Happy reading y'all
Terlalu banyak so sibuk 🙏
jadi telat up 💗___________________
Dengan penuh semangat keduanya berada di kursi penonton untuk melihat pertandingan yang sedang berlangsung.Eva menyenggol Bella yang tengah fokus dengan handphonenya, "Ayo pilih, mau dukung kelas kita atau pacar lo." Tanggapannya hanya tersenyum.
"Gakpapa deh dukung siapa aja yang penting nanti malam temenin nonton konser, tiketnya udah gue beli, sayang kalau gak dipakai," tutur Eva dengan antusias.
Sepertinya Bella tidak bisa menolak ajakan Eva.
Selain karena rasa penasaran dengan keseruan yang akan terjadi di konser, ia juga bosan kalau di rumah harus sendirian lagi, orang tuanya sedang di luar kota dan sang nenek juga ada acara di rumah anak keduanya.
Diantara lima orang pemain basket, pandangan Bella tak luput dari Daniel. ‘Babak Pertama akan segera dimulai,’ sahut salah satu wasit yang kini berada di tengah lapang.
"Danielllll semangattt!!!!,” sorak para penonton.
"Gile!! Daniel kan anak pindahan tapi permainannya keren banget. Gebetan gue itu,"
"Bisa dimiliki gak sih, semoga aja seiman seamin sehati," Sorakan para penonton membuat kuping Bella serasa terbakar mendengar teriakan. Resiko ngebucin diam-diam.
“Oke, gue punya ide” pikir Bella. "Alzarr semangat!!! jangan kasih kesempatan mereka menang!," teriakan Bella mampu didengar oleh siapapun yang ada di lapangan terutama Eva yang sedang duduk di sampingnya.
Indah hanya memandang dari kejauhan, "Bocahnya agak freak dan seneng banget berulah," sedangkan Alzar mengacungkan jempolnya.
"Va, jangan mau kalah!! ayo teriak juga," ucapan Azka membuat Eva menjadi pusat perhatian.
Ah sial! malu-maluin banget sih calon mantan. "Azka go!," teriaknya.
Daniel tak kuasa menahan rasa cemburu. Telinganya terasa panas seketika."Awas aja, kalau udah beres acara gue kasih pelajaran," ucap Daniel.
Pertandingan berjalan lancar meskipun banyak orang yang terbakar api cemburu dengan berbagai interaksi tak terduga dari para pemain dengan kekasihnya masing-masing.
Pikirkan saja betapa tampannya mereka dan pikirkan juga 'mana mungkin mereka jomlo'.
Sebelum Daniel meninggalkan lapangan ada seorang perempuan yang merupakan teman sekelasnya memberikan sebuah botol minuman kepadanya.
Apakah Daniel akan menerimnya agar Bella merasakan hal yang sama dengannya? Oh tentu tidak! Daniel bukan tipe laki-laki seperti itu.
"Kebetulan gue udah minum, airnya kasih aja sama Bimo, kasian gak minum dari kemarin," Daniel meninggalkan perempuan itu.
Setelah meninggalkan lapangan ia tidak langsung menghampiri Bella yang kedapatan sedang memantaunya di depan pintu lapang basket.
Pesan melalui messager segara Bella baca, rupanya itu ajakan Daniel untuk pulang bersama.
Mereka berdua bertemu di depan parkiran kemudian langsung masuk ke mobil dan segera meninggalkan lingkungan sekolah.
"Kenapa gak diterima aja air minumnya? aku lihat kamu belum minum tadi," Lihatlah perempuan yang selalu mencari penyakitnya sendiri.
"Kita udah terlalu sering salah paham, aku gak mau bikin kamu ngamuk cuma karena botol minum," ucapan Daniel membuat Bella tersentuh sekaligus malu.
"Oh gitu ya, tapi buat menghargai gakpapa, Eh jangan deh nanti dianya kepedean!,". Kini giliran Daniel yang melakukan sidak kepada pelaku yang membuatnya terbakar api cemburu saat pertandingan berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
From My Youth (Sudah Terbit )
Genç KurguDia adalah luka dan kebahagiaan bagi ku. Perasaan yang tetap membisu hingga detik ini. Sebuah akhir tidak pernah bisa diprediksi akan berujung seperti apa. Ketika sudah berhasil mendapatkannya pun belum tentu bisa bahagia bersama. Rangkaian perist...