Bab 11

1.4K 186 14
                                    

Munculnya Sang Keabadian.

Wuuusshhh

Sreeeet kreeek

Tubuh Juno terbelah dua dan Juno pun mati di tangan Reihan. Rei meremas jantung Juno yang ada di tangan Reihan. Reihan tersenyum sangat mengerikan, lalu Tatiana, Feby, Gery, dan Argan mundur. Saat mereka akan keluar dari ruangan itu, Reihan berdiri di pintu menghalangi mereka keluar.

"Katanya mau bersenang-senang, kenapa terburu-buru akan pergi?" seru Reihan.

Gery saling pandang dengan Argan, lalu Tatian dan Feby saling memberi kode. Reihan hanya tersenyum sinis, kemudian serangan secara Acak muncul dari mereka berempat.

Wush
Wuuush

Sreeeek sreeeek

Reihan berhasil menghindar, tapi serangan tak kasat mata dari Reihan berhasil melukai mereka.

Sreeet

Sreeet

Sreeet

Sreet

Tatiana, Feby, Gery, dan Argan terluka, Argan berbicara. "Sial, siapa dia sebenarnya? Kita harus pergi, cepat."

Mereka pergi menerobos atap gudang itu, Johny, Deru, Rino, dan Debora melihat mereka yang terbang menjauh. Geng Johny mengejar mereka, sementara itu dari belakang mereka Reihan berjalan dengan santainya. Waktu di hentikan, Reihan terlihat berjalan biasa, namun sebenarnya Reihan tengah berlari dengan sangat cepat.

Tatian, Gery, Feby, dan Argan di hadang oleh Johny, Rino, Deru, dan Debora. Johny berbicara. "Dimana Reihan? Apa yang kalian lakukan padanya?"

"Ck... Kami tidak melakukan apapun padanya." sahut Gery.

"Dasar pembohong, terakhir kau membawanya ke gudang. Mana dia?" seru Deru.

"Ya dia sudah mati." sahut Tatian se enak jidatnya.

Tiba, pusaran seperti badai tornado mendekat kearah mereka. Yang membuat mereka terkejut adalah, Tubuh Juno yang terlempar dari pusaran asap itu dengan keadaan utuh dan masih hidup. Didalam pusaran tornado seperti asap putih itu ada Reihan, asap itu perlahan hilang dan memunculkan sosok Reihan yang tersenyum sinis, sambil memegang Leher Juno.

"Hah, kita belum selesai bersenang-senang bukan? Aku sudah selesai bersenang-senang dengan bocah payah ini. Ni Aku kembalikan," seru Reihan sambil melempar Juno kearah Argan dan gengnya.

Reihan berjalan kearah Johny, dan berdiri di samping Johny. Johny berbicara. "Kamu tidak apa-apa?"

"Aku baik-baik saja, aku tidak tau salahku apa? Tapi kenapa mereka ingin membunuhku?" sahut Reihan.

Argan mencemooh. "Ciiih, kau ingin tau kenapa kami ingin membunuhmu? Gery, beritahu mereka."

"Baiklah Yang mulia, kenapa kami ingin membunuh kalian? Tentu saja, kalian adalah penyihir pengkhianat. Orang-orang dari kerajaan Grandelous harus kami musnahkan." sahut Gery.

"Ya, kami para penyihir bangsawan dan tertua, harus membinasakan kalian."sahut Feby.

Reihan tertawa. "Ahahahaha, benarkah? Jika tebakanku benar, kalian dari Kerajaan Armeida? Wajar saja, kalian ingin membunuh kami. Karena kalian ingin merebut kekuasaan Grandelous bukan?"

BL- KING ROYAL AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang