Chapter 21 (It's Too Hurt)

3.4K 224 15
                                    

{Abel P.O.V}

*keesokan paginya

   Seberkas cahaya masuk melalui celah jendela menuju ke arahku. Tapi itu tidak membuatku berkutik sama sekali. Saat aku hendak berpindah posisi, aku merasa kalau sofa ini terasa lebih luas.

   Aku terbangun dari tidurku, dan ternyata aku sudah berada di atas kasurku. 'Where's Niall?' Pikirku. Aku melihat sekeliling, tapi aku tidak dapat menemukannya. 'Sejak kapan dia tidak ada di sini?' Gumamku. Mataku melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 7.30am. Aku bergegas mandi, lalu turun untuk membuat sarapan.

#skip

*dining room's

   Mataku seketika membulat saat mengetahui hanya ada Niall yang sedang menyiapkan sarapan untukku dan kak Josh. "Niall?" Aku meyakinkan, bahwa itu Niall.

   Ia melihat ke arahku, tangan kananya memegang spatula. "Hey, you awake." Nadanya sudah kembali menjadi riang.

   Walau suara yang ia keluarkan sudah kembali riang, tapi jelas wajahnya masih pucat dan terlihat sangat lelah. Tapi dia selalu saja memaksakan apa yang dia mau.

   Aku mendekatinya. "Biar aku yang meneruskan, kau duduk saja. Kau masih terlihat lelah." Ucapku sambil mengambil alih tugasnya.

   "I'm fine, sudah lebih baik kau yang duduk Bel." Jawabnya.

   "No Niall, please. Sudah cukup kau membuatku khawatir tadi malam, aku tidak mau melihat kau seperti itu lagi." Aku berusaha membujuknya agar ia tidak melakukan banyak kegiatan.

   "Baiklah." Niall pun menyerah, ia memberikan sapu tangan dan spatula ke arahku. Yang dia lalukan adalah membuat veggie omelet.

   Setelah semua siap, aku meletakkan veggie omelet di atas piring, karena aku tidak melihat kak Josh disini, aku meletakan piring yang satu lagi di atas counter. Dan menaruh 2 piring di atas meja makan. Niall diam, memperhatikanku lekat-lekat. Aku dapat melihatnya sedang menatapku. "Ada apa?" Tanyaku yang seketika mengagetkan Niall yang sedari tadi memperhatikanku.

   "Tidak.." Ia nyengir.

    Aku segera duduk, dan mulai memakan sarapanku "Oh ya, kak Josh mana?"

   "Kak Josh tadi bilang ada urusan sebentar" Ia ikut memakan makanannya, dan menuangkan air putih di gelasnya.

   Aku hanya manggut-manggut tanda mengerti. "Um.. Apa kau yang memindahkanku ke kasur?" Aku kembali mengingat, bahwa tadi malam aku tidur di sofa, bukan di kasur.

   Niall mengangguk "Jam 5am tadi aku bangun. Dan melihatmu kedinginan tidur di sofa, jadi aku memindahkanmu. Lalu aku turun untuk menunggu kak Josh untuk pamit pulang. Tapi waktu kak Josh keluar dari kamarnya, ia memintaku untuk stay disini beberapa jam, karena dia ada urusan." Niall menjelaskan panjang lebar.

   "Hm.. Begitu ya.."

#Skip

   Setelah sarapan, Niall mengajakku keluar. Mungkin ia akan mengajakku ke danau seperti biasa. Tapi kali ini aku terlalu canggung untuk berada di dekatnya. Tidak biasanya aku seperti ini. Aku menundukkan kepala, berjalan dengan melihat kebawah, ke arah kaki ku, dimana mereka saling beradu dengan tanah.

   Dari tadi, kami berdua, maksudku aku dan Niall berjalan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku ingin menanyakan untuk apa dia mengajakku ke danau? Tapi aku tidak berani untuk menanyakannya.

   "Aku ingin membicarakan sesuatu padamu." Seperti ia bisa membaca pikiranku.

   Aku melihat ke arahnya. 'Bagaimana bisa dia membaca pikiranku? Aneh'

Loved You First (Niall Horan love story)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang