MOB 1

10.7K 773 28
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya yang. muachh /cipok basah

******

Jeno hanya duduk lesu ditepi tribun menatapi teman-temannya asik bermain dilapangan sekolah, matanya menyipit karena matahari bersinar sangat terik hari ini, tangnnya hanya sibuk bermain pada botol air mineral yang ia pegang, memukul-mukulnya pada kursi didepannya.

“Oy...”

Jeno menoleh saat temen satu kelasnya datang menepuk pundaknya kemudian duduk disampingnya.  Dia lihat pria itu bersandar pada kursi tribun menatap teman-temannya yang berada dilapangan.

“Panas sekali” Rutuknya dengan mata menyipit.

“Tidak haus?” Tanya pria itu sebut saja namanya Hyunjin.

“Ayo ke kantin, ada jus jeruk yang menyegarkan” Ajaknya dengan seulas senyum. Jeno nampak berfikir sesaat kemudian menyetujui ajakan teman satu kelasnya.

Jeno dan Hyunjin beranja dari tribun lapangan olahraga, mereka memasuki area sekolah, menyusuri koridor hendak menuju kantin.

Iris keduanya menatap tiga orang pria berjalan menyusuri koridor sepuluh meter didepan mereka dan secara perlahan mendekat.

Iris hitam Jeno menangkap salah satu dari tiga pria itu, mengenakan setelan formal dengan rambut hitam, wajahnya sangat cantik dan terlihat sangat dewasa, bibirnya hanya mengulum senyum setiap melihat kepala sekolah mereka berbicara atau sesekali dia akan mengangguk.

“Cantik...” Gumam Jeno dalam hati dengan sebuah senyum tipis.

Keduanya membungkuk saat berpapasan dengan kepala sekolah dan dua orang tamu, Jeno tak lepas menatapi sosok cantik itu hingga kepalanya berbalik. Dia bahkan mengabaikan Hyunjin yang terus mengoceh hingga tanpa sadar dia menabrak dinding didepannya.

“Aduh...” Rintih Jeno, kepalanya sontak tertunduk seraya mengusapi keningnya.

Pekikkannya memicu perhatian kepala sekolah dan dua orang tamu yang baru saja berpapasan. Mereka membalik dan melihat Jeno tengah mengaduh sakit sementara Hyunjin sudah tertawa terbahak-bahak.

“Haha... Lagi pula, seperti tidak pernah melihat orang cantik saja” Ejek Hyunjin membuat Jeno membulatkan matanya.

Dia menoleh kearah sosok cantik itu yang mungkin mendengar ejekan temannya. Dia lihat bibir tipis pria itu menyunggingkan senyum kearah Jeno membuat Jeno semakin malu. Dia hanya tersenyum kikuk lalu membungkuk dan pria itu seolah tahu, dia ikut membungkuk kecil membuat Jeno mengulum senyum cerah.

“Benar-benar cantik” Gumam Jeno lagi, dia menggeleng dan seketika lupa akan rasa sakitnya setelah melihat senyum manis pria itu.

Ekor matanya melihat pria itu berlalu untuk kembali menyusuri sekolah. Jeno menoleh kearah Hyunjin yang masih sesekali tertawa.

“Hei, kenapa melihatnya seperti itu? Kau suka? Iyuh... Dia sudah om om” Dengus Hyunjin bergidik seraya kembali melangkahkan kakinya.

“Cih, om om apanya. Dia masih terlihat cukup muda” Sahut Jeno

“Apa? Jadi benar kau suka padanya?” Tanya Hyunjin kaget membuat Jeno mengulum senyum salah tingkah.

“Dia cantik” Sahut Jeno lirih, teramat pelan dan hampir terbawa angin.

“Wah, Lee Jeno seleramu adalah om om. Dia juga pasti sudah menikah”

“Dia tidak terlihat seperti om om kau tahu? Dia bahkan masih pantas di panggil Hyung. Lagi pula, aku hanya suka melihat senyumnya. Ada yang salah? Aku tidak bilang bahwa aku mau menjadi sugar baby-nya. What the fuck” Umpat Jeno di akhir kalimatnya membuat Hyunjin lagi-lagi tertawa.

NOMIN STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang