Dua Puluh Dua

1.4K 140 14
                                    

Jihoon sudah berhadapan dengan Soonyoung dan Jun sudah pergi meninggalkan mereka berdua. Kini keduanya berada di Rooftop.

"Soon,masih benci sama gua?"

Jihoon menatap Soonyoung dan dibalas oleh Soonyoung dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Maaf jika sikapku membuatmu tak nyaman-"

Jihoon menarik nafasnya lalu menghembuskan kembali dan menatap pemandangan gunung didepannya.

"Gua....
Udah mikirin ini semua dan gua udah gak suka sama lo jadi-"

Jihoon menoleh menatap Soonyoung

"Bisa kita mulai dari awal? Ah iya gua gak akan nempelin lo lagi,selama gua hilang ingatan gua sadar kalau gua cuma kagum sama lo gak lebih." Lanjutnya membuat Soonyoung menatapnya sangat dalam.

"Gua tau" ucapan Soonyoung membuat Jihoon menatapnya penuh arti, Soonyoung membalas tatapan itu.

"Gua juga baru sadar atas perasaan gua,dan lo diem aja karena gua yang akan ngejar lo" imbuhnya memegang tangan Jihoon dan dibalas senyuman oleh Jihoon.

🖤🖤🖤

Jeonghan masih menghindari Seungcheol, sekarang ia berada di taman belakang di jam istirahat pertama ini karena belum waktunya makan siang. Jeonghan menselonjorkan kakinya yang pegal karena berlari lari menghindari Seungcheol. Ia menarik nafasnya dan membuangnya kasar.

"Kalau gua ngehindar dia gak bakal nyari-"

"Kenapa lari" Jeonghan terlonjak kaget,ia menatap seseorang didepannya, Choi Seungcheol-cowok brengsek yang dihindari Jeonghan kini berada di depannya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Jeonghan menatapnya sekilas dan mengalihkan tatapannya ke objek yang lain yang penting bukan Seungcheol.

"Siapa yang lari?" Balasnya lalu berdiri dari tempat duduknya ingin bergegas pergi.

"Mau kemana?" Seungcheol menahan tangan Jeonghan agar tidak bisa lari.

"Kelas!" Jawabnya kesal lalu melepaskan tangannya  dan berlari agar bisa menghindari Seungcheol lagi hal itu membuat Seungcheol kesal dan mengusak wajahnya kasar.

"Yoon Jeonghan sialan!" Teriaknya lalu duduk di bangku yang tadi di pakai Jeonghan.

"Gua harus bisa buat Jeonghan ngedeketin gua lagi gimanapun caranya. Dia harus jadi milik gua!" Gumamnya dan tak lama ada seseorang yang mendekati nya dan duduk di sebelah Seungcheol membuat Seungcheol menoleh.

"Karena ingatan nya membuat ia jadi seperti tidak mengenalimu,dia juga berubah ya Cheol" ucapnya saat telah mendaratkan pantatnya.

Seungcheol menatapnya dan menghembuskan nafas kasar.

"Kasih gua rencana,gua mau dia balik kaya dulu"

Gadis yang ada disebelahnya tertawa pelan membuat Seungcheol menautkan alisnya bingung.

"Bisa asal kau tidak membuatnya tertekan, sepertinya akan sulit dia sudah mendapatkan ingatannya kembali"

"Ini obat berikan padanya agar ia kehilangan ingatannya kembali' lanjutnya menyodorkan se botol obat yang diyakini bisa membuat seseorang hilang ingatan.

"Berikan padanya secara diam diam dan dia akan kehilangan ingatannya secara perlahan lahan" imbuhnya lalu berdiri berniat meninggalkan Seungcheol.

"Satu lagi, terus dekati dia dan desak dia agar dia mau bersamamu. Kejar dia sampai dapat" ucapnya tanpa menoleh lalu benar benar pergi meninggalkan Seungcheol yang sedang menatap obat yang diberikan gadis itu.

Seungcheol tersenyum penuh arti dan mengantongi obat itu.

🖤🖤🖤

"

Seokmin!" Panggil Jisoo saat melihat Seokmin sedang berbincang dengan seorang perempuan. Seokmin melihat yang memanggil lalu tersenyum.

"Jisoo! Sini!" Tangan Seokmin melambai lalu menyuruh Jisoo untuk mendekat dan mendekap Jisoo layaknya sepasang kekasih yang sangat bahagia.

Seokmin menatap perempuan tadi dan tersenyum.

"Ini Yuju mantan kekasih ku dulu" ujarnya memperkenalkan Perempuan tadi yaitu Yuju,Yuju tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Jisoo menerima uluran tangan itu dan juga tersenyum. Jadi ini gadis yang membuat Seokmin menolaknya dulu? Pantas saja, cantik dan baik sih.

"Dan yuju selamat atas pertunangan mu dengan Eunwoo,maaf aku tidak bisa kesana" ucapnya sedikit sedih dan dibalas kekehan oleh Yuju. Jisoo melihat keduanya bingung.

"Ah iya gpp,Aku pergi dulu mau nemuin Eunwoo. Dah seokmin~ Dah Jisoo~" pamitnya dan pergi meninggalkan dua orang yang masih saling merangkul.

Jisoo mendongak menatap Seokmin yang juga menatapnya lalu tersenyum manis.

"Lapar? Mau makan?" Tanyanya di hadiahi gelengan tipis oleh Jisoo.

"Makasih" Jisoo tersenyum.

"Untuk apa?"

"Semuanya hehe,makasih udah milih aku" lanjutnya menatap seokmin, Seokmin tersenyum dan mengecup singkat bibir Jisoo.

"Aku sedang dalam tahap mencintaimu Soo" ujarnya lalu memeluk gadis itu dan mengusap punggungnya lembut,Jisoo membalas pelukan itu namun pikirannya sedang kacau saat ini. Ia takut bila Seokmin sudah mencintainya maka ia akan pergi kembali ke tubuh aslinya, walau memang ia menginginkan itu tapi hatinya tidak bisa berbohong bahwa ia juga mencintai Seokmin.

'jadi jisoo sudah mengingat semuanya namun dia masih memaafkan seokmin dsn seokmin mulai mencintai Jisoo. Bagus itu artinya mereka akan selalu bersama. Semoga kalian berdua selalu bahagia' gumam seseorang yang tak sengaja melihat kemesraan Seokmin dan juga Jisoo.

.

.

.

.

Tbc...

I'm back!

Yuhuuuu

Hah hari ini aku kaya gak enak badan gitu,apa gara gara mingyu yang buka bukaan kemarin ya? Wkwk

Btw see you next chapter guys 💗

And

Love you 💗

🖤27-06-2022🖤

[✓]What's Wrong |gs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang