Happy Reading yall.
Apapun resikonya jangan cemas, lalui saja dengan tenang---------------------
16.14 Apapun resikonya jangan cemas, lalui saja dengan tenang.
***
Dalam pelajaran seni budaya semua siswa sudah diperintahkan untuk membuat kerajinan tangan sekreatif yang bisa dilakukan.
"Mau bikin apa?," tanya Eva namun sayangnya tak ada jawaban yang keluar dari mulut lawan bicaranya.
Eva khawatir mengapa dia menjadi murung dan lebih banyak diam. Sedangkan Bella hanya menanggapi pertanyaan Eva dengan senyuman.
"Kalau mau berbagi kekesalan gue siap dengerin," Eva menepuk bahu temannya. Keresahan yang dialami sebaiknya tidak dipikirkan sendiri apalagi sudah merasa buntu sampai mengklaim tak ada jalan keluar.
Mereka membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah, membutuhkan arahan ketika tidak tahu jalan mana yang harus dipilih, namun banyak dari mereka yang tidak bisa mendapatkan itu semua sehingga selalu berpikir kalau mereka sedang terjebak padahal kenyataannya hanya sedang menjalani kehidupan seperti kebanyakan orang.
Jika merasa lelah beristirahatlah masih ada banyak orang diluaran sana juga merasakan hal yang sama tidak hanya kamu.
"Tadi pertanyaannya baik-baik aja? Jawabannya tentu banyak hal sulit tapi tenang pasti semua orang juga mengalaminya," jawab Bella dengan tenangnya.
Mereka berdua berbincang sebelum guru seni memasuki ruangan kelas.
"Saat lelah, gak ada salahnya mengeluh karena bertingkah kuat demi pengakuan bahwa selalu bahagia itu bikin ngeri tau," ucap Eva.
Sambil mempersiapkan peralatan kerajinan yang sudah diperintahkan keduanya bertukar pikiran dan saling mendukung satu sama lain.
Karena di keadaan seperti ini dukungan sekecil apapun selalu berarti besar bagi kelangsungan hidupnya.
"Hahaha keep smile ya, tenang aja gue hanya punya banyak pikiran belakangan ini," jawaban Bella cukup melegakan.
Setidaknya dia masih jujur dengan apa yang dirasakannya daripada harus menutupi dengan bilang I'm okay.
Kalimat itu kadang gak bekerja dengan sempurna disaat saat seperti ini.
Eva takjub dengan konsep gambar yang dibuat Bella untuk tugas kerajinan ini. Sebelumnya tidak ada siswa yang membuat konsep sedetail itu hanya untuk tugas.
Azka juga ikut mengomentari konsep yang dibuat Bella. "Kalau lo jadi pelukis kayaknya cocok deh," katanya.
Seperti sebuah kalimat monohok yang ingin ia dengar 2 tahun lalu.
Sebuah kalimat tabu yang mungkin cukup aneh jika didengar waktu itu.
"Katanya gak bakat, gambar gue jelek, jangan terjun di dunia ini, itulah kira-kira kalimat yang sering di dengar," Bella yang mencoba berlapang dada perihal keinginannya yang ditentang.
KAMU SEDANG MEMBACA
From My Youth (Sudah Terbit )
Novela JuvenilDia adalah luka dan kebahagiaan bagi ku. Perasaan yang tetap membisu hingga detik ini. Sebuah akhir tidak pernah bisa diprediksi akan berujung seperti apa. Ketika sudah berhasil mendapatkannya pun belum tentu bisa bahagia bersama. Rangkaian perist...