Saint. Jujur saja aku sangat khawatir kepada nya...dia sendirian dan dalam keadaan hamil." kini Mean mengerti kenapa Joong bisa ada di kota ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME MY SLAVE ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat