TC END

7K 617 63
                                    

Kehidupan Jeno tampak lebih ceria dan berwarna setelah menikah dengan Jaemin. Begitu pula dengan Jaemin, derajatnya di angkat oleh sang suami. Dia tak pernah lagi melakukan pekerjaan apa pun, hanya bersantai di rumah, mengurus sang suami dan putranya, berleha-leha, menerima uang dan cinta dari Jeno.

Bahkan penampilannya kini tampak berubah meski baru satu Minggu menikah dengan pria itu. Dia sudah memakai barang mewah dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Taeyong juga sangat menyayanginya, apalagi Jaemin pintar memasak, mereka sering bercerita dengan Haechan, karena Taeyong tak pintar memasak, dia sejak kecil hidup mewah begitu pula Haechan. Pernah sekali mereka bertiga sibuk di dapur, membuat makanan, sampai membuat maid iri karena ke-tiganya asik sendiri.

Jaemin turun dari lantai atas di mana kamarnya dan sang putra berada, begitu tiba di lantai bawah, dia di sambut dengan Haechan.

“Woobin, Paman mau pergi check up adik bayi dengan Uncle Mark, Woobin mau ikut Paman? Nanti kita beli makanan” Tawar Haechan.

“Hyung, aku tidak ingin merepotkanmu. Woobin di rumah saja.”

“Tak apa. Aku juga senang mengajak Woobin, karena dia sangat pengertian, Mark suka bermain dengannya, aku berharap putraku akan tumbuh seperti Woobin, nanti.”

“Ayo, Woobin.” Ajak Haechan mengulurkan telunjuknya dan Woobin langsung menggenggamnya.

“Kau pergilah keluar sesekali, berbelanja. Habiskan uang Jeno.” Ledek Haechan membuat Jaemin tersenyum malu.

“Bubu dan Daddy ke mana, Hyung?” Tanya Jaemin saat tak mendapati mertuanya di rumah.

“Mereka pergi bertemu temannya, Bubu bilang mereka akan wisata kapal pesiar selama dua Minggu. Maklum saja, orang tua, ingin menghabiskan hari tua dengan bersenang-senang.” Haechan mengibaskan tangannya ke udara membuat Jaemin lagi-lagi tersenyum.

Kakak iparnya itu sangat periang dan ramah. Dia beruntung di kelilingi oleh keluarga sehangat keluarga Jeno.

Haechan pun beranjak bersama Woobin untuk pergi ke rumah sakit, karena Mark sudah menunggu di sana, dia ada rapat lebih dulu. Dan kini hanya menyisakan Jaemin di rumah mewah itu sebagai tuan rumah.

Baru saja dia melangkah hendak berkeliling, ponselnya berdering, saat di lihat ternyata ada panggilan dari suaminya. Bibirnya langsung mengulum senyum, barulah dia menjawab panggilan itu.

“Selamat siang, suamiku yang cantik.” Sapa Jeno, mendengar kalimat rayuan kuno itu membuat Jaemin tertawa geli, dia memutuskan untuk duduk di sofa ruang tamu.

Tak ia lihat beberapa maid yang menatap ke arahnya tak suka.

“Woobin pergi dengan Haechan Hyung.” Jawab Jaemin saat sang suami bertanya tentang putra mereka.

“Sebenarnya, Woobin itu anak kita atau anak mereka?” Gerutu Jeno dengan helaan nafas membuat Jaemin tersenyum.

“Aku rindu. Datanglah ke sini, kita makan siang bersama. Akan kuhubungi Mark Hyung untuk mengantar Woobin setelah selesai.”

“Baiklah. Aku akan bersiap.”

Jeno memutus sambungan telepon mereka dan Jaemin pun naik ke kembali untuk mengganti baju. Dia turun dengan pakaian lebih rapi. Kepalanya celingukan mencari maid untuk bertanya di mana sopir yang di tugaskan untuk mengantarnya.

NOMIN STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang