SORRY, JAE.
-oOo-Jaehyun telah sampai di rumahnya, dia memasuki rumah tersebut dan masih sepi, dia berfikir mungkin pamannya belum pulang dari tokonya, akhirnya dia menutup pintu rumah dan berjalan ke kamarnya.
Dia masuk dan tak lupa mengunci pintu itu. Dia ingin membersihkan badannya dengan mandi. Dia lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Setelah selang beberapa menit, dia keluar dengan menggunakan baju setelan santai. Dia berjalan ke arah meja belajarnya, dia tak lupa meminum obatnya.
Setelah selesai dengan acara meminum obatnya, dia duduk di depan cerminnya, dia mengambil kotak obat yang berada pada meja di bawah cerminnya. Dia lalu mengobati luka yang disebabkan oleh kedua laki-laki itu ketika dia berusaha menyelamatkan pujaan hatinya. Cinta remaja.
Selesai mengobati lukanya, dia membereskan mejanya dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam.
" Pasti paman sudah pulang, mungkin dia kelelahan dan akhirnya beristirahat dan mengira aku juga sudah makan di luar, tak apa deh, aku mau istirahat saja "
Jaehyun berdialog sendiri, yang akhirnya memutuskan untuk tidur, dia tak sabar melihat Taeyong, apakah setelah ini Taeyong akan berubah baik padanya seperti di novel-novel? Semoga ya..
-oOo-
Hari Senin telah tiba, Jaehyun saat ini tengah sibuk mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah. Dia tak pernah melupakan kacamatanya, alat bantu pendengarannya dan juga obatnya.
Setelah mendapati semua itu telah lengkap, dia berjalan keluar kamar untuk sarapan bersama Pamannya.
" Pagi Paman! " Sapa Jaehyun dengan senyum manis.
" Selamat pagi juga, keponakanku. Kamu terlihat sangat semangat sekali hari ini, Jaehyun. " Pamannya membalas sapaannya dan ikut tersenyum.
Jaehyun duduk di hadapan pamannya dan terkekeh geli.
" Hihihi tidak paman, bukankah aku selalu tersenyum seperti ini jika di pagi hari? "
" Iya, tapi tak sebahagia ini. Nah, makan sarapanmu, Jaehyun! " Pamannya ikut terkekeh geli sambil menyodorkan piring berisi nasi goreng.
" Baik paman! " Balas Jaehyun patuh.
Ketika pamannya sibuk melihat Jaehyun yang tengah memakan sarapannya, dia tak sengaja melihat ada bekas kemerahan di sudut bibir Jaehyun. Tapi dia tak menggubrisnya, mungkin itu hanya luka kecil, karena Jaehyun sangat suka melukai bibirnya dengan mengelopek kulit bibirnya. Hhh anak itu memang aneh-aneh. Batin Pamannya.
-oOo-
Jaehyun telah menghabiskan sarapannya. Dia berdiri dan berpamitan pada pamannya, pamannya juga tak lupa memberikan uang saku kepada Jaehyun yang jumlahnya tak segitu banyak.
" Terimkasih Paman, Jaehyun berangkat dulu ya.. Dadahh " Jaehyun melambaikan tangannya.
Jaehyun tersenyum dan berjalan keluar rumah, mengambil sepeda anginnya di halaman pamannya, dan mengayuh sepeda itu menuju ke sekolahnya dengan senyum manis yang tak luput dari wajah tampannya.
" Hhh, Aku harap dengan kejadian tadi malam, Taeyong akan menerimaku.. " Gumamnya.
Jaehyun tak tahu, di sekolah saat ini sedang membicarakan fitnah yang harus ia terima hanya karena kesalahpahaman yang terjadi padanya dan Taeyong malam itu.
Akankah Jaehyun kuat untuk menghadapi ujiannya lagi kali ini?
TBC
──────────────────────────
Halo!!
kaget ga aku up lagi hehe..
aku menuhin janjiku buat double up nih, maaf untuk chapter ini agak lambat upnya..
jangan lupa vomentnya ya!!
Terimakasih ❤️Salam cinta ; Marrie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Jae. [ ✓ ]
Teen Fiction[ STATUS COMPLETED ] BXB/GAY/BL/HOMO/YAOI | ANGST | HURTS | HARS WORD | SCHOOL LIFE | LOCAL [ Warning ⚠️ ] ⚠️ Banyak adegan kekerasan & bullying ⚠️ Jaehyun hanya ingin Taeyong sedikit menghargai dirinya, apa seorang yang tuli ini tak boleh menyukai...