Tay menatap Bright dengan tajam, tangannya masih mencengkram tangan Bright dengan kuat.
New yang melihat itu pun langsung berdiri dan mencoba melepaskan tangan Bright dari cengkraman Tay.
"Lepasin Bright, Tay!" Bentak New.
Tay tak mempedulikan New dan masih menatap Bright tajam.
"Gue cuma lagi ngobrol sama Pak New—"
"Sambil peluk? Gila lo!"
"Tay! Kamu kenapa sih?! Lepasin Bright dulu!" New menarik tangan Tay hingga akhirnya cengkraman itu terlepas.
New langsung berdiri menutupi Bright dari pandangan Tay.
"Tay, kamu kenapa sih?! Kenapa kamu cengkram tangan Bright kayak gitu?! Bentak New.
"Dia meluk, Pak New!"
"Trus kenapa?! Saya baik-baik saja dengan itu," balas New.
Tay menggertakkan giginya dengan kuat, "tapi saya tidak baik-baik saja."
"Tay, jangan buat kegaduhan. Saya dan Bright sedang membahas laporan. Jangan ganggu kita."
"Ini sudah jam pulang, kenapa masih disini? Laporan bisa dikerjakan besok," balas Tay.
New menghela nafasnya panjang, "Tay, kalau sekarang ada waktu, kenapa harus menunda hingga besok?"
"Sekarang Pak New tidak ada waktu," balas Tay.
New mengerutkan keningnya, "kenapa tidak?"
Tay langsung menutup laptop New, lalu memasukkan laptop itu ke dalam tas New.
Tay menggendong tas New, dan langsung menggenggam tangan New, "karna sekarang waktunya Pak New pergi sama saya."
"Tay! Tas saya—"
"Ayo pergi." Tay langsung membawa New pergi dari ruangan itu.
"Tay!!!! Mau kemana?!!"
"Tay! Lepasin saya!"
"Tay!!"
Tay tak mempedulikan teriakan New dan memilih untuk tetap menarik New keluar dari ruangan itu.
Bright yang melihat itu hanya bisa menggeleng heran.
***
Tay menghentikan motornya di sebuah restoran, lalu menatap New yang kini duduk di belakangnya melalui kaca spion.
Ya, Tay tadi menarik paksa New dan membawa New untuk pulang bersamanya walaupun dipenuhi drama seperti biasanya.
"Silahkan turun, Pak New." Tay memberikan tangannya ke arah New, namun New memukul tangan Tay dengan kesal, lalu turun motor.
"Kenapa kesini?! Saya mau pulang!" Ujar New dengan kesal.
Tay yang sudah membuka helmnya pun terkekeh dan membantu New membuka helmnya.
"Mau pulang tapi malah turun dari motor juga," sindir Tay.
"Y-ya itu karna kamu berhenti disini!" Balas New dengan salah tingkah.
Tay tersenyum dan mencubit pipi New gemas, "gemesin banget sih guru gue satu ini, jadi sange deh."
"Tay!" New menghempaskan tangan Tay dengan kesal.
Tay terkekeh dan menggenggam tangan New, "ayo masuk, Pak New."
"Tay, mau ngapain—"
"Mau check in," balas Tay.
"Tay!"
"Ya mau makan lah Pak, kita kan lagi ada di restoran."
New mendengus kesal, "saya tidak lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Tea(cher) | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 "Buka buku kalian halaman lima belas." "Buka hati Pak New untuk saya aja gimana?" "Tay, saya mohon diam." "Sudah pak. Saya sudah diam, diam-diam mencintai bapak." "Tay! Kamu saya hukum ya?!" "Siap pak! Mau hukum pakai apa? Bo...