Bab 18 END

1.2K 115 28
                                    

Pengorbanan

Reihan terkejut, ia melihat sebuah peti mati bertutup kaca diatasnya. Reihan melihat isi didalamnya, saat melihat apa yang ada dilamnya Reihan semakin tidak menyangka kalau Armen berbuat seperti itu.

"Kakek, Ini kakek Grandelous... Tapi, apa yang mau Armen lakukan?" gumam Reihan dalam hati.

Reihan buru-buru pergi sembunyi saat mendengar suara pintu terbuka. Armen berbicara. "Kau tau ayahku tercinta? Adikku disana sedang bersenang-senang bersama keluarganya yang baru saja berkumpul kembali. Ini semua salahmu, jika kau tidak mengabaikanku, kau pasti tidak akan menderita seperti ini. Huh, andai saja aku bisa mengusai semua kerajaan didunia ini, kau akan ku bebaskan."

Armen pergi kembali keluar dari ruangan itu, saat merasa sudah aman Rei keluar kembali. Rei menbuka penutup kaca itu, saat Reihan menyentuh denyut nadi. Reihan terkejut saat menyentuhnya. "Apa? Masih hidup?"

Reihan tersenyum misterius lagi, lalu Rei mencari sesuatu untuk merubah isi peti itu. Rei menemukan caranya, lalu Rei merubah benda unyuk mengganti Kakek Grandelous, lalu Reihan pergi membawa Grandelous yang asli ke suatu tempat. Reihan membawa Grandelous yang asli ke sebuah tempat yang sangat jauh. Di dalam gua itu, di jaga oleh ular putih.

Ia membaringkan tubuh Kakek Grandelous. Lalu Reihan mengobati semua luka Grandelou, kemudian tubuh kakek Grandelous di angkat oleh akar-akar dan akar-akar itu membalut tubuh Grandelous. Reihan pergi dan membuat segel di pintu gua itu. Reihan berbicara. "Jaga kakekku, Sanyen..."

Sanyen adalah nama ular itu, ular itu patuh dan menjaga Grandelous. Reihan keluar dan pergi dari sana, sebelum ia pergi Reihan membuat segel di pintu dan hanya dia yang bisa membuka kembali segel itu. Rei pergi mengunjungi Athena.

Sriiiiing

Athena melihat Reihan yang datang mengunjunginya. "Reihan, anakku.... Ada apa nak?"

"Ibu Peri, maaf kan aku mengunjungimu tiba-tiba... Aku menemukan kakek Grandelous." Sahut Reihan.

Athena tersenyum lalu berbicara. "Kau sudah menemukan jawabanmu anakku, sekarang tugasmu adalah membangunkan Grandelous."

"Bagaimana caranya?" tanya Reihan kembali.

"Pengorbanan..." sahut Athena.

"Huh? Apa yang harus aku korbankan ibu peri?" tanya Reihan kembali.

Athen memejamkan matanya ia memberi Reihan penglihatan. Ketika selesai Reihan berbicara. "Aku mengerti, terimakasih ibu peri. Aku pergi dulu."

Athena mengangguk, wajah Athena tampak sedih, ia tidak dapat membantu Reihan untuk hal ini. Hanya Reihan yang mampu menyelesaikan semuanya, Reihan kembali kegua menemui kakeknya. Reihan melakukan sesuatu, ia mengobati kakeknya dengan kekuatan yang ia miliki. Sesuatu yang menyegel Grandelous sangat kuat, Reihan tau sepertinya Grandelous sendirilah yang menyegel kekuatan miliknya sendiri.

"Sanyen, aku tidak sanggup lagi..." seru Reihan kepada Ular putih itu.

Ular putih itu masuk kedalam tubuh Reihan, kilatan cahaya putih menyambar-nyambar di dalam gua itu. "Kakek aku mohon, kembalilah... Ini aku cucu mu, kakek... Bantu Reihan..."

Reihan terus berusaha membangunkan Grandelous, Reihan melakukan itu sekuat tenaganya.

Splaaaasssh
Wuuussshhhh

Sriiiing sriiiing

Kilauan cahaya menyilaukan mata muncul, gua itu kini menjadi sangat terang dan terang sekali.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di istana saat ini sedang terjadi perperangan, kali ini Armeida menyerang secara brutal. Mereka menciptakan monster yang sangat mengerikan, para penyihir tertua juga bermunculan dari segala penjuru. Mereka sangat ingin menguasi Grandelous.

BL- KING ROYAL AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang