Tibalah saatnya aku di rumah. Aku masih memikirkan kejadian tadi, aku baringkan tubuhku di kasur, kejadian tadi sangat-sangat sulit di lupakan. Secret admirer itu mengingkari janjinya. Dia membiarkanku menunggunya terlalu lama. Kemana dia? Aku tak melihatnya hari ini. Where's my Nialler? Dia menghilang disaat secret admirerku pun tak kunjung datang.
{Niall P.O.V}
Mungkin aku tidak ditakdirkan untuk bersamanya. Dia sudah bersama kak Zayn sekarang. Aku melihat jelas dimana aku sedang berusaha untuk datang menepati janjiku dan disaat itu pula kak Zayn mengungkapkan perasaannya terhadap Abel. Aku mungkin hanya bias menyembunyikan ini semua, menyimpan secarik kertas ini disuatu tempat yang tidak akan aku bisa buka kembali. Mengubur dalam-dalam impian dan harapanku. Mungkin belum waktunya, atau mungkin bukan takdirku untuk bersamanya. Tuhan memang telah mengaturnya.
Sebelum aku menyimpan kertas ini, aku membaca kembali isi surat itu. Yang mungkin surat terakhir ini
Aku harap kamu tidak terkejut dengan semua ini. Sebenarnya aku telah mengagumimu sejak dari awal aku tau kalau kamu menyukaiku. Awalnya hanya rasa kagum saja yang aku rasakan terhadapmu. Tapi seiring berjalannya waktu, perasaan ini semakin meluap, dan tidak dapat aku bending. Aku juga menunggumu, seperti lamanya kamu menungguku. Suatu hari aku kehilangan sesuatu dari hidupku. Itu kamu.... Aku kehilangan dirimu, disaat kamu memutuskan untuk tidak mengganggu hidupku lagi. Aku kehilangan senyum manismu, aku pun kehilangan perhatian darimu. Kamu bilang kalau kamu tidak akan mengganggu kehidupanku lagi, tapi bagiku itu sangat sakit untuk aku rasakan. Aku tau itu semua karena aku juga yang terlalu egois, tidak peduli dengan kehadiranmu. Dan sekarang, aku mengerti. Perasaanku tidak dapat aku sembunyikan sendiri. Aku telah menemukanmu kembali. Entah kapan, mungkin suatu saat nanti, jika kamu menghilang atau pergi dari hidupku, kamu perlu tahu kalau aku masih ada di sini untuk menunggu kembalinya dirimu, atau aku akan menyusulmu ke tempatmu berada. Sebaliknya, jika aku yang menghilang dan pergi dari kehidupanmu, kamu tidak perlu mencari dan menyusulku, karena aku akan selalu pada pendirianku. Aku akan tetap menunggumu sampai kamu mengetahuinya. Aku harap kamu tak akan pernah merubah perasaanmu terhadapku. I loved you first. Remember! If I let you know, I'm here for you(:
Your Secret Admirer, Niall James Horan.
Surat ini, surat yang ku tulis untuknya. Untuk Abel. Yang sebagian menguras habis isi otakku, mengeluarkan semua emosi dan ambisiku. Mungkin memang benar ini surat terakhir untuk penyamaranku, yang harus segera aku simpan disuatu tempat yang tidak akan pernah ku buka lagi. Ku urungkan niatku, dan aku pun menyimpan surat itu di laci menjaku yang cukup berantakan. Itu sengaja aku simpan di tempat itu. Mungkin aku tidak akan membuka laci itu lagi. Mungkin aku hanya bisa bersahabat ataupun hanya sekedar berteman. Atau mungkin aku hanya tetap bisa menjadi seorang secret admirernya dia.
#Skip
{Abel P.O.V}
Untungnya hari ini adalah hari libur, aku jadi bisa mengistirahatkan otak dan badanku seharian. Tanpa tersadar aku teringat kembali akan suatu hal. Yap, pikiran itu selalu datang dan membuatku kesal, kenapa pikiran itu harus masuk lagi kedalam otakku? Aku lelah, aku bosan menghadapi semua ini. God, apa yang harus aku lakukan. Dan lagi-lagi aku teringat seseorang. Niall...
Tuhan, aku merindukannya, aku merindukan tatapan mata birunya yang menyejukkanku, aku merindukan senyumannya yang dapat membuatku tersenyum, aku merindukan genggaman tangannya yang tulus walau tanpa disengaja. Aku merindukan dirinya Tuhan...
{Author P.O.V}
Kejadian itu membuat Abel merasa dirinya adalah orang yang paling bodoh, dan paling tidak beruntung. Niall tiba-tiba saja menghilang dari kehidupannya. Dan begitupun secret admirernya. Sedangkan dia bingung saat dia bertanya kepada Liam atau pun Louis tentang keberadaan secret admirernya, tapi tidak seorangpun dari mereka berdua mau membicarakannya. Kak Zayn dan kak Harry selalu muncul tanpa alasan yang jelas. Trisha sibuk dengan kegiatan osis, dan Niall? Dia tidak menampakkan dirinya beberapa hari belakangan ini. Setelah beberapa saat, Abel tertidur. Dia terbangun pada jam 4 sore karena kak Josh membangunkannya.
{Abel P.O.V}
"Bel! Kamu belum makan dari tadi pagi, ayo makan dulu ntar sakit loh" sayup-sayup suara itu perlahan masuk ke telingaku. Suara itu tak asing bagiku, yap itu kak Josh. Dia mengguncangkan badanku berulang kali supaya aku terbangun.
"Gamau ah ka, ga laper" jawabku yang masih terlihat mengantuk.
"Ih, ntar mom sama dad marah ke kakak lagi! Makan sana! Cepetaaannn banguunn!" ucap kak Josh sedikit berteriak sambil menarik tanganku.
"Jadi ada dad nih kak?" ucapku tersontak kaget mendengar kata 'dad'. Maklum soalnya dad sering kerja keluar kota bahkan luar negeri, biasanya beliau pulang ke rumah hanya 4 bulan sekali. Dan hanya bisa stay at home dalam jangka waktu satu minggu saja.
Kak Josh hanya mengangguk.
"Ah kak! Kenapa ga bilang dari tadi kalau ada dad! Yaudah aku mau mandi dulu baru aku aku makan"
"Yaudah cepet ya"
Aku pun bergegas mandi. Setelah itu aku turun ke bawah untuk makan. Lalu aku menemui dad yang terlihat sedang menonton tv.
"Ah Dad! I miss you" aku pun segera menghampiri dad dan memeluknya. Aku pun duduk di samping dad.
"I miss you too darl, gimana keadaan sekolahmu?" Tanya dad.
"Well dad, ga ada masalah kok sama pelajaranku. Masih di atas rata-rata nilaiku"
"You must try harder darl. Dad ingin kamu dapat peringkat di tahun ini"
"I will try dad. Yaudah ya dad, aku mu ke atas dulu, aku akan menemuimu lagi saat makan malam. Bye see you dad" aku pun beranjak dari samping dad dan menuju kamarku. Ralat, aku pergi ke teras atas rumahku. Aku duduk di kursi dan diam di teras sendirian, menatap ke atas langit yang indah biru dan sedikit berwana jingga dengan sebagian. Tapi aku menatap itu semua dengan tatapan kosong, kerinduan kepada seseorang datang lagi. Tanpa kusadari aku meneteskan air mata. Aku teringat lagi pada seseorang. Niall... Dimana dia sekarang? Aku merindukannya. Andai saja sekarang dia ada di sampingku, menatap langit sore bersama-sama. Andai saja Niall menemaniku disini. Dan itu semua hanya ANDAI SAJA... Just my imagination.
Maaf partnya kependekan:( Please vote and comment (:
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved You First (Niall Horan love story)✔
FanfictionAku tidak tahu harus memulai dari mana. Semua ini terjadi begitu saja. Aku tidak tau apa ini? Aku tidak tau mengapa ini bisa terjadi selama ini. Dengan segala cara aku berusaha menghindari dia, tapi apa? Semua ini sulit untuk aku lakukan. Aku telah...