Hallo pembaca setia IG.
Gimana kabarnya nih? Sehat? Waras? Atau udah setengah gila? Wkwkwkwk, bercanda ya guys.
Oh iya, saya sebenernya udah lupa isi alur cerita ini gimana dan mau ditamatin gimana, soalnya udah lama banget ga up.
Ahahaha, semoga kalian masih berkenan buat baca, meskipun cerita saya, ya saya rasa agak aneh gitu kalau dibaca.
So, karena udah janji juga buat up jadi saya tepatin. Semoga kalian suka ya, jangan lupa untuk bintangnya.
Happy reading guys.
______________________________________
"Mau kemana, rapi banget? Wangi lagi"
"Mau jenguk rumah kamu"
Hantu itu mengerutkan kening, kepalanya berpaling ke kiri. "Kamu mau balik ke rumah kakek?"
Menyemprotkan parfum dua kali ke area leher, Ana berpaling sambil menyelempangkan tas ke pundak kanan. "Ya engga lah, maksud aku itu rumah kamu, rumah terakhir kamu"
"Hah?!"
Mulai deh
"Aku mau ziarah ke kuburan kamu"
"Oh"
Lah, cuma oh doang?
"Kamu mau ikut ga?"
"Ga"
"Yakin?"
"Ya"
"Yakin ga nih?"
"Nanya mulu, kan udah dibilang ga ya engga!"
"Buset sensi amat pak, kaya cewe aja"
Ni hantu salah minum vitamin kali ya, yang diminum suplemen buat sapi, makanya bawaannya sensi. Yah, lagian juga siapa yang mau pergi buat ziarah ke makamnya sendiri kan? Konyol sekali dipikir pikir.
"Ya udah aku pergi dulu, jangan kemana mana, nanti pulang aku bawain angin, bye hantu", melambaikan tangan, Ana berjalan keluar, lalu memutar selot kunci dan memasukannya kedalam tas.
Oke, mari kita ziarah.
Sebenarnya aneh si Ana melakukan ini semua, dia berziarah ketempat orang yang jelas jelas masih bisa mengobrol dengannya, bahkan masih bisa tidur dengannya, berdua, diatas kasur yang sama dan memeluknya. Semacam salah satu ketidakwarasan yang tidak mampu Ana mengerti didunia ini.
Ana tidak mampu mendeskripsikan laki laki yang selama ini bersamanya itu apa. Dibilang hantu, tapi masih dapat menyentuhkan, dibilang manusia juga dia udah meninggal, kalau dibilang siluman, kayanya ga deh, soalnya dia kan rada rada gitu, jadi ga mungkin aja gitu, rada rada ganteng maksudnya, bukan ding ganteng banget malah. Ehhh... kenapa Ana jadi memujinya sii?? Tapi emang kalau diliat liat itu hantu ganteng juga sii, kalau masih hidup juga pasti banyak yang ngincer, cuma udah dead aja makanya jadi begitu. Jadi kalau dihitung hitung, Ana itu harus bersyukur apa tersungkur? Bersyukur punya suami ganteng ga ada duanya, tersungkurnya paling cuma dianggap gila doang. Punya suami sii iya, ganteng banget malah, cuma ya itu minusnya udah ditanah aja, dia udah jadi janda aja, nasib nasib.
Taksi pesanannya sudah datang, Ana segera memasukinya. Merogoh sesuatu kedalam tas kecil selempangan yang dia bawa, Ana menarik secarik kertas kecil, dan menyerahkannya pada sang supir.
"Pak saya mau kesini, bisa ga?"
Sang supir sekilas membacanya, lalu menerangkan.
"Aduh ini rada jauh neng, bisa 3 sampai 4 jam-an kita sampai, neng yakin? Letaknya juga di perbukitan dengan jalan yang ga lumayan rata"
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Ghost
Mystery / ThrillerKehidupan seorang Anastasya Aurelia harus berubah karena sebuah wasiat tertulis dari kakeknya. Dimana isinya adalah jika umurnya sudah mencapai 18 tahun dia akan dinikahkan dengan cucu salah satu sahabatnya yang sudah tertera didalam surat wasiat te...