15. Alfarizi, Si Hantu Mesum!

8.6K 403 10
                                    

Pick!

Mulmed diatas dipersembahkan untuk para pembaca IG

Selamat menikmati,,,

______________________________________

Ana bersenandung ringan. Bibirnya terus menyunggingkan senyumnya secerah matahari pagi diluar sana. Membuka lemari, kemudian mengambil handuk putih dan menyampirkannya dipundak sebelah kanan. Ana menyanggul rambutnya keatas hingga memperlihatkan lehernya yang putih mulus. Dia berencana untuk dirumah saja hari ini. Duduk menonton televisi sepanjang hari dengan beberapa cemilan yang sudah dibelikan oleh Bi Surti.

Ana melangkah masuk kedalam kamar mandi. Menutup pintu lantas menguncinya dari dalam. Ana menyalakan air didalam bathup untuk terisi lalu menuangkan sabun agar terlihat berbusa. Dia ingin berendam sejenak dengan bermanja-manja oleh busa yang terlihat menggiurkan untuk kulitnya.

Ana menanggalkan pakaiannya satu persatu. Setelah selesai, dirinya segera menyeburkan diri didalam bathup. Ana mendesah lega saat tubuhnya sudah masuk merosot kedalam bathup. Rasanya benar-benar menyegarkan dan fantastis.

Ana mulai memainkan busanya. Meniupnya, menyapukannya, menerbangkannya seperti seorang anak kecil yang sangat bahagia jika menyangkut masalah mandi karena ingin bermain air. Bibirnya terus menyenandungkan lagu-lagu barat kesukaannya dengan sunggingan yang tidak pernah lepas.

Angin berdesir secara perlahan melalui celah plafon. Berhembus secara perlahan membuat kabut yang lama kelamaan menjadi nyata. Kabut yang sudah nyata itu duduk diatas wastafel yang mengarah langsung kepada gadis berbulu mata lentik yang sedang mengusap kedua tangannya dengan kumpulan busa sabun. Kabut itu mengedip untuk beberapa kali.

Ana mendongak, memandang seseorang yang sedang duduk diatas wastafel seenak jidatnya sembari mata hitamnya menelisiknya tanpa berkedip.

"Huwaaa... "Ana menjerit keras sembari melempar bebek-bebekan yang sedang dipegang olehnya keseseorang yang sedang duduk diatas wastafel membuat seseorang itu mengedip tersadar.

Gadis berambut sepunggung itu semakin menenggelamkan tubuhnya kala melihat seseorang itu tidak mengedip melihat bahunya yang terekspos. Semakin menenggelamkan tubuhnya, Ana balik memandang seseorang itu yang kembali memandangnya datar.

"Ngapain disitu?"

Ana bertanya sarkas. Dirinya mendelik tidak senang. Seenaknya saja main masuk kamar mandi tanpa mengetuk pintu dulu. Tidak tahu apa bahwa Ana saat ini sedang telanjang bulat. Untung saja tubuhnya bisa disamarkan oleh busa yang nemenuhi seluruh tubuhnya.

Seseorang itu malah kembali berkedip dengan muka super duper datar nya.

"Kenapa?"

Bukannya menjawab, kasih alasan, kasih penjelasan atau apa kek. Ini malah bertanya balik? Minta dijotos atau bagaimana? Ana mengerutkan hidung kesal.

Kesal sekali dengan hantu didepannya ini yang semaunya sendiri. Kalau dihitung-hitung lagi ini sudah pertemuan ketiga kalinya Ana dengan hantu, yang katanya adalah suaminya, meskipun Ana tidak percaya sama sekali.

Hei! Bagaimana Ana ingin percaya bahwa hantu itu adalah suaminya sedangkan suaminya sudah tiada dan sudah tenang dialam sana. Ana sempat berfikir bahwa itu hanya mimpi biasa, seperti mimpi sebelumnya. Namun semua itu terpatahkan saat hantu itu tiba-tiba saja hadir seperti jaelangkung yang datang tak diundang diacara sarapan Ana hingga membuat Ana tersedak makanan yang dibuatkan oleh Bi Surti. Alhasil dirinya terbatuk-batuk hebat berusaha untuk mengambil air putih dan meminumnya rakus.

Invisible GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang