SORRY, JAE.
-oOo-
Keadaan Jaehyun semakin parah. Dia sudah tak bisa masuk sekolah lagi, dan sekarang dia sedang berada di atas ranjang rumah sakit dengan selang yang berakar pada cairan infus.
Tak banyak orang tau, bahkan yang tau keadaannya sekarang hanya Pamannya, Eunwoo dan Wali kelasnya. Pamannya sudah memberikan surat izin agar Jaehyun tak bersekolah dulu.
Disini, Jaehyun bisa melihat Eunwoo dan Pamannya yang tengah menatapnya khawatir. Dia tak bisa melihat kedua orang yang sangat dia bangga dan sayangi melihatnya dengan tatapan yang menyedihkan.
" Woo... Paman.. Kalian jangan bersedih, aku baik baik saja, kan kalian sendiri yang berbicara padaku, aku pasti bisa sembuh " Senyum tipis dari bibir pucat itu membuat hati keduanya merasa lebih sakit. Jaehyun berusaha menyakinkan mereka jika dia akan sembuh agar mereka tak bersedih lagi.
Bahkan sampai dia terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit, bibir pucat itu masih menyuguhkan senyum manisnya.
Eunwoo tersenyum tipis. Jaehyun bisa melihat di wajah Eunwoo terdapat sebuah jejak air mata. Dia pasti habis menangis.
" Iya Jae.. temen gue kan kuat, gue percaya kok " Eunwoo mengelus pundak Jaehyun.
" Iya, paman juga. Keponakan paman itu paling kuat!! " Pamannya tersenyum, berusaha menyakinkan Jaehyun.
Jaehyun tersenyum senang melihat kedua orang yang dia sayang tak memandangnya sedih lagi.
Padahal, dihati kecilnya, dia sudah tak tahan lagi, penyakitnya sudah mengalahkan rasa kuatnya. Dia menyerah sekarang.
-oOo-
Pada malam harinya, Jaehyun terbangun dari tidurnya, dia baru saja bermimpi tentang dia dan Taeyong sedang melihat senja, dan di mimpi itu, dia bisa melihat Taeyong begitu bahagia bersamanya. Jaehyun tersenyum sendiri ketika mengingat mimpi itu.
"HAHAHA JAEEE!!! Sinii!! Senjanya bagus bangetttt" Taeyong berteriak kegirangan sambil menunjuk-nunjuk senja seperti anak kecil yang menunjuk sebuah mainan.
Jaehyun yang melihat itu tersenyum dan menghampiri Taeyong.
Dia genggam jari lentik itu, dan Jaehyun berjalan menuju ke tepi pantai.
Jaehyun menunjuk senja yang hampir tenggelam.
"Lihat itu, Tae. Cantik, sama seperti kamu."
Ucapan Jaehyun itu sontak membuat pipi Taeyong memerah sempurna. Dia memukul lengan Jaehyun pelan.
Jaehyun yang melihat rona merah itu hanya terkekeh geli sambil mencubit pipi Taeyong pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Jae. [ ✓ ]
Teen Fiction[ STATUS COMPLETED ] BXB/GAY/BL/HOMO/YAOI | ANGST | HURTS | HARS WORD | SCHOOL LIFE | LOCAL [ Warning ⚠️ ] ⚠️ Banyak adegan kekerasan & bullying ⚠️ Jaehyun hanya ingin Taeyong sedikit menghargai dirinya, apa seorang yang tuli ini tak boleh menyukai...