Cerita full dan tanpa skip cuma ada di pdf nya...minat ?
Langsung DM mae ✌Happy reading
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
" Dia tadi melihat kita ?" Perth hanya mengangguk, menjawab pertanyaan Ploy.
Ploy menghela nafas nya, dan bergegas berpakaian. Sebenarnya bukan seperti ini yang Ploy mau, Perth menyentuh nya hanya ingin membuat sakit hati Saint saja.
Ploy sendiri pun sebenarnya merasa tak tega kepada Saint, dan juga kasihan melihat kemalangan gadis itu. Tapi Ploy tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya melakukan sesuai perjanjian yang telah ia sepakati dengan Perth.Selesai berpakaian Ploy langsung pergi meninggalkan Perth, begitu ia keluar dari kamar tatapan nya langsung tertuju ke pintu kamar Saint yang tertutup rapat.
" Maafkan aku Saint..." lirih nya, lalu bergegas menuruni anak tangga.
Perth duduk bersandar di sofa, di tangan nya sudah ada segelas wine dan juga satu batang rokok yang terselip di jari nya.
Berdiam diri di gelap nya kamar, dan entah apa yang kini sedang di pikirkan oleh nya.
*
Saint menghampiri Perth yang kini sedang menyantap sarapan nya.
Sedikit ragu namun ia harus mengatakan nya juga." Presdir, boleh aku pergi lebih dulu ?" sontak Perth langsung menghentikan suapan nya.
" Memangnya kau tidak ke kantor ?" cetus Perth, dengan nada tak suka nya.
" Aku akan ke kantor, tapi izinkan aku pergi ke rumah sakit dulu...untuk menemui pho ku." jelas Saint.
" Terserah, kau selalu seperti itu...bukankah semalam kau baru saja menemui nya." kesal Perth, bahkan saat bicara ia enggan menatap wajah Saint.
" Suster Nan menelpon ku, dia bilang...pho dini hari tadi kejang lagi." lirih Saint.
" Terserah kau, jika ku katakan tidak kau pasti akan terus merengek..." cetus Perth.
Saint menundukkan wajah nya.
" Pergi sana, awas saja jika kau terlambat ke kantor...ku potong gaji mu nanti." dengan terpaksa Perth setuju juga, walaupun di akhiri dengan ancaman nya.
Padahal pagi ini ia ingin memanas-manasi Saint tentang kejadian semalam saat Saint melihat nya sedang bercinta dengan Ploy, namun seperti nya rencana nya itu harus gagal karena Saint harus menjenguk ayah nya ke rumah sakit.*
Dengan tergesa-gesa Saint berjalan di koridor rumah sakit, menuju ke kamar rawat ayah nya.
" Nan, bagaimana keadaan pho ku ?" cemas Saint, bertanya kepada Nan begitu ia masuk ke dalam kamar.
" Sudah lebih baik Saint, dokter sudah menanggani nya." sahut Nan.
Saint akhirnya dapat bernafas dengan lega setelah mendengar penjelasan Nan, sejak pagi tadi ia merasa gelisah memikirkan keadaan ayah nya hingga timbul rasa takut akan kehilangan ayah tercinta nya.
" Kau kenapa kesini ? Memangnya kau tidak pergi ke kantor ?" tanya Nan lembut, sembari mengusap kepala Saint.
" Aku ke kantor, tapi setelah ini...lagi pula aku sudah izin sebentar." ucap Saint.
" Apa dia mengizinkan mu ?" selidik Nan, karena ia berpikir Perth pasti tidak akan mengizinkan Saint begitu saja.
Saint hanya mengangguk pelan, menjawab pertanyaan Nan.

KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME MY SLAVE ( END )
Fiksi PenggemarBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat