Empat Puluh

1.1K 102 24
                                    

Seorang laki lakisedang duduk membelakangi seorang gadis yang kini sedang ia ikat.

"Diamlah atau aku akan memotong kedua kakimu itu" ucapnya tegas dengan memainkan sebuah pisau di tangannya.

Laki laki itu memutar kursinya dan menatap gadisnya yang ia ikat di sebuah kursi dengan lakban yang menutupi mulutnya agar tidka berteriak.

"Yoon Jeonghan hahahahaha"

Laki laki itu berdiri dan menghampiri Jeonghan, memainkan rambut Jeonghan lalu menjambaknya.

"Jika saja dulu saat SMP kau tidak menolakku. Pasti sekarang kita akan bahagia bukan?" Ucapnya tepat ditelinga Jeonghan. Jeonghan menggeleng, berusaha mengeluarkan suaranya walau teredam oleh lakban yang menutupi mulutnya itu.

"Andai saja ketiga orang sialan itu tidak menghalangiku. Ah benar juga, sepupu cantikmu itu sangat menyebalkan sekali"

Laki laki itu menenggakkan badannya dan berjalan menuju sebuah meja yang terdapat banyak sekali foto foto milik Jeonghan.  Ia tersenyum melihat foto foto itu dan menatap Jeonghan dengan senyuman yang merekah.

"Bagaimana jika aku membunuhmu? Agar tidak ada yang bisa mendapatkan mu? Ah atau kita bunuh diri saja?"

Jeonghan menangis, ternyata selama ini bukan ketiga orang itu yang berbahaya melainkan laki laki yang berada dihadapannya ini. Dia seorang psikopat yang tergila gila dengan Jeonghan.

Laki laki itu mengeluarkan sebuah pisau dan mendekati Jeonghan yang menatapnya.

Crashhh

🖤🖤🖤

"Sebentar,apa katamu? Jeonghan menghilang?!" Teriak ayah Yoon membuat semua yang ada disitu menatapnya dengan panik.

"Siapa yang hilang? Jeonghan?" Panik Seungcheol karena setaunya Jeonghan izin untuk keluar sebentar menemui wonwoo tapi kenapa Jeonghan kini menghilang?

"Iya ayah,aku mendapat pesan dari wonwoo kalau Jeonghan tidak kunjung datang, Ayah Jisoo takut Jeonghan kenapa napa ayah"

"Kita harus mencari Jeonghan,kerahkan seluruh bodyguard yang kalian punya. Kita harus mencari putriku!" Perintah Tuan choi dan mereka pun mencari Jeonghan.

Jisoo menelfon Jihoon dan memberitahukan bahwa Jeonghan menghilang.

"Jisoo, dengarkan aku. Jeonghan kini bersama dengan ....."

🖤🖤🖤

"Bagaimana? Apa kalian menemukan Jeonghan?"

Para bodyguard menggeleng tanda bahwa belum menemukan keberadaan Jeonghan.
Mereka juga mengarahkan beberapa polisi untuk membantu pencarian Jeonghan.

"Sebenarnya ada apa ini,kenapa Jisoo dan Seokmin terlihat panik?" Heran Tuan Lee

Mereka kini sudah berada di rumah karena hari yang menjelang pagi. Mereka harus istirahat dan melakukan pencarian lagi esok harinya.

"Jisoo,tenanglah Bunda yakin Jeonghan pasti baik baik saja " ucap sang Bunda menenangkan Jisoo.

"Bagaimana bisa Jisoo tenang Bun? Musuh Jeonghan ada banyak diluaran sana" Jisoo menggigit tangannya karena panik,kembarannya hilang. Temannya,sahabatnya menghilang bahkan saat beberapa saat yang lalu keduanya masih bercengkrama,kenapa sekarang Jeonghan menghilang dan tidak ada tanda tanda keberadaannya? Bahkan pelacak yang ada di ponselnya pun tidak bisa dilacak.

"Lebih baik kita istirahat dulu,besok kita akan melakukan pencarian lagi. Jisoo tenanglah Ayah akan berusaha menemukan Jeonghan"

Jisoo mengangguk lalu berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat sebentar, memenangkan fikirannya.

"Semoga kamu baik baik saja Han "



.

.

.

.

Tbc...

Hehe sorry pendek ya🖐️

MERDEKA MERDEKA MERDEKA!
Hari ini adalah hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Jadi aku update Walau sedikit hehe.

See you next chapter  and love you 💗

🖤17-08-2022🖤

[✓]What's Wrong |gs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang