Awalnya aku kira rasa ini hal yang sudah biasa. makin lama, rasa ini menjadi suatu hal yang tidak biasa, mungkin karena sudah terlalu lama aku simpan.
Aku, Clarissa Hanokana Abeluna. Teman-teman ku biasa memanggilku Abel. Yap teman-teman kelas ku tau kalau aku suka sama dia. Lelaki itu, dia Niall James Horan. Kelas dia berbeda denganku, tapi itu tidak terlalu jauh dengan kelasku.
Aku dan dia dalam satu angkatan yang sama, sama-sama berada di kelas 2 SHS. Waktu aku dan dia baru kelas 1, kelas kita sebelahan. Tapi di kelas 2 ini, kelasku dan kelas dia berbeda dua kelas. Tapi masih dalam satu gedung dan satu jajaran yang sama hehe.
Semenjak aku bertemu dia untuk yang pertama kalinya. Entah kenapa, aku rasanya menyukai dia. Semakin lama, rasa ini semakin tidak tahan untuk kupendam sendiri. Niall pun akhirnya tau jika aku menyukainya. Tapi sikap dia pun selalu sama terhdapku, sikap dia terlalu dingin untuk seorang perempuan sepertiku. Dan selalu saja aku berfikir 'mana mungkin dia menyukaiku', dan akhirnya aku hanya bisa berkhayal tentangnya.
Aku sekarang berada di semester ke 2. Rasa nya aku ingin mengulang semua kejadian ini. Semakin hari, dia tidak peduli dengan kehadiranku di sini.
#Flashback ON
Di semester 1 tahun lalu, disaat tepat satu tahun aku menyukainya, ada seorang sahabatku yaitu Eleanor mengatakan jika teman dekat Niall suka denganku. Dia Louis Tomlinson yang ternyata menyukaiku. Tapi aku tidak peduli itu, dan aku anggap itu hanya gosip belaka. Ya! sekedar GOSIP!
Terkadang disaat aku jenuh menyukainya, aku selalu berpikir 'kenapa sejauh ini aku masih menyukainya? Kenapa harus dia orang yang aku suka? Tapi kenapa sikap dia tidak pernah berubah untukku?' semua pertanyaan itu sudah bosan aku dengar dari hatiku sendiri.
Ada saat dimana dia akan berulangtahun yang ke16. Sebulan sebelum ulangtahunnya, aku sudah menyiapkan sebuah rencana untuk mengungkapkan isi hatiku melalu sebuah surat.
H-2!
Before Niall's Birthday. Aku sudah mempersiapkan semua rencana yang aku buat. Sebuah surat plus amplopnya sudah selesai aku buat.-. Aku tidak mencantumkan namaku di surat itu, melainkan dengan tulisan "your admirer" sebagai tertanda sender. Eleanor yang juga termasuk sahabatku yang sekelas dengan Niall berniat untuk membantuku memberikan surat yang sudah aku buat untukknya. Sebelumnya aku ga yakin dengan apa rencanaku, lagi-lagi aku negative thinking 'kalau suratnya ga dibaca terus dibuang gimana? Pasti itu sakit.' Tapi niat dari awal sudah tidak dapat ku rubah lagi.
That day has come. Aku sama sekali tidak merasa senang karena Niall sedang berulangtahun. Di sekolah bersama teman-teman, aku malah diam, takut, dan galau! Diam, karena aku ga berani ngucapin 'Happy Birthday Niall:)" langsung, aku takut kalau suratnya langsung ia buang dan galaunya aku malah mikir begituan-_-
Memang aneh sih, tapi ini nyata sudah aku alami. Semenjak kejadian itu, aku makin takut untuk berhadapan atau bertemu Niall. Aku lebih memilih menjauh darinya.
Sebulan kemudian, sekolahku mengadakan pekan olahraga untuk 3 hari kedepan. Aku melihat Niall ikut serta dalam olahraga volleyball. Entah kenapa aku seneng banget ngeliat Niall ikut serta dalam pekan olahraga itu, termasuk bersama kedua sahabatnya Liam Payne dan Louis Tomlinson. Seketika aku merasakan ada suatu hal yang ga enak dalam diriku. Pikiranku entah melayang kemana, aku merasakan sakit. Sakit hati tepatnya. Waktu pulang sekolah, aku dan ke3 temanku yaitu Trisha, Lathifa dan Allana. Tiba-tiba Allana memanggil Niall yang sedang berjalan di sebrang sana bersama teman-temannya, Allana berteriak dan bilang "Niall! Ini ada Abel loh, katanya dia mau jadi pacar kamu" Allana mengulang-ulang kata-kata itu, kata-kata yang membuatku kesal dan jengkel!
Aku pun dengan segera menyangkal kata-kata Allana "Sorry Allana. I never said that! What are you mean? Apa kau ingin menghancurkan semuanya?" ucapku dengan nada yang sedikit meninggi.
"Problem? Just shut up!" kata Allana yang semakin membuatku kesal. Sementara Trisha dan Lathifa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sesampainya di rumah. Aku membuka twitterku, aku tau kalau Niall sudah memberikan followbacknya untukku. Tetapi disaat aku berupaya untuk nge-stalk twitternya, dengan hati yang sangat amat sakit, aku lihat kalau ternyata twitter yang aku cari itu "the page doesn't exist" JLEB! Seketika aku merasakan arti dari kata-kata JLEB. What happen? What's wrong with me? Why he can do it for me? Why he hate me?:"
Broken, itulah tepatnya yang aku rasakan saat ini, setelah melihat kalau ternyata Niall has blocking my twitter! Mungkin gara-gara Niall mendengar kata-kata Allana tadi, mungkin dia ga suka kalau ada orang yang bicara begitu kepadanya. Mungkin dia ga tau harus pada siapa dia melampiaskan rasa benci dan emosinya itu. Akhirnya dia memilihku untuk melepaskan rasa amarahnya. Sekali lagi aku mencoba perlahan untuk melupakan semua kejadian itu, mau itu kejadian bersama Allana ataupun kejadian dimana Niall membenciku. Tapi aku sudah menerima kejadian itu dan aku terus bersabar, aku akan menjauhi kehidupan Niall walau aku masih mencintainya dan mungkin akan terus mencintainya. Aku meminta maaf kepada dia melalui temannya, aku mengatakan bahwa aku meminta maaf karena semua kesalahanku, aku minta maaf karena aku telah hadir dan (mungkin) mengganggu hidup dia, aku juga berjanji kalau aku ga akan ganggu hidup dia lagi dan akan sesegera mungkin menjauh dari kehidupannya.
Aku mengerti, bahkan sangat mengerti. Terlarut dalam kesedihan dan kegalauan tidak akan memberikan apa-apa, aku harus bangkit dari masa gelap dan keterpurukannku!
#Flashback OFF
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved You First (Niall Horan love story)✔
FanfictionAku tidak tahu harus memulai dari mana. Semua ini terjadi begitu saja. Aku tidak tau apa ini? Aku tidak tau mengapa ini bisa terjadi selama ini. Dengan segala cara aku berusaha menghindari dia, tapi apa? Semua ini sulit untuk aku lakukan. Aku telah...