Tiga Puluh

1.2K 122 42
                                    

Setelah kejadian itu,kini mereka ber enam semakin menempel. Hari ini adalah hari pernikahan Seungkwan, padahal ia baru saja naik kelas 11.

Acara pernikahan nya tidak terlalu meriah karena permintaan Seungkwan sendiri. Bahkan hanya beberapa kolega bisnis dari ayahnya yang di undang.

Kini ke enam nya berada di ruang pengantin wanita berniat menghibur Seungkwan yang sedari tadi menangis. Bagaimana tidak? Seungkwan dipaksa menikah dan ia sangat membenci Hansol.

"Sssstt udah kwan,lagipula mau gimana lagi semua udah terlanjur" Jeonghan menenangkan Seungkwan yang menangis,bahkan para perias pengantin itu tidak berani memoleskan make up ke wajah ayu Seungkwan. Sungguh penampilan Seungkwan sekarang sangat berantakan.

"Tenang dirimu dan kesini aku akan membersihkan wajahmu dan memberikan mu make up" Minghao mendekat dan mengusap wajah Seungkwan menggunakan tisu serta memoleskan make up. Seungkwan sudah tenang dari tangisnya dan mencoba menerima nasibnya,ia menerima nya karena melihat teman temannya yang juga pasrah saat disakiti oleh para pasangannya.

Lagipula Hansol tidak terlalu jahat kepadanya dibandingkan apa yang Soonyoung dan Seungcheol lakukan.

Setelah selesai dengan make up,kini ayah Seungkwan masuk kedalam ruangan itu dan membawa Seungkwan untuk berjalan ke altar pernikahan,disana sudah ada Hansol yang berdiri dengan gagahnya menunggu sang pengantin wanita datang dan menyambutnya dengan senyuman.

Seungkwan terpaksa tersenyum agar kedua orangtuanya ikut bahagia. Kini keduanya akan mengucapkan sumpah dan janjinya di hadapan Tuhan.

"Choi Hansol,apakah anda bersedia mengambil dan menjaga Boo Seungkwan menjadi istri anda baik dalam suka maupun duka,dalam keadaan susah maupun senang,dalam keadaan sehat maupun tidak"

"Ya! Saya bersedia!"

"Boo Seungkwan,apakah anda bersedia mengambil dan menjaga Choi Hansol menjadi suami anda baik dalam suka maupun duka,dalam keadaan susah maupun senang,dalam keadaan sehat maupun tidak"

Ada jeda beberapa saat sebelum Seungkwan menjawab dan itu membuat Hansol mencengkeram erat tangan Seungkwan.

"Ya, saya bersedia" jawabnya

"Baik kedua mempelai bisa saling berciuman"

Hansol mendekat ke arah Seungkwan menangkup dagu Seungkwan dan tanpa aba aba mencium bibir Seungkwan lembut membuat Seungkwan terbuai akan ciuman lembut Hansol. 20 detik ciuman mereka dan hansol melepaskan ciumannya, memeluk Seungkwan dengan sayang.

"Terimakasih" lirihnya di depan telinga Seungkwan membuat Seungkwan harus mati matian menahan tangisnya atau jika tidak maka make up diwajahnya akan luntur.

🖤🖤🖤

Setelah pernikahan Seungkwan, Jeonghan dan Jihoon berada di apartemen milik Seokmin. Seokmin dan Jisoo pergi entah kemana dan memberitahu agar keduanya tetap berada didalam sampai mereka kembali dan tidak boleh membuka pintu sembarangan. Jeonghan hanya bisa rebahan di sofa empuk milik manusia kuda-ralat- milik Seokmin dan memainkan ponselnya dengan bosan,menscroll pencarian cerita di aplikasi oren itu sesekali memasukkan ke dalam perpustakaannya.

Jihoon sedari tadi sudah tidur dengan nyenyaknya meninggalkan Jeonghan yang mati kebosanan. Tahu begini ia ikut Jisoo saja.

Ting tong

Bel apartemen Seokmin berbunyi membuat Jihoon terbangun dan Jeonghan menatap Pintu itu dengan tatapan horornya.

Flashback sebelum mereka ditinggal

"Aku tau ini sedikit berlebihan tapi Seungcheol berusaha menculik Jeonghan" ujar seokmin menatap ke tiga gadis yang ada didepannya.

"Untuk sekarang kalian akan aman berada di apartemenku,jangan bukakan pintu jika ada yang bertamu. Siapapun itu" tegasnya lagi membuat Jeonghan dan Jihoon mengangguk tanda mengerti, sebenarnya mereka bertiga takut dengan aura mencekam milik Seokmin.

"Aku dan Jisoo akan mengurus semuanya,kalian akan tinggal disini untuk sementara sampai semuanya aman. Aku sengaja tidak memberitahu orang tua kalian karena pasti mereka akan memberi tau Seungcheol maupun Soonyoung" Seokmin masuk kedalam kamarnya mengambil jaket serta kunci mobil.

"Jika lapar,di kulkas ada persediaan makanan. Jika habis kalian bisa menelfonku,aku dan Jisoo akan segera kembali membawakan baju  ataupun kebutuhan kalian yang lainnya" finalnya lalu mengajak Jisoo untuk pergi dari sana

Flashback end

Jeonghan mendekat ke arah pintu memencet layar screen yang berada didekatnya namun ia tidak memencet mic di sana,ia hanya penasaran siapa yang berada diluar.

"Siapa?" Bisik Jihoon saat berada di sebelah Jeonghan,ia tidak bisa melihat karena tubuh Jeonghan menutupi layar itu. Jihoon kan mungil jadi dia tidak bisa melihatnya!

"Aku tidak tau, tapi kita tidak boleh membukanya"

Ting tong

Lagi,orang itu memencet bel apartemen itu lagi. Jeonghan dan Jihoon bertatapan sedikit lama kemudian ia kembali ke tempatnya lagi dan berpura pura bahwa di rumah tidak ada orang sampai ia mendengar suara.

"Siapa kalian?"

Ah itu suara Seokmin! Jeonghan akhirnya bernafas lega bisa mendengar suara seokmin,tapi kenapa Seokmin tidak kunjung masuk?

Ada apa sebenarnya diluar?

Kenapa tiba tiba hening sekali dan kemana Jisoo,bukankah harusnya ia bisa langsung masuk?

.

.

.

Tbc...

Hai!

I'm back!

Agak absurd tapi gwaenchanha wkwk.

And see you next chapter guys 💗

Love you so much my readers 💗

🖤05-07-2022🖤




[✓]What's Wrong |gs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang