Bab 6

1.8K 234 33
                                    

Kembali ke istana, disana sangat ramai dan riuh. Hiruk pikuk kerajaan yang di pimpin oleh Revan sangatlah bagus. Sejak kerajaan itu di pimpin oleh Revan, semua rakyat menjadi sejahtera dan damai. Namun, sampai detik ini sang raja tidak ingin menikah bahkan memiliki calon ratu saja tidak mau. Ayah dan ibu suri selalu berusaha menjodohkan Revan dengan anak-anak bangsawan lainnya.

"Ayah ibu, aku mohon... Jangan menjodohkan ku dengan gadis manapun lagi. Aku masih tujub belas tahun, aku rasa aku belum siap untuk menikah." sahut Revan.

"Tapi nak, usiamu sudah cukup untuk memiliki calon ratu. Kamu harus memilihnya," sahut Diana.

"Hmmm, benar apa kata ibumu... Ayah akan membuat pengumuman mengadakan dan mencari kandidat calon ratu untukmu." sahut Alexis.

"Ck... Aku tidak setuju, aku bisa mencari calon ku sendiri." sahut Revan.

Revan seme ya gaes disini, Reihan uke... Kembar tapi sifat dan karakter...

"Ya sudah, ayah dan ibu tidak akan memaksa lagi." sahut Diana.

Kemudian, Revan berbicara. "Ayah ibu, aku bermimpi bertemu seseorang yang mirip denganku. Apakah aku terlahir kembar?"

Mendadak Alexis dan Diana merasa tercekat, lalu Alexis berbicara. "Ya, dulu kau terlahir kembar. Namun saudara kembarmu meninggal dan tidak bisa tertolong."

"Benarkah seperti itu? Aku mendengar desas desus kerajaan terdahulu, jika terlahir kembar akan membawa sial dan kutukan. Dan kalian para orang tua harus memilih salah satunya? Cerita bodoh macam apa ini? Masih percaya dengan hal seperti itu." sahut Revan.

"Nak, apa yang ayahmu katakan itu benar. Kalian hanya beda lima menit saja. Tapi saudara kembarmu, adikmu meninggal saat..." Diana tak tahan menahan air matanya.

Setelah tujuh belas tahun, Diana baru ingat kalau ia memiliki anak kembar satu lagi yang masih hidup. Diana pergi berlari keluar dari kamar Revan, Revan ingin mengejar ibunya namun di tahan oleh Ayahnya. "Biarkan ibumu tenang dulu..."

"Tapi ayah..." sahut Revan.

"Biarkan dulu..." sahut Alexis.

Diana berdiri di dekat jendela dan menatap kearah luar. Ia bertanya-tanta bagaimana kabar anaknya satu lagi. "Reihan, maafkan ibu nak... Ibu berharap kau baik-baik saja di luar sana."

Diana baru ingat, ia memanggil pengawal. Pengawal itu datang lalu menghadap ke Diana. "Hormat hamba yang mulia ibu suri, hamba siap menjalankan perintah anda."

"Pergilah cari Diego dan Maria, cari tahu apakah mereka baik-baik saja." sahut Diana.

"Baik yang mulia, saya undur diri dulu." sahut pengawal itu.

Pengawal atau perajurit itu pergi mencari tau keberadaan Diego dan Maria. Diana berharap mereka membesarkan atau menjaga Reihan dengan baik. Tapi ia juga tidak yakin, akan menemukan keberadaan Diego dan Maria. Revan datang kekamar ibunya, lalu berbicara. "Maafkan aku bu..."

"Tidak apa-apa nak... Kita makan siang dulu yuk, ayahmu pasti sudah menunggu." sahut Diana.

Diana dan Revan pergi keruang makan, terlihat Alexis sedang melamun di meja makan. Entah apa yang ada di pikiran Alexis. "Aku merasa berdosa telah membunuh anak kandungku sendiri, seharusnya aku tidak perlu melakukan itu padanya."

Diana yang melihat itu langsung berbicara. "Suamiku, apa yang sedang kau pikirkan?"

Alexis terkesiap lalu berbicara. "Oh, maafkan aku... Aku hanya teringat sesuatu..."

"Ayah, kita makan dulu... Ayah jangan melamun lagi. Mari makan..." sahut Revan.

Alexis dan Revan tidak tahu, karena ada rahasia besar yang sudah di sembunyikan oleh Diana. Hanya menunggu saat yang tepat, si kembar kembali dan muncul di hadapan mereka. Ia akan muncul saat huru hara di semua kerajaan itu sudah mulai tidak terkendali. Sang peri cantik, bernama Athena sedang memantau perkembangan si kembar yang terbuang. Ia selalu mengawasi Reihan dari istana peri.

BL- KING ROYAL AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang