Chapter 18| Kasihan

23 2 0
                                    

Happy Reading Y'all

_______💚________

22.55 Peran utama tetap akan menduduki kursi utama serumit apapun jalan yang ditempuhnya.

Kecurigaan kamu terhadap seseorang mampu menggoyahkan keyakinan untuk terus bertahan.

***

Di sela-sela jam Istirahat Daniel menyempatkan diri untuk berolahraga, tentu saja bermain basket dengan club nya.

Bella menyerahkan minuman kepada Bimo teman sekelasnya yang satu club basket dengan Daniel.

Ekspresi wajah Bimo menandakan kalau dirinya kesal, meliriknya sekilas "Kelakuannya sama aja, kalian pikir gue kang kurir apa? nih cilok," Dengan kesalnya Bimo memberikan cilok yang dititipkan Daniel untuk Bella.

Mengapa teman- temannya Daniel itu absurd semua.

Apakah mereka berdua kembar yang tidak kembar? Ah sudahlah tidak perlu jauh-jauh untuk mencari tahu tentang Bimo jika Bella dan Daniel saja tidak menyinggungnya.

Hari ini adalah kelas ekonomi, tentunya ada kuis dadakan yang membuat semua teman sekelasnya mendadak amnesia.

Mereka mengarang seolah belum diberitahu akan ada kuis hari ini.

Message :Daniel

Hari ini dijemput gak?

Biasanya juga enggak

Naik apa?

Angkutan umum


****

Setelah bel berbunyi Daniel bergegas menghampiri kelas jurusan sebelah.

"Permisi, ada Bella dikelas?," tanya Daniel kepada seseorang yang baru saja keluar.

Entah mengapa Daniel sangat peka bahkan lebih peka daripada cicak yang memutuskan ekornya ketika merasa tersudutkan.

"Ada," jawabnya singkat karena gugup melihat visual Daniel yang menawan.

"Thanks," jawab Iel berusaha ramah.

Bella beserta rekan sekelasnya keluar.

Tentunya Bella terkejut melihat Daniel yang ada disana, bukankah keduanya sepakat untuk tidak mengumbar atau bahkan memberitahu orang lain terlebih dahulu.

"Boleh bicara sebentar?," Daniel langsung mengarah kepada Bella.

Namun Alzar yang melihat adegan itu segara mencegahnya.

Tentunya Alzar sudah mengetahui hubungan mereka dan ia tidak mudah ditipu begitu saja.

"Kita mau pulang bareng, jangan lama-lama," jawab Alzar.

Daniel menatap Alzar , Azka tak suka. Ia punya alasan sendiri mengeluarkan tatapan mengintimidasi kepada mereka.

"Ada apa?," Daniel mencoba mengalihkan rasa kesalnya barusan.

From My Youth (Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang