Mobil Seungcheol yang terlebih dahulu sampai di pekarangan rumah si kembar, disusul motor Seokmin yang juga baru saja tiba. Di rumah Jeonghan terdapat dua mobil yang asing menurut Jeonghan. Ah mungkin itu mobil baru atau Jeonghan saja yang tidak pernah melihatnya.
"Makasih udah nganterin gua walau gak ikhlas" ucap Jeonghan berterima kasih dengan menekankan kata 'gak ikhlas' dan keluar dari mobil bersama Seungcheol yang juga keluar membuat Jeonghan mengernyit heran.
Jisoo pun juga,saat ia berterima kasih dan turun dari motor Seokmin,laki laki itu juga turun dari motornya dan melepaskan helmnya meletakkan dengan apik di atas motornya.
"Lah kalian ngapain turun?" Tanya Jeonghan dan Jisoo bebarengan karena mereka bingung. Jeonghan dan Jisoo saling tatap tanda bertanya 'sebenarnya ada apa?' begitu lah.
Tak lama wanita paruh baya yang Jeonghan dan Jisoo sebut bunda itu keluar menghampiri mereka ber empat.
"Ah kalian sudah pulang,ayok masuk. Nak Seungcheol nak Seokmin ayo masuk" ucap Bunda Yoona mempersilahkan masuk kedua laki laki ini. Jisoo dan Jeonghan masih saling pandang sampai keduanya diseret oleh sang bunda untuk segera masuk.
Didalam sana sangat ramai. Terlihat mereka sedang membicarakan perusahaan dengan tertawa. Ya bisa dilihat kebahagiaan gadis gadis ini.
"Bunda mereka siapa?" Tanya Jisoo yang sedari tadi penasaran.
"Ah mereka keluarga Seungcheol dan Seokmin. Ayo sapa mereka" jawab bunda Yoona lalu keduanya pun menyapa orang orang itu.
"Sela-"
"Per-"Ucap Jisoo dan Jeonghan bebarengan namun kata katanya beda membuat semua yang ada disitu terkekeh menahan gemas.
"Harusnya selamat pagi jiss" ucap Jeonghan tiba tiba membuat Jisoo menempeleng kepala Jeonghan.
"Ini sudah sore bodoh! Harusnya selamat malam" balas Jisoo yang dibalas sentilan di dahi nya.
"Bodoh" cibir Jeonghan.
"Selamat sore om dan tante semuanya" sapa Jeonghan dan Jisoo bebarengan walau Jisoo hanya berkata om dan tante saja.
"Ah iya iya selamat sore cantik" balas semuanya kecuali Seungcheol dan Seokmin. Iya kan mereka belum om om.
"Kalau begitu kita berdua ke kamar dulu" pamit Jeonghan lalu mengajak Jisoo ke atas untuk berganti baju.
Sampai di kamar. Keduanya langsung menutup pintu kamar mereka dengan tergesa.
"Weh ngapain keluarga bocah unta sama bocah kuda itu kesini?" Heran Jeonghan.
Jisoo berfikir sejenak,ini seperti drama yang pernah ia tonton bersama Eunha.
Jangan jangan gadis ini dijodohkan dengan laki laki jelek itu??
"Han,kurasa kita dijodohkan" jawab Jisoo sedikit lesu. Ia jadi mengingat hamster gembulnya itu. Sekarang sedang apa ya? Apa ia merasa kehilangan?
"WHAT?!" teriak Jeonghan keras sampai ke bawah membuat semua yang ada dibawah langsung bergegas menuju keatas karena teriakan Jeonghan.
"Ada apa nak? Kenapa teriak seperti itu?" Panik Bunda Yoona saat sudah membuka pintu melihat kedua putrinya berdiri dengan keadaan linglung.
Jeonghan dan Jisoo melihat semuanya ada di kamar mereka pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa malu.
"Ah itu tadi Jeonghan lupa jika hari ini ada apa jiss tadi?" Tanya Jeonghan kepada Jisoo.
"Ah iya Jeonghan dan Jihoon ada janji mau belajar bersama!" Jawab Jisoo setelah berfikir sejenak.
"Oh bunda kira ada apa. Ya sudah bunda kebawah dulu kalian cepat ganti baju dan turunlah kebawah." Ucap Bunda Yoona lalu semua yang ada di depan pintu kamar si kembar ikut turun bersama bunda si kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]What's Wrong |gs|
FanfictionJeonghan,Jisoo dan Jihoon adalah 3 cowok yang terkenal playboy di SMA nya. namun semua berubah saat mereka bertiga tertimpa musibah yang mereka sendiri tidak tahu kapan mengalami itu semua. saat mereka bertiga terbangun,bukannya menjadi pria namun...