Di sebuah restoran mewah, tepatnya di ruangan privat, kini Edgar dan Selena tengah menikmati makan malam yang lezat. Tepatnya hanya Edgar dan seorang pria paruh baya yang memiliki kesan dingin yang sama dengan Edgar yang kini menikmati makan malam tersebut. Selena sama sekali tidak bisa menikmati apa pun. Mengingat saat ini dirinya terlalu gugup dan tidak mengerti dengan situasi yang tengah terjadi.
Pria paruh baya yang semula tengah menikmati olahan daging pada piringnya pun mengangkat pandangan dan menatap Selena yang duduk di samping Edgar. Selena tampak muda, segar dan cantik. Tampak sangat cocok berada di samping Edgar. Hanya saja, ada perasaan dan kesan tidak menyenangkan di hatinya saat melihat sosok Selena. Ia pun meletakkan alat makannya dan bertanya, "Jadi, kau adalah kekasih dari putraku?"
Selena yang mendengar pertanyaan tersebut pun terkejut dan mengangkat pandangannya untuk menatap pria yang melemparkan pertanyaan tersebut padanya. Selena terlalu terkejut untuk mengendalikan ekspresi pada wajah cantiknya saat ini. Sementara itu, Edgar meletakkan garpu yang semula berada di tangan kirinya. Lalu ia pun berkata, "Ayah, jangan menanyakan hal yang terlalu tiba-tiba seperti itu. Kau membuat kekasihku terkejut."
Selena jelas menoleh pada Edgar dengan ekspresi tidak percaya dan penuh tanda tanya. Bagaimana mungkin Edgar mengakuinya sebagai seorang kekasih dengan begitu lancar, bahkan di hadapan ayahnya sendiri? Benar, pria paruh baya tersebut tak lain adalah ayah dari Edgar, Myles Lazaro Barton. Dia adalah pria yang dikenal sebagai pelopor bisnis properti dan memiliki kerajaan bisnis yang begitu luas.
Edgar memanglah putra satu-satunya dari Myles, itu artinya ia memanglah pewaris tunggal dari semua kekayaan tersebut. Namun, alih-alih menikmati kehidupannya yang nyaman sebagai seorang pewaris dari keluarga kaya, ia malah lebih senang menjadi seorang pengajar dan bahkan berhasil menjadi seorang profesor di usia muda. Karena itulah, ada banyak hal yang membuat Myles mencemaskan putranya yang selalu bertingkah berlawanan dengan harapannya itu.
Salah satu hal yang membuat Myles sangat cemas adalah fakta bahwa Edgar hingga saat ini masih belum memiliki kekasih. Jadi, pada akhirnya Myles pun berusaha untuk mencari seseorang yang bisa menjadi pasangan untuk sang putra. Tentu saja, selain mencari pasangan untuk Edgar, Myles juga mencari seseorang yang cocok untuk menjadi menantu yang tepat untuk mendukung putra serta perusahaannya.
"Kenapa Ayah dianggap mengejutkan kekasihmu? Pertanyaan yang Ayah berikan sama sekali bukanlah pertanyaan yang tidak terduga," ucap Myles tampak mengernyitkan keningnya merasa jika apa yang dikatakan oleh putranya todak masuk akal.
Edgar juga balas mengernyitkan keningnya. Lalu dirinya menatap Selena yang masih tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Edgar tiba-tiba mengelus pipi Selina dengan lembut dengan tangannya yang tidak terluka. Lalu dirinya berkata, "Lihat, Ayah membuat kekasihku yang manis tampak pucat."
Selena jelas tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Sungguh, ia tidak pernah membayangkan bahwa Edgar bisa mengatakan hal seperti itu. Terlebih, ketika perkataan yang sangat jauh dari imej Edgar yang dingin tersebut ditujukan pada dirinya. Selena bertanya dengan sorot matanya, karena Edgar seperti memberikan isyarat padanya untuk tidak mengatakan hal yang macam-macam di sana.
"Kami baru saja menjalin hubungan, jadi wajar saja jika kekasihku ini masih malu-malu dan terkejut dengan pertanyaan Ayah itu. Sebenarnya, ini juga salahku, karena tidak memberitahunya bahwa mala mini aku akan mempertemukannya dengan Ayah," ucap Edgar sembari menatap ayahnya yang tampak memberikan tatapan penuh selidik pada dirinya dan Selena.
Meskipun Edgar menjelaskan dengan tenang dan penuh percaya diri, entah mengapa Myles merasa jika ada hal yang mencurigakan di sana. Hingga dirinya pun berkata, "Sekarang lebih baik, kau memperkenalkan kami secara resmi."
Edgar pun tersenyum tipis, ia merangkul bahu Selena dengan begitu natural. Seakan-akan dirinya memanglah memiliki perasaan yang mendalam terhadap Selena dan sudah memiliki kedekatan fisik dengan wanita yang ia sebut sebagai kekasihnya tersebut. Edgar menatap ayahnya dan tanpa keraguan sedikit pun berkata, "Dia adalah Selena Cornell. Dia adalah kekasihku, Ayah."
