Ternyata banyak juga ya yang nungguin dan setuju buat booom update.
Kalau gitu, Mimi mulai boom ya. Cuma jangan lupa tinggalin jejak dan dukung Mimi dengan cara tinggalin komen dan vote yaww
.
.
.
Selena benar-benar mengubur wajahnya di bantal dan tidak mau beranjak dari ranjangnya. Rasanya ia ingin menghilang dari peradaban. Atau tepatnya menyingkirkan Edgar dari kehidupannya. Ia benar-benar membenci Edgar yang sudah kembali berhasil menggoda tubuhnya dan mendapatkan beberapa kali pelepasan yang luar biasa. Itu memang terasa menyenangkan bagi tubuhnya.
Namun, Selena merasa kesal. Karena tubuhnya benar-benar takluk di bawah kuasa Edgar. Selena tidak menyukai fakta tersebut. Selena lalu mengubah posisinya menjadi berbaring dan memeriksa ponselnya. Ternyata hal itu bertepatan dengan Rene yang meneleponnya. Selena tentu saja menerimanya dan Rene segera bertanya, "Sepertinya, kau benar-benar menikmati masa liburanmu, ya? Kau bahkan tidak menghubungiku selama beberapa hari ini."
Selena yang mendengarnya hampir menangis dibuatnya. Namun, Selena menjawab, "Ya, aku tengah berusaha untuk menikmati waktuku."
Rene yang mendengar hal itu jelas mengernyitkan keningnya. Ia bisa menangkap hal yang salah di sana. Hingga ia pun bertanya, "Apa ada masalah? Kenapa kau berbicara seperti itu?"
"Hanya ada sedikit masalah," jawab Selena membuat Rene memilih untuk mencoba mengerti perkataan tersebut.
"Lalu, kapan kau akan kembali? Aku ingin menghabiskan waktu bersama denganmu selama liburan ini," ucap Rene.
Selena sendiri yakin, daripada dirinya tetap tinggal di sini, akan lebih menyenangkan baginya untuk menghabiskan waktu di kota. Sayangnya, Selena juga tidak bisa pergi begitu saja. Terlebih kini kakek dan neneknya tengah berada di kota lain. Setidaknya ia harus menunggu keduanya pulang. Agar nantinya ia bisa berpamitan sebelum kembali ke apartemennya yang berada di kota.
"Itu terdengar menyenangkan. Tapi, aku belum bisa kembali. Aku harus tinggal beberapa hari lagi," ucap Selena membuat Rene yang mendengarnya mendapatkan sebuah harapan bahwa dirinya akan bisa menghabiskan waktu dengan Selena di penghujung liburan ini.
"Wah, kalau begitu, aku akan menunggu kabar selanjutnya darimu, Selena. Aku akan mencari kegiatan menyenangkan yang bisa kita habiskan bersama," ucap Rene. Mereka berbicara beberapa saat sebelum sambungan terputus.
Setelah itu, Selena hanya berbaring terlentang dan menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang terasa begitu gelisah. "Sekarang apa yang harus kulakukan? Apa aku harus kembali mengurung diri di dalam kamar?" tanya Selena pada dirinya sendiri. Merasa sangat frustasi dengan kondisi dirinya saat ini.
***
Selena menggeliat di atas ranjangnya. Tampak menguap dan mengubah posisinya menjadi duduk, dan sadar bahwa kini sudah berubah menjadi malam. "Wah, aku benar-benar berhasil mengurung diri sepanjang hari di kamar," ucap Selena takjub pada dirinya sendiri.
Seharian ini, Selena memang tetap berdiam diri di dalam kamarnya. Untungnya Edgar memang tidak membuat masalah apa pun dengan berusaha untuk mengganggunya yang memang memutuskan untuk tetap tinggal di kamar. Para pelayan juga mengerti dan melayani dirinya dengan baik, ketika dirinya berkata tidak enak badan dan hanya ingin makan di kamarnya. Jadi, setiap waktu makan tiba, akan ada pelayan yang datang untuk mengantarkan makanan untuk Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing with My Professor
RomantikSemuanya berawal dari Selena yang terus membuat kesalahan demi kesalahan dan semuanya tertangkap basah oleh Edgar. Selena yang pada dasarnya tidak berhubungan terlalu baik dengan Edgar yang tak lain adalah profesor muda di kampusnya tersebut, tentu...