5. Kepikiran

47 7 0
                                    

"Iq-iqbaal eh Casie?" (Namakamu) bingung dihadapannya sekarang berubah-ubah rupa.

Casie mendekat. "Iya ini gue, kenapa jadi Iqbaal sih, gue Casie nih!" kata Casie memperjelas dengan menepuk-nepuk pipinya sendiri agar (Namakamu) percaya.

"Tadi Iqbaal," (Namakamu) yakin tadi ada sosok Iqbaal sebelum Casie tapi entah pergi kemana dan mengapa terlalu cepat?

Casie menggeleng pasrah. "Terserah deh eh katanya mau ke toilet ini halaman belakang (Namakamu), kok lo bisa-bisanya bohong ke gue." Tetapi (Namakamu) malah diam saja.

"Malah dicuekin, woy!" seru Casie menyadarkan (Namakamu) yang melamun entah memikirkan apa.

"Apa?" sahutnya.

Lo kenapa kayak orang kaget campur bingung gitu abis kenapa? lo lihat sesuatu?" tanya Casie penasaran, ia juga melihat ke segala arah mencari tahu apa yang sempat mengganggu (Namakamu) sebelum dirinya datang namun tidak ada siapapun kecuali tanaman halaman belakang cukup asri.

"Kayaknya lo kurang sehat, yuk ke UKS aja nggak usah ke kelas kelamaan nunggu di depan ruang guru nih otaknya agak geser," lanjut Casie menarik (Namakamu) pergi tanpa perlawanan.

Di dalam kepala (Namakamu) terus memikirkan Iqbaal bisa berpindah tempat dengan cepat tapi bisa menghilang juga dengan cepat digantikan sosok Casie bagaimana bisa itu terjadi. Seingatnya, ini bukan dunia fantasi ataupun dunia ghaib namun Iqbaal melakukannya seolah memiliki kekuatan. Ah (Namakamu) lupa, Iqbaal kan vampir jadi bisa berbuat apa saja.

Vampir itu ada atau bagaimana?

"Baru gue tinggal sebentar ngelamun lagi, lo kenapa (nam) cerita coba ke gue, jangan dipendam nanti bikin stress loh," pesan Casie setelah sampai di UKS.

"Lo percaya vampir?" tanyanya.

Casie kaget. "Waw! apa nih vampir vampir lo udah lihat dimana?"

"Percaya nggak? tinggal jawab aja," balas (Namakamu) ingin tahu pendapat Casie.

"Percaya, soalnya..." Casie menjeda ucapannya karena pertanyaan dadakan (Namakamu) cukup membahayakan.

"Soalnya?" sambung (Namakamu) menunggu.

"Soalnya ada di film-film, lo juga pernah nonton kan filmnya seru cowoknya itu bisa..."

"Casie gue serius!" potong (Namakamu) tak main-main.

Casie merasa aneh dengan sikap (Namakamu) yang biasanya di bawa biasa kini tak biasa. Ia yakin bahwa ada hal lain menyebabkan (Namakamu) begini, tapi apa?

"Mending lo lanjut istirahat aja, siapa tahu lo kecapekan kan karena sikap gue pas dipanggil ke ruang guru."

(Namakamu) mengangguk kecil kemudian merebahkan tubuhnya lalu tak menyangkal bahwa dirinya agak capek dengan pikiran Iqbaal vampir lalu bertambah satu. Apa mungkin Iqbaal telah menggigit salah satu siswi supaya dapat teman?

Bisa jadi kan karena dia kesepian seenaknya menggigit teman sekolahnya. Oh tidak (Namakamu) harus lebih waspada lagi apalagi dalam melindungi teman-temannya termasuk Casie salah satunya.

"Iqbaal apa yang lo mau hah? lo udah rebut target buruan gue!" geram siswi ditarik paksa menjauh dari Namakamu.

"Lo harus ke ruang guru jangan buat kekacauan lagi," tekan Iqbaal marah.

"Tapi dia..."

"Ingin hangus di sana?" Iqbaal mengendik pada lapangan yang tersinari matahari terik.

Tanpa kata siswi itu pergi enggan bicara lagi. Ia kesal karena target tepatnya kali ini digagalkan padahal aroma bubble gum pada perempuan itu akan memberikan dirinya pangkat di dunia vampir tapi Iqbaal malah menghalangi niatnya.

The Vampire Boy [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang