[ 22 ] Damai di Pelukan Taeyong

2.4K 148 65
                                    

Playing Now.
🎶 Sampai Jadi Debu - Banda Neira - 🎶



SORRY, JAE.

SORRY, JAE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Keadaan Jaehyun sekarang ini sudah tak bisa dikatakan baik lagi. Malah sudah terlihat buruk, sangat buruk.

Jaehyun sekarang sedang mengalami masa kritisnya. Dia hanya bisa terbaring lemah dengan tubuh yang pucat dan kurus diatas ranjang rumah sakitnya. Lihatlah rambut coklat yang dulu sangat tebal, sekarang rambut itu sudah banyak yang rontok di atas bantal yang berbalut kain putih khas rumah sakit. Rambut itu sudah terasa dan terlihat sangat tipis.

Keadaan sedih ini dimulai dengan Jaehyun yang merasakan sakit yang amat sakit pada kepalanya, lalu dia pingsan dan dokter Doyoung mengatakan dia kritis.

"Aku tak bisa menyimpulkan Jaehyun akan pergi sekarang atau tidak, tapi.. dia sedang kritis sekarang, dan aku berharap dia kuat dan akhirnya akan sadar.." Ucapnya sambil mengelus rambut Jaehyun. Jaehyun sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri..

Eunwoo tak lupa memberikan surat itu kepada Doyoung dan memberitahukan kepada kedua Orang tua Taeyong mengenai Jaehyun yang ingin mendonorkan ginjalnya untuk anak mereka.

Orang tua Taeyong bahkan sempat menangis karena merasa bersalah dan menyesal, karena tak dapat mencegah anak mereka agar tak membuat sakit hati seorang yang baik seperti Jaehyun. Dan malahan sekarang, Jaehyun mengatakan bahwa dia akan mendonorkan ginjalnya untuk anak mereka. Mereka bahkan tak tahu penyakit Jaehyun jika tak diberitahu oleh Pamannya. Mereka semakin merasa bersalah. Mereka berjanji tak akan memberitahu penyakit yang diderita oleh Jaehyun. Mereka tak ingin anak mereka bertambah sedih dan menyesal. Paman Jaehyun dan Eunwoo-pun setuju.

Yang membuat mereka bertambah sakit adalah, Jaehyun-lah yang sudah menyelamatkan anak mereka dari kejadian pemerkosaan yang telah anak mereka alami.

Bahkan tak sedikit juga, orang tua Taeyong secara bergantian gemar mengunjungi Jaehyun di ruangannya. Mereka secara bergantian melihat kondisi Jaehyun. Jujur, mereka merasa sama sedihnya.

Di sisi lain, ketika Doyoung membaca surat yang Jaehyun berikan itu, ia tak bisa menahan tangisnya. Dia terduduk lemas sambil meremas kertas itu sampai kusut.

" Jaehyun... aku akan menuruti permintaanmu untuk yang terakhir kalinya.. aku akan berusaha mengikhlaskanmu, Jae.. " Ucap Doyoung dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk matanya.

"Aku akan mengatakan kepada temanku yang akan mengoperasi Taeyong untuk mendonorkan ginjalmu untuknya.."

Dia sedih, pasien baiknya yang ia anggap sebagai anaknya akan segera pergi.. Walaupun dia sendiri tak yakin tentang itu. Dia mengelus rambut tipis Jaehyun, tersenyum tipis dan meninggalkan ruangan Jaehyun dengan perasaan tak menentu.

Sorry, Jae. [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang