Jisoo keluar dari kamar menuju ruang tamu menghampiri Seokmin yang masih terjaga dengan selimut tebal mengelilingi tubuhnya.
"Seok"
Seokmin menoleh mendapati sang tunangan yang berdiri di belakangnya dengan gaun tidurnya membuat Seokmin hampir memuntahkan minuman yang barusan ia minum.
"Belum tidur soo?" Tanya nya menatap Jisoo.
"Nggak bisa, Jeonghan sama Jihoon udah tidur aku butuh temen cerita"
Jisoo mendudukkan dirinya ke sofa yang masih kosong dan memangku bantal yang ada di belakangnya.
"Lo- kamu sendiri kenapa belum tidur?" Tanya Jisoo balik menatap laki laki itu.
"Niatnya sih mau tidur nanti dulu kalau kalian udah tidur"
Jisoo ber'oh' ria dan mengangguk mendengar jawaban Seokmin.
Setelah itu keduanya hening,tidak ada lagi percakapan.
Seokmin yang masih berfikir bahwa dirinya tidak pantas untuk Jisoo dan Jisoo yang masih memikirkan bagaimana nasib Jeonghan selanjutnya.
"Soo,jujur aku ngerasa kaya aku gak pantes banget buat kamu" jujur Seokmin,ia memang selalu merasa bersalah dan merasa bahwa dirinya tidak pantas bersama dengan gadis sebaik Jisoo,ia juga tak habis fikir kenapa Jisoo bisa memaafkannya secepat itu.
Jisoo menatap Seokmin dan menggenggam tangan Seokmin lembut.
"Jangan bilang begitu, kamu pantas kok untuk aku. Makasih ya udah mau berubah buat aku" Jisoo membenarkan poni yang menutupi mata Seokmin dan menatap manik matanya lembut.
"Kayaknya besok kamu potong rambut deh,poni kamu udah nutupin mata soalnya" Jisoo memainkan poni Seokmin
Seokmin tersenyum dengan sikap Jisoo,ia menggenggam tangan Jisoo dan mengecupnya lembut
"Makasih udah percaya sama aku" ucap Seokmin lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Jisoo. Seokmin melumat bibir Jisoo lembut,memberikan kehangatan dan juga ketulusan disana. Seokmin ingin membuktikan bahwa dia pantas untuk Jisoo.
Jisoo melingkarkan tangannya ke leher Seokmin dan menikmati ciuman Seokmin sesekali membalasnya.
Karena kehabisan nafas akhirnya Seokmin melepaskan ciuman itu dan menatap Jisoo yang kini sudah berada di bawah Kungkungannya.
"Makasih" ujar Jisoo dengan suara seraknya membuat Seokmin hampir hilang kendali.
"Untuk?" Tanya seokmin yang mati matian mengendalikan pikirannya yang melayang jauh.
"Semuanya,makasih udah ngelindungin aku,kembaran aku Jeonghan dan juga sahabat aku Jihoon" imbuhnya
"Sudah menjadi tugasku untuk melindungi mu dan orang orang tersayangmu soo" Seokmin mengusap kepala Jisoo lembut lalu mengecup dahi Jisoo sedikit lama.
"Aku juga berterima kasih karena kamu sudah mau bersama ku" Seokmin tersenyum lalu melumat bibir Jisoo lagi entah apa kelanjutannya lebih baik kita pergi saja.
🖤🖤🖤
Seungkwan sudah selesai beberes dan mandi,ia duduk di ujung ranjang kamar nya dan juga kamar Hansol.
Jujur Seungkwan masih mencintai Hansol tapi ia masih sedikit kecewa dan takut dengan Hansol. Apalagi perlakuan hansol selama ini, Seungkwan takut memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Dulu saja hansol sempat berselingkuh karena bosan. Bagaimana jika nantinya ia akan berselingkuh lagi?
Lebih takutnya lagi adalah ketika hansol memperlakukannya dengan kasar.
Ia masih SMA tapi kenapa kehidupan SMA nya harus seperti ini?
Itu yang ada difikiran Seungkwan sampai ia tidak sadar bahwa hansol sudah ada di sampingnya menatap Seungkwan yang melamun.
"Kwan" panggil nya lembut membuat Seungkwan tersadar dan menatap hansol.
"Tidur,udah malam" lanjutnya lalu merebahkan tubuhnya di kasur bergegas untuk tidur.
Seungkwan pun mengikuti dan tidur membelakangi Hansol.
"Hari ini lebih baik kau istirahat,ntah beslk aku masih bisa menahan diri atau tidak" ucapnya sedikit membuat Seungkwan merinding, hansol pun ikut memunggungi Seungkwan dan mencoba untuk tidur.
'semoga ini pilihan yang tepat'
.
.
.
Tbc..
Annyeong!
Aku kembali!
Hbd buat wonwoo dan semoga wonwoo cepat sembuh yaa~
Get well really soon wonwoo!
🖤17-07-2022🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]What's Wrong |gs|
FanfictionJeonghan,Jisoo dan Jihoon adalah 3 cowok yang terkenal playboy di SMA nya. namun semua berubah saat mereka bertiga tertimpa musibah yang mereka sendiri tidak tahu kapan mengalami itu semua. saat mereka bertiga terbangun,bukannya menjadi pria namun...