Lalu Edgar menatap Selena dan berkata, "Lalu Selena, perkenalkan, dia adalah ayahku. Meskipun dia terlihat sangat tegas, tetapi dia juga memiliki sisi yang cukup lembut. Namun, jika memang kau tidak nyaman padanya, kau tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi lebih dekat dengannya."
Dalam hati, Selena jelas memaki dan mengutuk Edgar saat ini. Bahkan Edgar sendiri bisa melihat dari sorot mata Selena saat ini, bahwa Selena tengah mengatai dirinya gila. Namun, Selena tahu jika dirinya tidak boleh melakukan kesalahan. Terlebih ketika dirinya saat ini tengah bergantung pada Edgar yang memegang rahasianya. Jadi, Selena memasang ekspresi malu-malu dan berkata, "Salam kenal, Tuan Barton. Maaf karena saya tidak memperkenalkan diri dengan benar sejak awal."
Mendengar apa yang dikatakan oleh Selena, Myles pun melambaikan tangannya. "Tidak perlu terlalu formal. Terlebih ketika kau memang adalah kekasih dari putraku. Nikmatilah makananmu dengan nyaman."
Mereka pun menikmati makan malam mereka kembali. Namun, tiba-tiba Myles terdiam sebelum bertanya, "Apa mungkin, kau adalah cucu dari pasangan Nelda Cornell dan Johan Cornell?"
Pertanyaan tersebut kembali membuat Selena terkejut. Namun, ia segera mengangguk dan berkata, "Benar. Sepertinya Paman mengenal kakek dan nenek karena keduanya berteman dekat dengan mendiang Nyonya Besar Barton."
Namun, jawaban tersebut membuat Myles terkejut bukan main. Ia tentu saja mengenal tuan dan nyonya keluarga Cornell. Ia juga masih ingat sosok cucu satu-satunya yang dirawat oleh pasangan tersebut. Myles pun menatap putranya dengan tatapan tajam dan berkata, "Kalau begitu, kurasa perbedaan usia kalian cukup jauh. Aku masih ingat, bahwa dulu saat Edgar sudah masuk sekolah menengah, kau masih asik bermain kubangan air di bawah derasnya hujan."
Selena tersenyum canggung dan menjawab, "Benar, perbedaan usia kami memang cukup jauh."
Edgar menambahkan, "Tepatnya, Selena adalah salah satu muridku di universitas, Ayah."
Jelas, jawaban itu benar-benar membuat Myles pening bukan main. Ia pun berpikir, jika mungkin saja ini adalah hubungan sementara di mana Edgar hanya tertarik sementara waktu pada Selena. Karena tidak mungkin Edgar mau menjalin hubungan dengan seorang gadis muda yang terhitung masih labil dalam memutuskan sesuatu. Myles tahu betul selera putranya, dan Selena rasanya tidak sesuai dengan selera putranya itu.
Namun, pemikiran Myles tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia lihat di hadapannya saat ini. Di mana Edgar tampak bersikap begitu lembut dan penuh kasih pada Selena. Lalu Edgar juga terlihat bisa bersikap dengan begitu manjanya pada Selena. Saat ini saja Edgar dengan tidak tahu malunya merengek dan menunjukkan gips pada tangannya sebelum berkata, "Lena, tanganku terasa sangat ngilu."
Selena jelas berusaha untuk membaca situasi sebaik mungkin, dan mengimbangi sandiwara Edgar dengan susah payah. Ia berusaha untuk berperan sebagai seorang kekasih yang juga mencintai Edgar. Selena tampak cemas dan bertanya, "Benarkah? Lalu bagaimana, apa kita perlu ke rumah sakit lagi?"
Edgar menggeleng. "Kurasa tidak perlu. Hanya saja, aku masih merasa lapar. Bisakah kau menyuapiku?" tanay Edgar sembari menatap penuh harap pada Selena.
Selena tersenyum dan mengangguk, walaupun pada kenyataannya dalam hati ia benar-benar mengutuk Edgar yang sudah berani membuat dirinya melakukan hal seperti itu. Selena pun berkata, "Baiklah, aku akan menyuapimu."
Sementara Myles yang melihat interaksi tersebut, mau tidak mau memilih untuk percaya saja bahwa keduanya memang memiliki hubungan. Walaupun jelas, dirinya merasa jika tingkah putranya sangat aneh. Mengingat, jika dirinya memang belum pernah melihat putranya bertingkah seperti itu. Namun, Myles sendiri sadar, jika mungkin saja itu terjadi karena Selena benar-benar sudah menaklukan hati putranya.
Hanya saja, Myles tetap merasa perlu menyelidiki hal ini. "Aku akan menyelidikinya dengan benar," gumam Myles dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/312410711-288-k207239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing with My Professor
RomansaSemuanya berawal dari Selena yang terus membuat kesalahan demi kesalahan dan semuanya tertangkap basah oleh Edgar. Selena yang pada dasarnya tidak berhubungan terlalu baik dengan Edgar yang tak lain adalah profesor muda di kampusnya tersebut, tentu...