Chapter 30 | My home

19 1 0
                                    

Pulang adalah sebuah kata yang terlihat tanpa makna tapi terkesan berharga.

Jika tidak ada tempatnya maka kamu tidak pernah merasa pulang, karena pulang adalah ketika kamu menemukan kenyamanan didalamnya.

.
.
.
.
.

Melihat sendiri kondisi kesehatan Bella memburuk membuat Daniel merasakan berbagai macam rasa khawatir sekaligus takut.

Pagi harinya Bella tetap memilih untuk masuk kuliah meskipun kondisinya belum pulih.

Daniel calling
_

____________

Jangan terlalu khawatir

Sejak kapan sakit?

Itu cuma kecapean aja

Sore ini kita ke dokter

Aku masih ada kelas, sorenya ada acara

Batalin kelas hari ini,

Aku udah sehat

Yakin?

Iya,

Mama papa kamu udah berangkat lagi?

Iya

Aku temenin ke kampus, tunggu jangan berangkat dulu

Jangan lama, aku tunggu 10 menit lagi

Telat, aku udah didepan

Sejak kapan?

Dari 15 menit yang lalu

Kenapa gak masuk?

Takut kamu masih istirahat nanti ganggu

Yaudah aku kesana

........ Call end.......

Bella memang terkenal dengan keras kepala
Sudah tau sedang sakit masih saja memaksakan diri untuk ikut kegiatan.

"Malam ini aku balik lagi," Belum juga bertemu lama kini harus terpisah kembali? rasanya takut.

Bella yang selama ini jarang bertemu kedua orangtuanya harus tinggal sendiri, terkadang sang nenek lebih memilih untuk tinggal di rumahnya sendiri.

Jadi dia susah juga menemukan waktu untuk sekedar minum teh bersama pada pagi hari di halaman rumah.

"Oh yaudah," jawaban Bella terkesan tak peduli tapi hatinya justru ingin berontak dan mengatakan jangan.

Daniel harus segera mempertemukan Bella dengan orang tuanya meskipun ia sangat tidak ingin bertemu mereka.

Setidaknya Daniel harus menghargai mereka, itu yang sering diajarkan neneknya.

Iel merupakan anak kesayangan mereka tapi setelah keretakan yang terjadi di keluarga, ia semakin tak dihiraukan.

Mereka terlalu fokus pada permasalahan pribadi hingga mengabaikan perasaan anaknya.

"Malam ini aku mau Dinner sama keluarga dan termasuk kamu, tapi karena kesehatan kamu lagi gak baik aku batalin, kamunya sehat dulu ya your health is much more important," ucap Daniel.

Bella menatap Daniel sebentar. "Kenapa harus dibatalin? kalo aku sakit ya kamu bisa berangkat aja tanpa aku, terus aku juga udah sehat kok, lain kali kamu minta dulu pendapat aku,"

Daniel mengusap kepala Bella halus sambil tersenyum. "Iya aku ulangi deh, kamu bersedia ikut? tapi kamu lagi sakit saran aku kita tunda dulu ya," ucapnya.

From My Youth (Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang