"Bersulang!"
Segerombolan pria mengenakan pakaian formal, saling bersulang, mengangkat anggur mereka tinggi-tinggi di ikuti sorakan bahagia. Selepas itu, mereka meneguk minuman itu hingga tandas dan kembali bersuka cita.
"Apa Jeno belum datang?" pria berambut gondrong bertanya pada teman-temannya.
"Sepertinya belum." Jawab Seungmin.
"Jaemin, mana Jeno? Biasanya kalian tak terpisahkan sepanjang waktu." Tanya Yangyang.
"Sepertinya menjemput kekasihnya." Jawab Jaemin lalu meneguk air mineralnya.
"Dia benar." Seungmin menimpali seraya menunjuk ke arah pintu masuk hotel dengan dagunya.
Semua langsung menoleh ke arah pintu masuk, dan melihat pria yang sejak tadi mereka bicarakan, datang dengan seorang pria muda. Wajahnya tampak begitu bahagia, apalagi saat teman-temannya melemparkan godaan.
"Wah, Jung Jeno. Dari mana lagi kau dapatkan? Yang ini sangat cantik." Goda Hyunjin membuat yang lain mengulum senyum miring.
"Aa~ itu, sebenarnya kami belum berkencan. Kami hanya sedang dekat, jadi aku memutuskan membawa dia." Jawab Jeno dengan senyum malu-malunya saat lagi dan lagi, dia di goda oleh teman-temannya.
Mereka memutuskan untuk berbincang-bincang, di temani kue dan minuman.
Malam ini, adalah malam perayaan kelulusan mereka sebagai mahasiswa S1. Pihak kampus menyewa aula sebuah hotel sebagai lokasi acara dan di sinilah, para mahasiswa bersuka cita.
Jam dinding menunjukkan pukul setengah satu malam. Karena acara pun di mulai pukul sembilan, ini belum termasuk akhir acara, tapi beberapa dari mereka, sudah ada yang mabuk berat.
"Tambah lagi." Racau Jaemin mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.
"Uh, di mana kekasihku?" sahut Jeno seraya melirik ke sekitar, mencari pemuda yang datang dengannya tadi.
"Kau sudah menyuruh dia pulang, bodoh." Omel Hyunjin setengah tertawa dengan mata yang setengah terbuka. Kepalanya mulai pusing dan berat.
Jeno tertawa lalu kembali menyandarkan tubuhnya pada sofa. Dia menoleh ke arah kanan dan melihat Jaemin baru saja meneguk winenya hingga tandas.
"Huh? Nakamoto Jaemin!" Pekik Jeno tersenyum, dia langsung bergelayut manja dan memeluk pria itu.
"Sahabatku, terima kasih sudah berjuang bersama. Sekarang kita sudah lulus. Aku mencintaimu, sahabatku." Racau Jeno memeluk Jaemin lalu mencium pipinya.
"Argh awas, mana anggurku!" Omel Jaemin mendorong Jeno hingga pria itu terkapar di atas sofa. "Menjijikkan!" Umpatnya lalu menyeka bekas ciuman Jeno di pipinya.
Mereka kembali berpesta hingga pukul tiga. Seungmin, Yangyang, Felix dan Shotaro hanya menggaruk kepala mereka yang tak gatal melihat Jeno, Jaemin dan Hyunjin sudah terkapar karena mabuk berat.
Mereka akhirnya memutuskan memesankan kamar untuk Jeno dan Jaemin sementara Felix membawa kekasihnya pulang ke rumah.
Jeno menggeliat di atas ranjang hotel dengan tangan meraba-raba, matanya yang berat, dia buka dengan paksa dan mendapati Jaemin tertidur di sebelahnya.
"Aa~hah! Uh, siapa ini? Siapa pria cantik yang baru pertama aku temui ini?" Pria bermarga Jung itu meracau dengan senyum kekaguman menatap sang sahabat.
Merasakan tangan Jeno mengusapi wajah cantiknya, Jaemin pun menggeliat, dia langsung miring dan memeluk Jeno.
"Dingin." Rengek Jaemin manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN STORY
FanfictionNOMIN SHORT STORY COMPLIATION! READ!!! BOOK INI BERISI CERITA PENDEK NOMIN (4-5 CHAPTER AJA)