Tiga Puluh Tujuh

1.1K 110 59
                                    

Di sebuah taman tak jauh dari sekolah Seungcheol sedang duduk disana memainkan handphone nya menunggu seseorang yang tadi memintanya untuk bertemu. 

"Sorry lama" ujar seseorangg yang ditunggu Seungcheol saat sudah mendudukkan pantat nya di kursi taman sebelah Seungcheol. Seungcheol hanya tersenyum dan menatap orang itu.

"Tumben udah mau ketemu? Ada apa?"

Orang itu menoleh menatap Seungcheol dengan serius.

"Aku tau kamu gak sejahat itu buat nyakitin aku, aku tau kamu ngelakuin hal itu karen kamu cinta sama aku cheol. Jadi,bisakah aku meminta bantuanmu"

"Han,maaf waktu itu aku memang pernah mencaci mu bahkan mengatai dirimu seorang jalang,tapi Han... Sungguh aku sangat mencintaimu dan aku sadar bahwa perlakuan ku terhadap mu itu sangat jahat. Jadi jika dengan membantumu aku bisa mendapatkan maafmu....

Aku bersedia"

Jeonghan tersenyum lalu menatap ke depan melihat kupu kupu yang berterbangan di taman itu.

"Jihoon..  Ah bukan,kau tau sesuatu tentang kecelakaan ku cheol?"

Seungcheol menatap Jeonghan hendak berfikir. Kecelakaan ya? Apakah saat Jeonghan dan yang lain tidak masuk saat itu karena kecelakaan? Jika di fikir fikir Jeonghan tidak masuk tepat setelah pernikahan kakaknya,itu berarti Jeonghan kecelakaan saat Seungcheol dan Jeonghan bertengkar hebat.

"Kamu kecelakaan di hari pernikahan kakakku Han?" Tanya Seungcheol memastikan.

"Ya. Benar,Jisoo dan Seokmin fikir itu semua karen ulahmu. Namun aku dan Jihoon sudah tahu siapa pelaku aslinya" Jeonghan bergerak mencondongkan tubuhnya ke arah Seungcheol, begitupun Seungcheol.

"Bantu aku,mencari tahu kenapa mereka melakukan ini" lanjut Jeonghan

Seungcheol sempat mengira bahwa kecelakaan Jeonghan saat itu hanyalah akal akal an Jeonghan dan yang lainnya,namun sekarang Seungcheol tahu bahwa kecelakaan itu murni sabotase dari seseorang. Dan Seungcheol juga tahu siapa itu.

"Aku harap kamu tetap selalu mengangguku dengan cara apapun. Buat orang itu yakin kalau aku masih membencimu. Aku mempercayaimu cheol"

Setelah berkata seperti itu Jeonghan berpamitan pergi karena takut yang lain curiga bila Jeonghan  tidak kunjung kembali.

'apa itu kau? Sweety?' batin Seungcheol.

🖤🖤🖤

Ketiga orang itu berkumpul di sebuah gedung tak terpakai di tengah kota yang jauh dari rumah mereka guna untuk membicarakan rencana mereka.

"Perempuan itu akan kembali dalam waktu dekat dan aku yakin mereka merusak rencana kita" ujar satu satunya laki laki do antara ketiganya.

"Aku tidak tahu kalau kau masih tergila gila dengan Seungcheol padahal kau sendiri sudah memiliki pasangan" ujar seorang perempuan yang sedari tadi memainkan game diponselnya.

"Kau,bukankah kau masih menaruh hati kepada Seungcheol? Lagi pula kau juga sudah punya pasangan kan? Oh pasanganmu bukankah menyukai Jeonghan?" Balas seorang perempuan itu meledek rekannya itu.

"Sudah sudah,lebih baik kita bahas kelanjutan rencana kita. Aku masih ingin mendapatkan Jeonghan jika saja aku tidak dijodohkan" sang pria berdiri berjalan menuju sebuah ruangan yang sudah di renovasi sedemikian rupa untuk menaruh barang barang mereka.

"Aku yakin Jeonghan sudah membuat sebuah rencana" selidik perempuan bak model yang bermain game tadi.

"Tapi yang jelas, Seungcheol sudah membantu kita membuat Jeonghan ketakutannya bukan?"

"Benar, Jeonghan sangat ketakutan sekarang"

Perempuan yang memiliki pipi sedikit gembul itu tertawa terbahak bahak jika mengingat bagaimana raut ketakutan Jeonghan.

"Lebih baik,kita mulai semuanya sebelum si kurus itu menyelidiki semuanya "

"Baiklah, besok kita akan melakukan semuanya. Dimulai dari Jeonghan "

Setelah itu mereka bertiga keluar dari gedung itu secara terpisah agar tidak menimbulkan kecurigaan.

🖤🖤🖤

"Gege habis dari mana?" Tanya Hao yang sedari tadi menunggu Jun pulang.

"Ah,habis dari perpustakaan membaca buku. Hao kenapa belum tidur?"

Minghao menatap Jun penuh selidik dan akhirnya tersenyum.

"Hao kangen sama gege" rengek Minghao lalu memeluk Jun dan mendusalkan wajahnya di ceruk leher Jun.

"Aigoo,baiklah mari kita tidur" ajak Jun lalu menggendong Minghao ala bridal menuju ke kamar mereka.

🖤🖤🖤

Seungkwan baru pulang ke rumah membuat Hansol, suaminya sedikit mendengus tak suka.

"Habis darimana? Sudah punya suami itu harusnya kamu mengurusinya bukan malah ditinggal!" Marah Hansol melihat Seungkwan yang tidak merasa bersalah apapun karen meninggalkan Hansol sendirian dirumah tanpa menyiapkan apapun.

"Terserah, aku capek mau tidur. Aku habis dari rumah orang tua ku. Jangan rewel,sudah mending aku mau jadi istrimu"balas Seungkwan lalu berjalan menuju kamar mereka tanpa memperdulikan Hansol yang tengah menahan amarahnya.

.

.

.

.

Tbc...

Hai!

See you next chapter 💗

And love you 💗

🖤11-08-2022🖤

[✓]What's Wrong |gs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang