Sepuluh

1.9K 171 3
                                    

Jihoon kini berada di ruang tamu rumahnya bersama yang katanya orang tua Soonyoung. Jihoon terdiam karena memang ia tidak tahu harus berkata apa plus ia tidak mengerti situasi apa ini.

"Lalu kapan kita bisa melanjutkan pertunangannya yang tertunda ini?" Tanya pria paruh baya yang Jihoon yakini adalah ayah dari Soonyoung,ah dan Jihoon awalnya juga kaget karena tiba tiba orang tuanya ada dirumah. Ckckck tipe gila kerja begitu pikir Jihoon.

"Aku bagaimana Jihoon saja" Jawab tuan Lee,ayah Jihoon sembari menatap putri tunggalnya itu membuat semuanya menatap Jihoon tak terkecuali laki laki bermata sipit yang Jihoon saja malas menatapnya.

"Terserah,Jihoon mau ke atas. Belajar" ucapnya lalu pamit untuk segera pergi ke atas membuat kedua orang tuanya menatap sendu.

"Maaf,ia sedikit sakit akhir akhir ini" Tuan Lee meminta maaf atas perlakuan Jihoon yang sedikit tidak sopan.

"Tidak apa apa Lee,aku yakin dia sedang dalam masa puber" Tuan kwon tersenyum memaklumi karena juga pertama kali mereka akan dijodohkan awalnya Soonyoung menolak mentah mentah dan dipaksa untuk mau menerima. Mungkin karena Jihoon merasa sakit hati jadi ia bersikap seperti itu.

"Lebih baik minggu depan saja kita adakan pertunangannya,lebih cepat lebih bagus" Ujar Nyonya Kwon yang sedari tadi diam.

"Baiklah kami setuju"

____________

Di kamar Jihoon uring uringan karena perutnya sangat sakit,bahkan rasanya ia ingin sekali membalik rumah ini kalau bisa.

Perutnya sakit luar biasa seperti ada yang memeras nya di dalam sana. Entah Jihoon tidak mengerti kenapa perutnya seperti ini, padahal ia juga menjaga pola makan dan tidak makan aneh aneh,tapi kenapa perutnya serasa ada yang menonjoknya dari dalam?

"ARGHH" Teriak Jihoon membuat sang eomma yang masih berbincang dengan keluarga Soonyoung pun menghampiri Jihoon yang berteriak.

"Ada apa Jihoon-a?" Ucap sang eomma khawatir,ia melihat putrinya yang acak acakan dan meringis kesakitan langsung menghampiri nya dan memanggil sang suami.

"YEOBO! YEOBO!" teriaknya membuat semua yang ada di ruang tamu bergegas menuju kamar Jihoon yang terlihat berantakan dan Juga melihat Jihoon mengerang kesakitan sembari memegang perut nya.

"Ada apa,Jihoon-a ayo kerumah sakit" ucap sang Appa lalu menggendong Jihoon untuk segeram menuju rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit,ternyata kata Jihoon itu hanyalah sakit karena datang bulan.

"Astaga Jihoon kamu ini membuat Appa dan Eomma khawatir saja" ucap sang Appa saat Dokter sudah keluar.

"Aku kan tidak tau" jawabnya memalingkan wajahnya tidak mau menatap dua orang dewasa di depannya.

Appa Lee pun menuju ke tempat administrasi untuk membayar administrasinya. Tadi keluarga Soonyoung sudah pulang karena ternyata Tuan Kwon ada rapat dengan kolega bisnisnya yang ada di jepang.

"Ya sudah ayo pulang,nanti perutnya di kompres" ajak sang eomma lalu mereka berdua pun menuju mobil disusul dengan sang Appa yang baru saja selesai mengurus administrasi.

Mereka menuju rumah dengan tenang karena Jihoon yang ketiduran merasakan perutnya yang terasa kram karena efek datang bulan. Sungguh Jihoon benar benar tidak tau kalau Datang bulan se sakit ini,pantas saja dulu Kekasihnya selalu uring uringan.

Ngomong ngomong soal kekasih,ia jadi kangen dengan sinb serta wanita wanita yang selalu ia goda:")

🖤🖤🖤

Esoknya mereka bertiga berangkat ke sekolah dengan Jihoon yang di antar oleh appanya.

Ketiganya kini telah sampai di sekolah.

"Jihoon-a wajahmu pucat sekali"  tanya Jisoo saat melihat Jihoon yang wajahnya sangat pucat.

"Aku sedang datang bulan" Jawab lesu membuat Jisoo dan Jeonghan membulatkan matanya tidak percaya.

"Kok bisa?" Kaget Jeonghan menanyai Jihoon

"Kau lupa? Sekarang kita ini wanita!" Jawab Jihoon sedikit ketus membuat Jeonghan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ah iya aku lupa,berarti nanti aku juga merasakan itu ya? Apakah sakit hoon?" Tanya Jeonghan kepada Jihoon khawatir,jika sakit ia tak mau kedatangan bulan.

"Sangat" ucapnya singkat lalu meninggalkan kedua temannya menuju kelasnya.

Jeonghan dan Jisoo terdiam takut,bagaimana jika mereka merasakan apa yang dirasakan Jihoon?

"Oy,kalian kenapa disini?" Panggil Wonwoo yang baru saja datang bersama tunangannya membuat Jeonghan dan Jisoo terlonjak kaget.

"Astaga! Kau mengangetkan ku!" Kaget Jeonghan reflek berteriak berbeda dengan Jisoo yang hanya mengelus dadanya yang sekarang tidak rata itu pelan.

"Lagian ngapain kalian berdua diam disini seperti patung?" Tanya lagi lalu menyusup ke tengah tengah Jeonghan dan Jisoo lalu menggandeng mereka meninggalkan sang tunangan yang menggeleng gemas.

"Tidak papa" ucap Jeonghan yang diseret wonwoo menuju kelasnya.

Mereka sampai dikelas dan meletakkan tasnya.

"Won" panggil Jisoo.

"Ada apa?" Jawabnya

"Apakah datang bulan itu sakit?" Tanya Jisoo membuat wonwoo berkerut heran.

"Bukannya kalian sudah ya? Apa kalian juga lupa rasanya?"  wonwoo balik bertanya karen heran membuat Jisoo gelagapan menjawabnya.

"Ah kata Jihoon ia kesakitan nah ak-aku kan takut kalau nanti sama sama kesakitan" jawab Jisoo sedikit gelagalapn karena wonwoo menatapnya intens.

"Tergantung orangnya sih jis,memang kenapa?" Tanyanya lagi.

"Tidak,makasih" balas Jisoo tersenyum manis,sangaaaaat manis sekali membuat semua yang ada di kelas meleleh dibuatnya.

Kring kring kring kring

Bel masuk pun berbunyi dan kini mereka memulai pembelajaran dengan tenang.

.

.

.

Tbc...

Aku kembali hai!

Apa kabar?

Semoga baik ya...

Love you♡

🖤09-06-2022🖤

[✓]What's Wrong |gs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang