Tay berjalan menuju gedung kelas sepuluh sambil bersiul dengan kedua tangannya masuk ke dalam saku celana.
Keadaan gedung itu masih sangat sepi karna jam pelajaran masih berlangsung, namun Tay sudah keluar dari kelasnya untuk menjemput New yang kini sedang mengajar di kelas sepuluh. Tay ingin melihat kekasihnya sedang bekerja.
"Gue tau gue cakep kok," ujar Tay kepada dua orang siswi yang melewatinya sambil menatap ke arah Tay dengan decak kagum.
Tay memang tampan, dan semua siswa-siswi yang melihatnya mengakui itu. Bahkan para guru-guru pun mengakui itu. Dan banyak yang kagum dengan ketampanan Tay karna sejauh ini Tay tidak memiliki cap Playboy atau Fuckboy layaknya novel-novel bergenre fiksi remaja.
Tay hanya brutal dan menyeramkan.
Brakk.
Seorang siswi menabrak tubuh Tay hingga seluruh barang bawaannya jatuh ke lantai. Tay menatap gadis itu yang kini berlutut mengambil barang-barang nya.
"Sengaja ya? Biar gue bantu? Najis," ujar Tay sebelum kembali melenggang pergi meninggalkan gadis itu.
Gadis tadi mengepalkan tangannya dengan kuat.
"Ih! Nyebelin!" Gumam gadis itu.
Tay kembali berjalan sambil menatap papan nama di depan pintu kelas. Tay sedang mencari kelas sepuluh IPA lima.
Dan senyuman Tay mengembang saat melihat kelas yang ia cari-cari.
Tay langsung berjalan menuju jendela kelas itu dan mengintip ke dalam kelas.
Kini Tay bisa melihat New yang sedang menjelaskan tentang beberapa rumus ke muridnya.
New terlihat berwibawa saat sedang mengajar, namun saat sedang bersama Tay, New terlihat sangat menggemaskan.
Tay tak bisa berhenti tersenyum melihat New dari luar jendela.
Tapi ada sesuatu yang membuat senyuman Tay kini memudar.
Tay memang bahagia melihat New, tapi kenyataan bahwa kelas itu sangat ricuh dan tak mempedulikan New membuat Tay mulai kesal.
New terlihat tetap menjelaskan materi, sedangkan seluruh muridnya kini tak ada satupun yang menatap ke arah New.
"Sial, gak punya otak. Gak punya sopan santun!" Maki Tay.
Dan kini Tay bisa melihat New yang berusaha menenangkan murid-murid nya dengan menyuruhnya diam. Namun murid-murid itu malah tertawa dan terlihat tak mempedulikan New.
Tiba-tiba saja seorang siswa laki-laki berjalan ke arah New dan mulai mengolok-olok New dengan mengambil buku New, dan menghapus papan yang berisi tulisan New sambil tertawa.
Tay yang melihat itu pun mengepalkan tangannya dengan kuat. Tay tak bisa diam lagi.
Tay langsung berjalan menuju pintu masuk kelas itu dan—
BRAKKK.
Tay menendang pintu kelas itu dengan kuat dan berjalan menuju laki-laki yang kini berdiri di samping New.
Bughhhh.
Tay langsung memukul wajah laki-laki itu.
"Tay!" New mendelik kaget melihat apa yang kini terjadi di depannya.
Tay menarik kerah baju seragam laki-laki itu dengan mata berkilat tanda ia sangat marah sekarang.
"Lakuin lagi.. ayo lakuin lagi!!!!" Tay mendorong tubuh laki-laki itu dan langsung menarik tangan laki-laki itu ke belakang tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Tea(cher) | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 "Buka buku kalian halaman lima belas." "Buka hati Pak New untuk saya aja gimana?" "Tay, saya mohon diam." "Sudah pak. Saya sudah diam, diam-diam mencintai bapak." "Tay! Kamu saya hukum ya?!" "Siap pak! Mau hukum pakai apa? Bo...