Prolog

11.3K 459 84
                                    

Hai.. apa kabar?😳
Aku akhirnya kembali dengan cerita baru nih😁

Ini cuma cerita ringan ya, jangan serius-serius. Kita have fun aja di novel ini, okay?

⚠️Ini hanya cerita fiksi, jangan disangkutkan dengan dunia nyata⚠️
Jadilah pembaca yang bijak ya.
Dalam dunia oren, apapun bisa terjadi ya readers 😁

Update setiap hari kecuali ada halangan 💕

Happy Reading 💙

*

*

Seorang remaja berseragam putih abu-abu kini duduk dengan menaikkan kedua kakinya ke atas kursi panjang dan bersandar pada dinding yang terbuat dari kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang remaja berseragam putih abu-abu kini duduk dengan menaikkan kedua kakinya ke atas kursi panjang dan bersandar pada dinding yang terbuat dari kayu.

Remaja laki-laki itu kini menjepit satu putung rokok di bibirnya dan menyalakan korek miliknya. Detik berikutnya sebuah kepulan asap keluar dari mulut serta hidung remaja laki-laki itu.

"Nak Tay mau kopinya sekalian?" tanya seorang wanita yang cukup tua kepada Tay, remaja yang tadi menyesap rokoknya itu.

"Kasih prenagen aja bik," sahut Off, salah satu teman satu geng Tay.

Tay memutar bola matanya malas. Tay benci saat Off datang, karna semuanya akan menjadi kacau akibat tingkah absurd temannya itu.

"Yaudah kopi satu ya bik," jawab Tay akhirnya tanpa mempedulikan Off.

"Gak sekalian korannya, Tay? Biar kayak kakek gue jaman penjajahan. Kopi, koran, rokok," sindir Off.

Tay menyesap rokoknya dengan kesal tanpa menjawab ocehan Off lagi, karna Tay tau, jika Tay membalasnya, akan ada ocehan lainnya yang akan datang dan membuat Tay semakin stres.

"Ini kopinya ya Nak Tay," ujar bibi pemilik warung tempat Tay dan Off berada.

"Makasih ya bik," ujar Tay.

Tay meletakkan rokoknya di asbak dan langsung menyeruput kopinya.

"Aaahhhhh," ujar Off.

Tay yang mendengar itupun menatap Off dengan kesal, "apaan sih lo?"

"Gue mewakili lo bilang 'Ahh'. Lo gak asik banget habis minum kopi malah diem, gak bilang 'Ahh'," jawab Off.

Tay hanya bisa menggeleng heran dengan tingkah Off.

Tiba-tiba sebuah motor berwarna merah berhenti di depan warung tempat Tay dan Off berada.

"Tay, markas kita di serang!" ujar seorang laki-laki yang sedang berada di atas motor itu.

Tay yang mendengar itupun menggertakkan giginya kesal, "Siapa yang nyerang?"

"Biasa, Hyperion!" jawab laki-laki itu.

My Cutie Tea(cher) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang