"Kamu... nyata kan?" tanya (Namakamu) penasaran.
Iqbaal hanya tersenyum simpul memberikan satu kotak susu untuk (Namakamu) minum.
"Minumlah, kamu sepertinya lelah memikirkan semuanya," suruh Iqbaal karena (Namakamu) hanya menatap kosong kearahnya.
Kebingungan jelas menghias wajah (Namakamu) dengan ucapan Iqbaal. Dia kehabisan kata-kata karena dalam ingatannya Iqbaal terluka parah lalu... ini apa?
"Semuanya adalah asli dan kamu harus menjalaninya mulai sekarang."
Setelah itu Iqbaal melenggang pergi dengan satu tangan masuk ke celana. Sekilas menoleh pada (Namakamu) dan benar-benar pergi ke kelasnya. (Namakamu) terdiam tak percaya kehidupannya sekarang lebih mirip cerita fiksi yang tak bisa diartikan oleh pikiran.
Baiklah, mungkin sampai disini saja karena semua telah kembali pada awalnya. Dimana (Namakamu) yang sendirian sementara Iqbaal memiliki banyak teman pokoknya berbeda dari awal (Namakamu) mengenal.
"Casie dimana?"
Ah iya, (Namakamu) lupa kalau Casie sudah tidak ada. Dia harus menemukan teman baru yang entah bisa membuatnya nyaman atau tidak karena pertemuan awal rasa canggung akan mendominasi.
"Hai (nam)!" sapa siswi perempuan duduk disebelah (Namakamu).
"(Namakamu) ya?" lanjut siswi yang lain sebenarnya hanya basa-basi untuk melihat Iqbaal lewat.
Duduk diantara teman-teman baru mengasyikan meskipun kebersamaan ini sebentar lagi berakhir karena Iqbaal kembali datang. Murid perempuan tersebut mendekat pada Iqbaal dan mengabaikan laki-laki lain yang pastinya tidak kalah menarik.
"Hey tidak apa, aku bukan pecinta cowok populer kok."
"Aku Salsa," lanjutnya salah satu siswi diam saja dari tadi lalu tersenyum.
Senang memiliki teman walau satu tapi cukup untuk menemani rasa sepi. Di sekolah ini banyak hal terjadi dan (Namakamu) enggan mengingatnya. Dirinya manusia atau bukan tidak penting lagi sebab waktu akan menjawab siapa dirinya sebenarnya. Jangan lupakan kembarannya yang nama serta wajah sama, benar-benar mengejutkan untuk (Namakamu) sadari.
"Hidup ini unik ya?" ceplos (Namakamu) merasa lucu.
Salsa mengangguk. "Iya, kamu coba deh makan bakso mercon ini pedes banget gila!" ungkapnya sambil mengipasi wajah.
(Namakamu) terkekeh. "Ya gak usah dipakein sambel lagi, yaiyalah pedes banget."
Salsa ikut terkekeh sambil kepedasan dan anehnya terus memakannya lalu menawarkan pada (Namakamu) yang dijawab gelengan lagipula siapa yang suka bakso isi sambal pakai sambal lagi yang ada perut dalam keadaan tidak baik-baik saja esok harinya.
"Casie terimakasih telah hadir di kehidupan gue walau sebentar," gumam (Namakamu) menerawang.
"Apa?" tanya Salsa kurang paham soalnya kepedasan membuatnya kehilangan fokus.
"Nggak kok, makan lagi kalau perlu sama piringnya sekalian."
"Emang aku ronggeng monyet apa?"
(Namakamu) tertawa diikuti Salsa awalnya bingung kenapa (Namakamu) ketawa setelah berpikir dan mengamati baru sadar kalau ronggeng monyet tidak makan piring.
Di sudut lain, Iqbaal sedang menikmati menjadi murid yang selalu menjuarai turnamen akademik nasional sehingga namanya makin bersinar di sekolah. Tapi yang tidak diketahui oleh semuanya adalah Iqbaal adalah vampir. Ya dia tidak akan pernah berubah walaupun kepribadiannya telah menghangat.
The vampir boy akan selalu (Namakamu) ingat. Satu-satunya disekolah yang hanya menyukai susu dalam kemasan di kantin. Terkadang Iqbaal juga menyapa (Namakamu) tapi beberapa menit kemudian fansnya yang mayoritas perempuan berkerumun hanya untuk memberikan hadiah seperti cokelat bunga hingga air minum.
Tentu Iqbaal kewalahan menghadapi namun kehidupannya ini lebih baik daripada sendirian ditengah keramaian. Dia akan membiaskan diri meskipun suatu hari bisa saja topengnya ada yang mengetahui.
Iqbaal juga selalu mengagumi (Namakamu) walau tidak terbalas. Dia lebih suka begini karena memperhatikan orang yang di sayangi bahagia menularkan rasa bahagia juga untuk diri kita. Cinta tak harus memiliki sangat cocok untuk menggambarkan Iqbaal.
Kisah ini telah berakhir tapi kehidupan (Namakamu) dan Iqbaal si vampir akan berlanjut tanpa ada lagi yang membacanya.
(Namakamu) mungkin tidak lagi menjadi gadis misterius dan percayalah ia sekarang butuh teman... teman hidup contohnya.
TAMAT
-------
Tarik napas..... Hembuskan!
Lega rasanya akhirnya aku beres menyelesaikan cerita ini.
Mohon maaf kalau tidak jelas karena inilah endingnya. Yang awalnya harus tamat akhir Februari sesuai jadwal tidak aku tuntaskan karena.... 😓😄
*Iya tau aku kebanyakan alasan heheUntuk pembaca setia cerita ini dari awal sampai akhir terimakasih ya atas waktunya. Maaf, kalau ceritanya tidak sesuai harapan kalian.
Sekian dan sampai ketemu di cerita baru selanjutnyaaaaaaa!
Babaayyy!👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire Boy [IDR]
Aléatoire[COMPLETED] Vampir digambarkan makhluk penghisap darah yang kejam juga bertaring namun apa jadinya jika bertemu vampir namun tidak menyukai darah apalagi aromanya. Kisah Iqbaal si vampir tampan namun sayangnya tak suka darah lalu bertemu (Namakamu)...