[ 23 ] Terimakasih, Jaehyun. [ END ]

2.9K 162 32
                                    

SORRY, JAE.

SORRY, JAE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-oOo-


Beberapa hari berjalan. Jenazah Jaehyun sudah dikuburkan sesuai dengan permintaan terakhirnya, di samping makam Mamanya.

Dan sekarang ada Eunwoo, kedua orang tua Taeyong, dan Paman Jaehyun yang berada di ruangan inap Taeyong. Mereka semua sedang menunggu Taeyong untuk sadar setelah melalui operasi transfusi ginjal.

Paman Taeyong mengetahuinya? Iya. Dia mendengar percakapan Jaehyun dan Eunwoo dulu. Dan akhirnya Eunwoo menjelaskannya lebih detail lagi.

Taeyong membuka matanya perlahan dan merasakan nyeri pada bagian perutnya.

" Taeyong? " Ucap mereka bersamaan.

" Akhirnya kamu sadar juga pasca operasi nak.. operasi transfusi ginjal kamu berhasil.. " Ucap Mama Taeyong dengan senyum yang merekah sambil mengelus surai cokelat milik sang anak.

"Mama.. Papa.. Eunwoo.. Paman" Dia menyebutkan nama orang-orang yang berada di ruangannya sambil memegang punggungnya yang terasa sakit dan nyeri.

" S-siapa yang mendonorkan ginjal untuk Taeyong, Ma? " Tanya Taeyong. Dia takut jika Jaehyun yang mendonorkannya.. Dan semua orang disana hanya mematung diam. Tak berniat menjawab pertanyaan Taeyong.

" Kenapa kalian semua diam? Jawab Taeyong!! " Teriaknya, dia semakin panik, apakah pemikiran dia benar? Jaehyun yang memberikan ginjalnya untuknya?

Taeyong menolehkan pandangannya ke arah Papanya.

" Papa? " Taeyong menatap Papanya. Dan sama, Papanya hanya diam. Tak berniat menjawab.

Eunwoo berjalan menuju bangsal Taeyong. Dia memberikan sebuah surat. Taeyong menerimanya dan dia melihat semua orang keluar, kecuali Eunwoo.

" Buka aja, itu surat dari pendonor lu yang dititipin ke gue "

Taeyong menatap bingung, lalu dia membuka surat tersebut.

Taeyong membuka surat tersebut. Dia terkejut ketika membaca isi surat yang Jaehyun berikan.

Isi surat :

Hai Taeyong, Ini aku Jaehyun. Mungkin kamu baca surat ini pas aku udah gak ada di dunia ini.

Maaf selalu bikin kamu risih karena kamu harus disukain orang tuli kaya aku. Kamu benar, gak seharusnya orang tuli kaya aku ini suka sama kamu, aku gak pantas. Selama ini perjuangan aku gak pernah kamu hargain selama 3 tahun ini suka sama kamu, aku gak masalah sama hal itu, aku anggap bullymu ke aku itu bentuk kamu udah ngehargain aku ada di hidup kamu.

Maaf Taeyong, aku gak bisa ngelakuin apapun. Aku cuma bisa ngasih salah satu ginjalku buat kamu. Semoga dengan ini kamu bisa menghargaiku ya.. Maaf gak bisa ngasih semua yang kamu pengen.

Sorry, Jae. [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang