•Happy Reading•
Terdengar sebuah suara diantara daun-daunan. Membuat mereka menoleh ke asal suara itu dengan waspada.
Tiba tiba sesuatu keluar dari daunan itu yang membuat mereka terkejut. Terdapat rubah kecil berwarna biru menatap mereka polos.
"Rubah?" ucap Alexia dengan eksperimen terkejut
"Sepertinya dia hewan sihir Xixi" ucap Jenifer
"Mungkin Jeni" ujar Alexia
"Ssstt sini rubah kecil" ucap Raya pelan
Rubah kecil itu menatap polos raya dan berjalan menuju Raya. Raya yang melihat itu lantas menggendong rubah itu dan mengelusnya lembut.
"Apakah kamu mau menjadi hewan sihirku?" tanya Raya kepada rubah itu
Rubah kecil yang mendengarnya lantas langsung mengangguk pelan. Alexia yang menatap rubah itu terus menerus membuat rubah itu menggeram marah kepada Alexia.
"Ckck sama raya kamu bakal manja-manja sama baik. Lah tiba sama aku kamu marah marah" decih Alexia menatap tajam rubah itu
Rubah kecil itu hanya diam menatap Alexia lalu kembali menatap Raya dan memeluk Raya.
"Selamat... Kamu sudah menjadi hewan sihir ku" ucap Raya sambil mengigit jarinya dan menetes darahnya ke dahi rubah itu.
Tiba tiba sebuah cahaya menerangi rubah itu, Raya yang melihat itu lantas langsung menurunkan rubah itu. Dan cahaya itu redup seketika menampilkan rubah besar dengan ekor banyak berwarna biru menatap Raya patuh.
"Langsung berevolusi hanya karena darah" gumam Axelia pelan dengan ekspresi syok
Raya yang melihat perubahan terhadap hewan sihirnya terkekeh pelan. Kemudian ia mengelus lembut kepala hewan sihirnya.
"Assena itu namamu" ucap Raya
Assena menggangguk mendengar perkataan Raya. Kemudian ia mengecilkan tubuhnya dan naik ke atas bahu Raya.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan" ucap Vera
Mereka melanjutkan perjalanan mereka karena tadi tertunda oleh sosok rubah bernama Assena.
Setelah berjalan berapa lama, akhirnya mereka menemukan sebuah sungai. Mereka memutuskan untuk istirahat saat melihat sungai tersebut."Akhirnya istirahat juga" lenguh Alexia sambil meminum air yang dibawanya
Tiba tiba seekor hewan sihir muncul dalam air sungai dan berjalan pelan menuju Vera. Vera langsung terkejut karena tiba tiba ada hewan sihir di depannya.
"Kamu siapa?" tanya Vera pelan kepada hewan sihir
"Aku ingin kamu mengontrakku" ucap hewan sihir kepada VeraVera yang mendengar suara dari hewan sihir tersebut lantas mendadak bingung.
"Kamu kenapa ingin menjadi hewan sihirku" tanya Vera
"Karena kita memiliki persamaan" ucap hewan sihir
"Oo begitu. Baiklah" ucap Vera lalu mengigit jarinya dan meneteskan darahnya ke dahi hewan sihir itu.
Sebuah cahaya muncul dan hewan sihir itu berevolusi menjadi besar. Hewan sihir itu menatap Vera patuh.
"Cila adalah namamu" ucap Vera dan hewan sihir itu mengangguk
"Semulus itukah mendapatkan hewan sihir?" ucap Alexia kepada Jenifer
"Mungkin karena hati mereka baik" ucap Jenifer
"Mungkin. Tapi sepertinya setelah ini kamu yang akan mendapatkan hewan sihir Jeni" ucap Alexia
KAMU SEDANG MEMBACA
Aɳƚαɠσɳιʂ Fιɠυɾαɳ - END
Viễn tưởngSuatu hari, ada kejadian yang menimpa Axelia yang membuat jiwanya berpindah ke zaman yang berbeda. Bahkan, di zaman itu ada seorang gadis yang berusaha untuk bunuh diri. Axelia Achlys Zerenx, seorang gadis cantik berusia 17 tahun dengan sifat yang s...