28 End

771 80 22
                                    

Reihan, Kenzo, dan Raffa sampai duluan di sumber bencana tepatnya di Youter. Rei merasakan ada yang datang. "Raffa, ada yang datang kita sembunyi dulu."

Raffa mengangguk, lalu mereka berdua pergi bersembunyi. Rei merasakan dan mengenal aura ini. "Kenapa Revan kemari? Jangan-jangan ayah memberitahu mereka."

Rei masih bersembunyi, saat Revan, Johny, Deru, Rino, dan Debora sampai di gua Youter Rei langsung menyapa mereka. "Kenapa kalian kemari?"

Revan yang senang melihat kembarannya itu berbicara. "Adikku, kemana saja kamu selama ini? Kenapa tidak memberi tahu kami kalau kamu menghadapi kesulitan ini sendirian?"

"Apakah ayah memberi tahu kalian? Aku baik-baik saja, tapi seharusnya kalian tidak kemari." sahut Reihan.

Johny memanyunkan bibirnya. "Kamu ini, kami kesini karena mengkhawatirkanmu. Tapi, siapa dia?"

"Oh dia Raffa, pengawal yang Ayah perintahkan untuk menjagaku. Dia..." sahut Reihan.

"Salam, aku..." sahut Raffa tapi tidak melanjutkan kata-katanya karena menahan sakit kakinya di injak Rei.

Mereka semua berkumpul lalu melanjutkan perjalanan mereka semakin jauh masuk kedalam. Rei merasakan ada yang tidak beres. "Tetap bersama, ini..."

Raffa kemudian berbicara. "Aku merasakan aura yang berbeda-beda disini."

Revan juga merasakan hal yang sama, Reihan berbicara. "Revan, jaga Debora tetap di sampingmu."

Revan menarik tangan Debora agar tetap di sampingnya, Johny, Deru, dan Rino merasakan kalau ada yang salah. 

"Rei, sepertinya ada..." Johny tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat sesuatu di depan mereka.

Reihan terdiam, lalu berbicara. "Perhatikan langkah kalian, kita di sarang Arwah. Hati-hati kantong-kantong yang bergelantungan itu, adalah telur iblis."

Mereka semua mengangguk, ada sebuah cahaya putih namun itu bukan pintu atau apapun, melainkan kantong Arwah. Dari sana terlihat bayangan bayangan hitam berhamburan keluar, berjalan, merangkak, dan bayangan hitam itu menyerang mereka semua.

"Hati-hati..." seru Deru.

Wuuussh
Sruut
Sruuut

Mereka semua melawan bayangan hitam itu, Reihan dan Raffa berpencar menyerang dari sudut yang berbeda.

Cetaaaasss

Reihan tau dari mana mereka berasal, Rei menghentakan kakinya dan kubah emas muncul lalu menghancurkan bayangan hitam itu. Tapi bersamaan dengan musnahnya itu semua datang seseorang dengan tawa yang menggelegar.

"Ahahahahhaha... Ternyata dua anak kembar bodoh dan teman-temannya ada disini... Sayang sekali, kerajaan Grandelous tidak ada yang menjaganya... Aaaah dengan begitu Armeida bisa menyerang Grandelous sangat mudahnya." seru Arfan dan di sampingnya ada Gery.

Reihan tersenyum misterius, lalu berbicara. "Ooh pecundang, dari dulu kalian hanya bisa mengharapkan kekuasaan."

"Si tengik tidak tau diri, kau sudah mati kenapa kau hidup kembali?" sahut Arfan.

"Sayangnya aku tidak akan bisa mati sebelum kalian musnah." sahut Reihan.

"Omong kosong, kau tidak akan bisa memusnahkan kami." sahut Gery.

Wuuussshh
Cetaaaaas

Arfan menyerang Reihan dan yang lainnya, sementara Gery menyerang kantong-kantong iblis itu untuk membangunkan para iblis. Raffa melihat Gery, lalu Raffa menyerang Gery.

BL- KING ROYAL AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang